Warga Lolong Sering Mengeluh Kebanjiran : BWS Sumatera V Turun Tangan Bangun Kolam Retensi
Padang, Majalahintrust.com – Kebutuhan Kota Padang akan pentingnya infrastruktur pengendali banjir sangat diperlukan. Pasalnya setiap curah hujan tinggi dengan intensitas yamg cukup lama, menyebabkan jalan maupun pemukiman menjadi tergenang, sehingga masyarakat pun menjadi mengeluh dengan hal tersebut.
Apalagi di kawasan Lolong Kecamatan Padang Utara, tepatnya di kawasan asrama Polda Sumbar dan Perumahan Belanti, banjir cukup besar kerap terjadi di kawasan setempat. Hal ini terjadi karena pertemuan antara air laut yang mengalami pasang dengan besarnya debit air sungai yang mengalir kelaut saat musim hujan.
Kejadian banjir ini pun sering dikeluhkan Nusyafitri warga setempat. Kepada Majalah Intrust Ia menuturkan apabila hujan cukup lama, otomatis rumah yang ditempati sudah tergenang oleh banjir. Akibatnya tidur pun menjadi tidak nyenyak, karena berjibaku menyelamatkan barang-barang.
“Mudah-mudahan dengan dibangunnya infrastruktur pengendali banjir disini, minimal bisa mencegah terjadinya banjir. Di samping itu juga, sungai yang ada dekat sini, perlu di gali lebih dalam, supaya air tidak mudah meluap,” harapnya.
Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) pun hadir menjawab keluhan masyarakat, guna menyelesaikan permasalahan banjir yang kerap terjadi di wilayah itu, dengan membangun infrastruktur kolam retensi di Asrama Polda Sumbar. Pembangunannya pun sudah mulai pada 5 April lalu.
Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera V Ditjen Sumber Daya Air (SDA) Kementerian PUPR Dian Kamila didampingi Kasatker PJSA WS-IAKR Yusma Elvita mengatakan, tahapan pembangunan kolam retensi di Asrama Polda Sumbar telah dimulai pada Februari lalu, pasca penandatanganan kontrak oleh konsultan dan kontraktor pelaksana.
Dipilihnya Asrama Polda sebagai lokasi pembangunan kolam retensi, karena permintaan dari pihak Polda Sumbar sendiri, karena lokasi disana rawan banjir dan sering dikeluhkan penghuni asrama. Apalagi tanah di sana juga tidak mengalami masalah, sehingga tak ada kendala dalam pembangunannya.
“Syarat pembangunannya sesuai readines criteria, lahan tidak bermasalah sudah terpenuhi. Karena di wilayah Asrama Polisi Lolong dan koordinasi dengan Polda Sumbar juga lancar. Kendala.kita kemarin karena banyaknya tumpukan material pembangunan Rusun Asrama Lolong. Sehingga koordinasi dulu dengan Ditjen Perumahan. Nah sebelum kerja lingkungan dibersihkan terlebih dahulu,” tuturnya.
Kasatker PJSA WS-IAKR Yusma Elvita menambahkan, kapasitas kolam retensi yakni luas genangan 2500 meter persegi dilengkapi dengan 2 pompa, dimana 1 pompa berkapasitas 25 liter perdetik. Fungsi kolam retensi adalah tempat tampungan sementara air yang tergenang di sungai. Apabila sudah surut, maka air disana akan di pompa keluar.
Fungsi lainnya kolam retensi sebut Yusma Elvita, bisa digunakan untuk lingkungan sekitar sebagai sumber air bersih masyarakat. Selain itu juga sebagai areal bermain masyarakat sekitar, karena nanti akan dilakukan penataan sebaik mungkin.
“Untuk pekerjaannya, diamanahkan kepada Kontraktor Pelaksana CV Bulat Air dan konsultan supervisi PT Wandra Cipta Engineering Consultant dengan nilai kontrak Rp 7 miliar. Pekerjaan dilaksanakan dalam jangka waktu delapan bulan, berakhir pada Oktober mendatang. Untuk perencanaan pembangunannya sudah direncanakan sejak tahun lalu, Alhamdulillah terwujud tahun ini,” paparnya.
Dirinya optimis pekerjaan bisa diselesaikan dengan tepat waktu. Karena lahan aman dan kerjapun nyaman. Biasanya pekerjaan terlambat, karena masalah sosial serta masalah pembebasan lahan. Untuk pekerjaan, ada sedikit perubahan desain dari semula, yakni desain letak pompa berubah.
“Kita optimis Insya Allah bekerja tepat waktu, karena tidak ditemukan masalah sosial disana. Sesuai dengan yang disampaikan Bapak Kapolda, lahan telah aman. Tinggal lagi kendalanya, apabila curah hujan tinggi, sedikit menghambat kita dalam bekerja,” ungkapnya. (Ridho)
Komen yang ditutup, tetapi jejak balik dan ping balik terbuka.