Padang – Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) Kelas II Wilayah Sumatera Bagian Barat bersama PT Kereta Api Indonesia (KAI) Divisi Regional II bakal gratiskan tiket kereta api untuk masyarakat yang menggunakan jasa tersebut, dari 12 Maret hingga 22 Maret mendatang.
Penggratisan tiket kereta api dalam rangka melakukan ujicoba jalur Kereta Api yang baru dibangun Balai Teknik Perkeretaapian tahun 2019 lalu dari Simpang Haru hingga ke Pulau Air Kota Padang.
“Semoga dengan diberlakukannya tiket gratis ini bisa efektif melakukan sosialisasi kepada masyarakat,”harap Kepala Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Sumatera Bagian Barat Suranto kepada majalahintrust.com Rabu (11/3/2020) diruang kerjanya.
Suranto sangat bersyukur jalur kereta api Padang – Pulau Air yang sudah 43 tahun mati suri bisa hidup kembali dan selesai dikerjakan dalam jangka waktu enam bulan.
Pekerjaan meliputi penertiban bangunan masyarakat yang terkena rel, serta pembangunan jalurnya. Selain itu juga merestorasi stasiun lama, karena bangunan masuk dalam kategori cagar budaya. Penambahan dilakukan di sayap kiri dan kanan fasilitas penopang, dalam rangka pemenuhan standar pelayanan minimal.
Diharapkan dengan hidupnya jalur kereta api Pulau Air, dapat memudahkan wisatawan untuk menyambangi destinasi wisata di Pusat Kota Padang, seperti Kuburan Siti Nurbaya, Wisata Kota Tua Pondok, menikmati kuliner, serta menuju Pantai Air Manis.
Selain itu juga dapat menjadi moda transportasi alternatif wisatawan lokal maupun mancanegara yang datang ke Padang melalui Bandara Internasional Minangkabau menuju Pelabuhan Muaro, guna melanjutkan perjalanan ke Mentawai.
“Kami optimis kedepan jalur ini ramai digunakan masyarakat lokal ataupun wisatawan. Karena destinasi wisata disekitar sana memiliki potensi bagus. Ada wisata pantai, ada wisata kota tua, ada wisata pegunungan, semua lengkap. Tinggal lagi Dinas Pariwisata setempat mengemas dengan baik hingga membuatnya diminati wisatawan,”jelasnya.
Pihaknya juga memiliki rencana menghidupkan kembali jalur kereta api dari Pulau Air ke Pelabuhan Muaro sepanjang 1 km. Namun itu semua tergantung dari keinginan masyarakat, apakah membutuhkan atau tidak.
“Kedepan kita punya mimpi wisatawan yang datang dari Bandara Internasional Minangkabau bisa teruskan perjalanan ke Pelabuhan Muaro. Ada banyak yang harus dilakukan penertiban jika dibuka. Jika lahan tidak bermasalah dan lancar, gampang menghidupkan jalur ke Pelabuhan Muaro, karena hanya 1 km saja,”tutupnya (ridho).