PADANG — Saat ini, masyarakat Indonesia mulai memberikan amanah terhadap generasi muda untuk menjadi pemimpin. Sebagai bukti, enam Wakil Gubernur se Indonesia berusia di bawah 40 tahun. Malahan, di Sumatera Barat, sebanyak sembilan pemimpin kabupaten maupun kota, dipegang generasi muda.
Hal ini disampaikan Wakil Gubernur Sumatera Barat Audy Joinaldy pada acara Musyawarah Nasional BEM SI, dengan tema “Konstribusi Pemuda dalam Menjaga Stabilitas Ekonomi Menuju Era Society 5.0”, Senin (29/3/2021) di Gedung Auditorium Unand Padang. Hadir pada saat itu Rektor Unand Yuliandri serta Wakil Rektor 3 Unand Insannul Kamil.
Audy Joinaldy menyebutkan, satu dari enam wakil gubernur yang usianya di bawah 40 tahun di Indonesia, salah satunya adalah Wagub Sumbar yang berusia 37 tahun. Sementara sembilan pemimpin yang usianya di bawah 40 tahun juga siap membangun daerahnya.
Ia pun menyebutkan nama-nama pimpinan daerah di Sumbar yang merupakan kaum milenial, yaitu; Walikota Bukittinggi Erman Safar (34 tahun), Walikota Padang Panjang Fadly Amran (33 tahun), Bupati Dharmasraya Sutan Riska Tuanku Kerajaan (31 tahun), Wakil Bupati Tanah Datar Richi Aprian (36 tahun).
Lalu ada Wakil Bupati Pesisir Selatan Rudi Hariyansyah (38 tahun), Wakil Walikota Solok Rahmadhani Kirana Putra (33 tahun), Wakil Bupati Limapuluh Kota Rizki Kurniawan (32 tahun) dan Bupati Sijunjung Benny Dwipa Yuswir (31 tahun).
“Perubahan zaman memang sulit untuk dihindari, termasuk didalam bidang organisasi dan industri. Dalam kehidupan orang harus terus beradaptasi dengan lingkungan dalam cangkupan yang lebih luas. Potensi yang ada pada pemuda menjadi penentu kualitas bangsa Indonesia dimasa depan,”bebernya.
Ia menegaskan, peran pemuda sangat berpengaruh terhadap perubahan Era Society 5.0, yaitu mempergunakan teknologi dengan sebaik – baiknya sehingga mampu mengintegrasikan ruang maya dan ruang fisik menjadi satu.
“Untuk itu, Indonesia harus bisa memanfaatkan potensi pemudanya yang sangat besar baik dari segi kuantitas maupun dari segi kualitas. Pemuda Indonesia harus memiliki banyak inovasi, hal itu bisa menjadi modal penting untuk menghadapi Era Society 5.0,” sebut Audy Joinaldy.
Disebutkan Audy, gelombang orang muda berusia 30 hingga 40 tahun mulai menduduki posisi-posisi penting di dunia kerja. Beberapa dari pemimpin mereka yang berasal dari generasi sebelumnya mulai mengeluhkan sikap-sikap generasi milenial ini saat harus bekerjasama dengan mereka. Mereka dinilai tidak sama dengan generasi, yang sebelumnya dalam kacamata yang negatif.
Sejumlah kaum milenial semakin menguasai demografi ini merupakan tantangan sekaligus peluang bagi bangsa Indonesia baik di masa sekarang maupun di masa depan.
“Untuk itu, semua pihak, baik pemerintah, maupun juga para pemimpin bisnis harus mulai mempersiapkan diri menghadapi kalangan milenial sebagai tenaga kerja yang unggul penih inovasi,”pesan Audy mengingatkan (ridho)