Padang, majalahintrust.com – Wakil Gubernur Audy Joinaldy mengatakan jika harus membubarkan republik ini, mungkin orang Sumbar yang terakhir menyetujuinya. Penegasan itu disampaikan Wagub saat membuka Seminar Nasional Kebangsaan Umat Islam Jumat sore (27/1) di Pangeran Beach Hotel. Seminar bertema “Merekat Kebersamaan untuk Menghadapi Tantangan Masa Depan” itu juga menghadirkan keynote speaker mantan Panglima ABRI Gatot Nurmantyo.
Dijelaskan Wagub, penegasan orang Sumbar sebagai yang terakhir setuju bila republik ini dibubarkan disebabkan karena memang orang Sumatera Barat lah yang telah membangun republik ini. Wagub menyebutkan, ada 3 di antara 4 orang founding father pendiri republik ini justru berasal dari Sumbar. Ketiganya adalah Muhammad Hatta, Tan Malaka dan Sutan Syahrir. Sedang satu lagi Ir. Soekarno.
“Begitu pula soal Pancasila. Saya paling tidak suka jika ada yang mengatakan orang Sumbar tidak pancasilais. Kenapa? Karena justru orang Sumbar adalah satu di antara tiga konseptor perumus Pancasila itu. Beliau adalah Muhammad Yamin, selain dua orang lagi Ir. Soekarno dan Mr. Supomo,” tegas Wagub.
Di bagian lain Wagub Audy juga menyebutkan bahwa orang Sumatera Barat bisa dikatakan sebagai orang yang membangun Indonesia. Selain karena alasan founding father dan perumus Pancasila, justru orang Minang paling banyak berada di berbagai provinsi terutama di DKI.
Bahkan ia menyebutkan jika warga Sumatera Barat saat ini berjumlah lebih kurang enam ribu orang, maka jumlah di daerah lain, jika dikumpulkan, jumlahnya akan lebih banyak dibanding yang ada di Sumatera Barat.
“Betul bahwa di Sumatera Barat banyak orang kaya. Namun sebenarnya orang-orang terkaya asal Sumatera Barat justru lebih banyak berada di luar Sumatera Barat. Mereka inilah yang telah banyak membangun Indonesia melalui sejumlah provinsi,” tambah Wagub.
Pidato Wagub tersebut di atas juga disampaikan Wagub sebagai balasan dari pidato mantan Pangab Gatot Nurmantyo. Gatot sendiri dalam orasinya lebih banyak menceritakan sejarah Indonesia secara umum selain juga menyebutkan aneka kelebihan orang Minang yang diakuinya sebagai bangsa yang hebat dan luar biasa.
“Jujur saja, saya sendiri merasa grogi pidato di hadapan para senior dan tokoh-tokoh yang hadir di seminar ini. Karena mereka adalah tokoh-tokoh hebat yang sudah malang melintang dan umumnya orang-orang hebat Sumatera Barat. Tapi dengan niat tulus ingin bersilaturrahmi, saya meniatkan pidato saya ini sebagai sarana untuk belajar tentang bagaimana hebatnya orang Sumatera Barat dan korelasinya dengan luar biasaya adat dan budaya Minangkabau di sini,” ujar Gatot.
Seminar Nasional Kebangsaan Umat Islam itu sendiri sebagaimana disampaikan Ketua Panitia H. Solsafat, MA dihadiri sekitar 30 orang tokoh-tokoh nasional. Tak hanya itu peserta seminar ini juga mencakup banyak orang dari berbagai organisasi dan latar belakang baik itu organisasi keagamaan, adat, pemuda, organisasi politik dan juga banyak lagi yang lainnya.
Solsafat menjelaskan di antara tokoh-tokoh yang hadir adalah Jendral TNI Gatot Nurmantyo, Wagub Audy Joinaldy, Bachtiar Chamsyah, DR. Said Didu, Ubeidillah Badrun, Sekjen MUI Pusat, Profesor Usnul Ubairah, Ketua MUI Sumbar Buya Dr. H. Gusrizal Gazahar, M.Ag Dt. Palimo Basa, Ketua LKAAM Sumbar Fauzi Bahar Dt. Nan Sati, Anton Permana serta banyak lagi yang lain. Peserta seminar selain dari Sumatera Barat, juga banyak berasal dari provinsi-provinsi lain di Sumatera.
Pada kesempatan acara pembukaan Jumat sore tadi juga ikut berbicara Ketua MUI Sumbar Buya Dr. H. Gusrizal Gazahar, M.Ag Dt. Palimo Basa. Selain itu mantan Menteri Koperasi Bachtiar Chamsyah yang diistilahkan sebagai Ketua dari rombongan tokoh-tokoh dari Jakarta itu juga ikut berpidato. Tak ketinggalan tokoh kontraversi DR. Said Didu juga menyampaikan pesannya tentang 10 warisan yang ditingggalkan rezim yang berkuasa saat ini.
Acara Seminar Nasional Kebangsaan Umat Islam itu seperti ditambahkan Solsafat akan berlangsung dalam dua sesi. Sesi pertama berupa seminar kebangsaan yang berlangsung Jumat sore hingga malam. Sedangkan besok Sabtu (28/1) akan berlangsung Tabligh Akbar di Masjid Al Hakim Pantai Padang. ns
Komen yang ditutup, tetapi jejak balik dan ping balik terbuka.