Denpasar – Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI lakukan kegiatan Kunjungan Kerja (Kunker), pada reses Masa Persidangan II Tahun Sidang 2020-2021, dalam rangka melakukan peninjauan Infrastruktur dan Transportasi di Provinsi Bali dari tanggal 12 – 16 Desember 2020.
Kunjungan kerja wakil rakyat tersebut salah satunya melihat infrastruktur Waduk Muara Nusa Dua, yang dikelola oleh Kementerian PUPR Ditjen SDA Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali Penida.
Turut mendampingi Kementerian Perhubungan, Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, BMKG, Basarnas, ASDP, serta Dinas-Dinas terkait di Provinsi Bali.
Dalam paparannya, Kepala BWS Bali-Penida Maryadi Utama mengatakan, proyek rehabilitasi waduk ini merupakan solusi dalam memperbaiki masalah yang ada dan sekaligus mengendalikan banjir di wilayah Tukad Badung, Bali.
Selain sebagai pengendalian banjir, fungsi waduk ini kata Maryadi, juga akan menjadi sumber air baku utama di Kawasan Kuta, Nusa Dua, dan Tanjung Benoa.
Beberapa item pekerjaan yang telah selesai pada tahun 2019 ini antara lain :
- Pengerukan sedimen sebesar 245 ribu meter kubik untuk mengembalikan kapasitas tampungan efektif guna mengoptimalkan penyediaan air baku sebesar 500 lt/dt;
- Groundsill untuk memisahkan waduk menjadi 2 zona yakni zona pengendapan dan pemanfaatan, zona pengendapan untuk pengendapan sedimen dan zona pemanfaatan untuk tampungan yang akan dimanfaatkan oleh PDAM;
- Pembangunan saluran pengarah untuk memisahkan jalur sampah agar tidak masuk ke dalam zona pemanfaatan;
- Trash rack untuk menangkap sampah agar tidak mencemari Mangrove dan laut; dan
- Pneumatic crest gate atau bendung karet lapis baja sebagai pengendali banjir.
Kedepannya sebut Maryadi, Waduk Muara Nusa Dua ini dimanfaatkan untuk tempat rekreasi masyarakat setempat, wisata kuliner, dan pemanfaatan untuk olahraga dayung.
“Operasi dan Pemeliharaan waduk merupakan kegiatan rutin dari Satuan Kerja (Satker) Operasi dan Pemeliharaan Bali – Penida, yang nantinya akan terus dilakukan agar tetap bersih dan menjadi faktor utama dalam upaya pelestarian lingkungan,” tutupnya. (*)