Jakarta – Penyelanggaran Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua merupakan salah satu bukti kesiapan Papua di bidang infrastruktur. Tidak hanya 7 venue olahraga yang dipakai untuk PON XX Papua, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) juga telah membangun berbagai infrastruktur lainnya, terutama infrastruktur konektivitas untuk mempermudah aksesibilitas dan mobilitas di Papua.
Wakil Menteri PUPR John Wempi Wetipo menjelaskan bahwa meskipun sempat terhambat oleh kondisi pandemi, Kementerian PUPR tetap berupaya menjamin kesiapan infrastruktur di Papua hingga PON XX Papua bisa diselenggarakan pada tahun ini. Beberapa infrastruktur yang dibangun antara lain Jembatan Youtefa, PLBN, jalan, dan venue olahraga.
“Selain infrastruktur jalan dan jembatan, kami juga bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk membenahi berbagai kawasan wisata di Papua. Diharapkan dengan kedatangan para atlet PON dapat menyaksikan secara langsung bahwa pembangunan di Papua tidak kalah dengan provinsi lainnya,” ujarnya.
Demi mendukung penyelenggaraan PON XX Papua, Kementerian PUPR telah menyiapkan 7 venue olahraga yakni arena Akuatik dan Istora Papua Bangkit di Kampung Harapan Distrik Sentani Timur dan arena Cricket dan Lapangan Hoki (Indoor dan Outdoor) di Kampung Doyo Baru Distrik Waibu serta 3 venue lainnya, yakni arena Sepatu Roda di daerah Bumi Perkemahan Waena, arena Dayung di atas Teluk Youtefa, dan arena Panahan di Kampung Harapan Distrik Sentani Timur.
Selain membangun venue, Kementerian PUPR juga telah menyelesaikan pembangunan prasarana dan infrastruktur pendukung yakni pembangunan 6 (enam) rumah susun untuk wisma atlet di Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, dan Kabupaten Merauke, serta pembangunan jalan Telaga Ria – Khalkote – Dapur Papua di Kabupaten Jayapura sepanjang 5,16 km. Selanjutnya juga telah diselesaikan peningkatan Jalan Merauke – Kuprik – Tanah Miring sepanjang 7,36 km mendukung kegiatan olahraga balap motor di Kabupaten Merauke serta Sistem Drainase dan Sanitasi.
John mengungkapkan bahwa terselesaikannya berbagai infrastruktur di Papua tersebut tidak terlepas dari dukungan dan kemauan dari pemerintah daerah dan warga Papua sendiri agar Papua dapat bangkit dari kondisi pandemi dan berubah menjadi lebih baik.
“Kalau hanya didorong oleh kemauan pemerintah pusat saja tentunya penyelenggaraan PON ini tidak akan bisa terlaksana dengan baik, apalagi dengan adanya hambatan pandemi. Antusiasme dari pemerintah daerah dan warga Papua sendiri yang telah mendorong percepatan pembangunan di tanah Papua. Bukan hanya pembangunan di Jayapura saja, tetapi juga di semua wilayah Papua,” ungkapnya. (*)
Komen yang ditutup, tetapi jejak balik dan ping balik terbuka.