PDG PARIAMAN — Keberadaan kereta api di Sumatera Barat sudah dikenal sejak zaman Belanda sebagai sarana transportasi massal. PT Kereta Api Indonesia akan menghidupkan secara bertahap semua jalur kereta api di Sumatera Barat yang pernah dibangun sejak era kolonial Belanda.
Termasuk pembukaan kembali (reaktivasi) jalur kereta api Naras, Kota Pariaman menuju Sungai Limau, Padang Pariaman, Sumatera Barat.
Pemerintah Provinsi Sumatera Barat sangat mendukung dan mendorong pembukaan kembali (reaktivasi) jalur kereta api Naras, Kota Pariaman menuju Sungai Limau, Padang Pariaman, Sumatera Barat.
Hal ini disampaikan Wakil Gubernur Sumatera Barat Audy Joinaldy saat menjadi pembicara dalam Kegiatan “Press Tour’ Pembangunan Prasarana Perkeretaapian di Wilayah Sumatera Bagian Barat di Direktorat Jenderal Perkeretaapian Stasiun KA Bandara BIM, Senin (15/11/2021).
Ikut mendampingi, Kepala Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) Sumatera Bagian Barat Wilayah Sumbar – Bengkulu Suranto.
Audy menilai jalur kereta api tersebut layak diaktifkan kembali, apalagi kalau rute Lahat-Sawahlunto untuk destinasi wisata, karena banyak manfaat yang bernilai ekonomi bagi masyarakat jika jalur tersebut
“Ini menjadi bagian dari integrasi antar moda di Sumatera Barat, jadi pasti ada nilai ekonominya untuk masyarakat sekitar,” kata Audy.
Untuk itu Pemerintah Provinsi Sumbar terus melakukan berbagai upaya bersinergi dengan PT. KAI dan Kementerian Perhubungan untuk mendorong ‘hidupnya’ kereta api di Sumbar.
Audy juga mengungkapkan, rencana PT Kereta Api Indonesia (Persero) akan memperluas jalur transportasi kereta api di Sumatera Barat. Terutama kereta api wisata tentunya akan menunjang perekonomian Sumatera Barat.
“Jika kereta api ini aktif kembali, maka sangat berpengaruh bagi perekonomian masyarakat, terutama bagi sektor pariwisata di Sumbar,” tuturnya.
Selain itu ia menyampaikan, Pemerintah Provinsi Sumatera Barat akan memberikan sosialisasi dan edukasi keselamatan perkeretaapian kepada masyarakat.
Selain itu, Pemprov juga berencana membuat program menarik yang dikelola secara profesional guna menarik minat masyarakat menggunakan kereta api.
“Yang pertama kita tingkatkan awareness masyarakat soal kereta api, termasuk aspek keselamatan. Kemudian buat program menarik untuk pengembangan bersama stakeholders terkait,” ujar Audy.
Sebelumnya, Sekretaris Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Zulmafendi mengatakan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Direktorat Jenderal Perkeretapian mendorong pembukaan kembali (reaktivasi) jalur kereta api Naras, Kota Pariaman menuju Sungai Limau, Padang Pariaman.
“Reaktivasi jalur kereta api itu sudah melalui kajian mendalam dan sudah masuk dalam rencana strategis. Namun kita akan melakukan penertiban terlebih dahulu,” ujar Zulmafendi.
Ia mengatakan, pekerjaan peningkatan jalur kereta api dilaksanakan dengan sistem kontrak tahun jamak (multi years contract) dari tahun 2020-2022, menggunakan dana Surat Berharga Syariah Negara (SBSN).
Lanjut dia, selain angkutan penumpang, jalur sepanjang 7,5 kilometer itu juga ditargetkan untuk sarana angkutan barang seperti CPO dan lainnya.
Ia berharap, melalui reaktivasi jalur tersebut dapat meningkatkan konektivitas dan membangkitkan perekonomian masyarakat di Sumatera Barat.
Zulmafendi juga menyampaikan, selain reaktivasi jalur kereta api Naras-Sungai Limau, Kementerian Perhubungan juga melakukan sejumlah peningkatan jalur kereta api Padang-Bukit Putus-Pauh Limo Padang.
Kemudian jalur Padang-Pariaman untuk peningkatan keselamatan, jalur Simpang Haru-Pulau Air, serta normalisasi jalur kereta api pariwisata Sawahlunto. (*)
Komen yang ditutup, tetapi jejak balik dan ping balik terbuka.