PADANG — Pemerintah Kota Padang Panjang menandatangani Perjanjian Kerja Sama Smart City Bank Negara Indonesia (BNI) dengan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat, di Auditorium Gubernur, Senin (17/1).
Wali Kota, H. Fadly Amran, BBA Datuak Paduko Malano yang hadir pada penandatanganan MoU mengatakan, melalui program Smart City ini, Pemko Padang Panjang berkomitmen untuk mendukung pemerintah baik pusat maupun daerah, dalam percepatan dan perluasan digitalisasi.
“Pemko Padang Panjang akan terus berupaya dalam program Smart City ini. Tahun 2021 lalu, Padang Panjang juga terpilih sebagai kota terbaik untuk Implementasi pada Dimensi Smart Economy dalam Anugerah Smart City 2021,” ujar Wako Fadly.
Selain itu, katanya, Padang Panjang juga meraih lima penghargaan berdasarkan hasil Riset Transformasi Digital Indonesia (RTDI) dan Rating Kota Cerdas Indonesia (RKCI) 2021 dari Institut Teknologi Bandung (ITB). Di antaranya Kota dengan Lingkungan Cerdas, Kota dengan Kesehatan Cerdas, Kota dengan Energi Cerdas, Kota Tangguh (Resilience City), dan Kota Menuju Cerdas Paripurna.
Pada pertemuan tersebut, Kepala Dinas Perumahan, Pemukiman dan Lingkungan Hidup, Alvi Sena, M.T dan Kepala Dinas Perhubungan, Arkes Refagus, S.Sos melakukan penandatanganan kerja sama ini yang langsung disaksikan Wako Fadly dan Wakil Gubernur, Dr. Audy Joinaldy, S.Pt, M.Sc, MM, IPM, ASEAN.Eng.
Sementara Wagub Audy mengatakan, salah satu program unggulan Sumbar adalah transformasi digital.
“Perkembangan digital yang sangat cepat, tentunya harus diiringi untuk menyesuaikan atau mengadaptasikan dengan apa yang ada, dan membuat Sumbar ini menjadi Smart City. Kita harus saling kolaborasi untuk Sumatera Barat yang sejahtera,” tutur Audy.
Dalam rangka Smart City ini, ada enam konsep utama di Sumbar yang akan diaplikasikan. Yaitu Smart Government, Smart Infrastructure, Smart Economy, Smart Environment, Smart Society, dan Smart People.
Sementara Direktur Bank Sampah KLHK, Nofrizal Tahar dalam sambutannya mengatakan, pengelolaan sampah pada umumnya masih menggunakan sistem landfill atau TPA, yang mana akan banyak menimbulkan emisi gas karbon.
“Ke depannya kita memiliki visi pengelolaan sampai less TPA. Apa yang dilakukan BNI ini, dengan mendorong gerakan Bank Sampah yang akan mengurangi sampah ke TPA, ini menjadi bagian terpenting bagi upaya kita dalam menyelesaikan persoalan sampah dan menurunkan emisi gas efek rumah kaca,” ujarnya.
Pada pertemuan tersebut, Direktur Layanan dan Jaringan BNI, Ronny Venir juga menyebutkan, BNI juga sudah melakukan program menabung dengan sampah di berbagai sekolah-sekolah di provinsi lain.
“Sekolah SMA, SMP maupun SD lain sudah melakukan program ini. Dengan membawa sampah ke sekolah. Terdapat agen 46 namanya dari koperasi sekolah. Membawa sampah ke sekolah lalu ditimbang dan uangnya masuk ke rekening BNI masing-masing anak. Kita berharap di Sumbar ini juga bisa melakukan program ini dan juga mewujudkan program less TPA,” ucap Ronny.
Sedangkan Deputi Bidang Pelatihan dan Pengembangan BKKBN, M. Rizal Martua Damanik mengucapkan selamat dan menyambut baik program Sumbar Madani To Digital BNI Smart City dengan Pemprov Sumbar.
“Ini merupakan implementasi dari apa yang sudah dicanangkan presiden untuk mendigitalisasi pelayanan ke masyarakat dan fasilitas-fasilitas lain. Kami mendapatkan amanah diawal tahun ini ntuk melaksanakan program percepatan penuruan angka stunting. Untuk sekarang berada pada angka stunting 24,4% dengan batas 20% dan khusus untuk Sumbar berada pada angka 23,4%,” ungkap Rizal.
Selain Kota Padang Panjang juga terdapat enam kabupaten/kota yang juga menandatangani kerja sama. Di antaranya Kota Bukittinggi, Sawahlunto, Padang, Kota Payakumbuh dan Kabupaten Agam. (*)
Komen yang ditutup, tetapi jejak balik dan ping balik terbuka.