Bukittinggi, majalahintrust.com – Ketua Dewan Pengurus Daerah Legiun Veteran Republik Indonesia (DPD LVRI) Sumatera Barat Kolonel Inf (Purn) Amis Syarifudin lakukan konsolidasi ke DPC LVRI Agam.
Konsolidasi ini, kata Amir Syarifudin merupakan perintah dari LVRI pusat guna mendata kembali para veteran pejuang untuk mendapatkan data seaungguhnya.
“Kita laksanakan konsolidasi sesuai perintah LVRI pusat untuk mendata baik personel maupun aset LVRI yang ada di seluruh Sumatera Barat,” kata Amir Syarifudin, Rabu (29/3) di Kantor DPC LVRI Agam di Bukittinggi.
Turut mendampingi konsolidasi itu Ketua Pengurus Daerah Pemuda Panca Marga (PD PPM) Sumatera Barat Wahyu Iramana Putra.
Dikatakan, konsolidasi ini penting dilakukan agar jumlah personel dan aset yang dimiliki LVRI dapat didata dengan pasti.
“Perintah ini dikeluarkan pusat karena ada kedapatan di daerah timur orang yang mengaku veteran padahal kenyataannya bukan. Sebab para veteran pejuang ini mendapat tunjangan khusus dari pemerintah. Mungkin itu yang dikejar,” kata Amir Syarifudin.
Makanya pendataan ini penting baik bagi personel yang masih hidup maupun yang sudah meninggal.
“Walaupun sudah meninggal, janda dari veteran ini masih mendapatkan tunjangan tersebut,” tambahnya.
Begitupun soal aset, saat ini banyak aset LVRI yang dikuasai dan dipergunakan bukan oleh LVRI.
“Dengan pendataan ini, kita akan ambil lagi aset milik LVRI dan akan dipergunakan sesuai dengan kebutuhan LVRI,” katanya.
Sementara Ketua PD PPM Sumbar Wahyu Iramana Putra mengimbau anggota PPM di daerah untuk dapat membantu para veteran dalan pendataan itu maupun dalam operasional organisasi LVRI.
“PPM merupakan anak biologis atau anak kandung dari LVRI. Makanya sudah selayaknya kita sebagai anak membantu orangtua kita,” kata Wahyu.
Dia mengatakan, jangan sampai anak PPM yang justru “menyusu” atau menyusahkan orang tua dengan meminta ini dan itu.
“Orang tua kita sudah sudah berjuang memerdekakan negeri ini. Jangan dibebabani lagi mereka yang sudah tua-tua itu. Saatnya kita yang membantu mereka,” tegas Wahyu.
Dalam membantu itu, anak PPM bisa masuk ke organisasi LVRI itu misalnya menjadi wakil ketua, atau wakil sekretaris dan wakil bendahara.
“Untuk posisi KSB tetap orang tua kita, namun diposisi wakil anak PPM dibolehkan untuk membantu menjalankan organisasi,” katanya.
Sampaikan Duka Nenek Andre Rosiade
Sebelum melaksanakan konsolidasi, Ketua Pengurus Daerah Pemuda Panca Marga (PD PPM) Sumbar Wahyu Iramana Putra bersama Ketua Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) Kolonel Inf (Purn) Amir Syarifudin sampaikan duka mendalam atas meninggalnya Nenek Andre Rosiade, Hj Yunuas dalam usia 89 tahun, saat melayat ke rumah duka Rabu pagi.
“Kita turut berduka cita atas meninggalnya beliau adalah seorang veteran yang juga bendahara LVRI Sumbar. Semoga husnul khotimah dan amal ibadah beliau diterima di sisi Allah,” kata Amir.
Pun demikian dengan Wahyu, dikatakan PPM merupakan anak kandung dari LVRI jelas sangat berduka dengan meninggalnya seorang veteran di Sumbar.
“Semoga orang tua kami ini mendapat tempat yang baik disisi Allah,” katanya.
Nenek Andre yang merupakan seorang veteran itu dimakamkan secara militer di Taman Makam TNI AD Batu Loyo Aur duri Padang dipimpin langsung Dandim O312 Padang Letkol Jadi.
Hj Yunias bin Basyir adalah veteran pejuang Kemerdekaan RI dari Kesatuan Veteran dan memiliki tanda jasa Satya Lencana Pejuang Kemerdekaan RI yang meninggalkan tujuh anak. (*)
Komen yang ditutup, tetapi jejak balik dan ping balik terbuka.