Padang – Gagal meloloskan atlet di dua kali ajang beruntun PON (Pekan Olahraga Nasional) 2016 dan 2020 menjadi pukulan telak bagi PBSI (Pengurus Bulu Tangkis Seluruh Indonesia) Provinsi Sumatera Barat.
Kegagalan tersebut menyadarkan PBSI Sumbar untuk bangkit dari keterpurukan. Hal ini disampaikan oleh Ketua Umum PBSI Sumbar 2020-2024, Alfiadi dalam pidato pembukaan Musyawarah Kerja Provinsi (Mukerprov) di salah satu hotel kawasan Kota Padang, Sabtu (12/12/2020).
“Bulutangkis Sumbar tidak menampakan taringnya lagi. Kita, sudah kali PON tidak meloloskan atlet.Tertinggal dari daerah (provinsi) tetangga dan nasional. Ini akan kita (pengurus) perbaiki dan benahi,”ucapnya.
Dia mengatakan, perubahan yang dilakukan PBSI Sumbar periode 2020-2024, dimulai dari konsolidasi internal organisasi. Diantaranya legitimasi Pengurus Cabang (Pengcab) di 6 kota dan kabupaten.
“Pandemi Covid-19 juga menghambat semua kegiatan bulutangkis. Event Internasional dan Nasional tidak berjalan. Tapi Pengprov PBSI Sumbar tetap menjalankan program. Legitimasi Pengcab-pengcab. Untuk Kota Padang juga belum ada pengcab nya. Kalau ada orang yang bersungguh-sungguh dan serius, kita siap melegitimasi,” ulas Alfiadi
Kata nya lagi, Mukerprov sekarang juga dibahas review program kerja. Melihat lagi apa yang diperlukan dan prioritaskan untuk tahun mendatang. Ke depannya, bulutangkis Sumbar bangkit dan ketertinggalan.
Alfiadi tidak menampik perlunya even-event untuk menemukan dan mencari bibit pebulutangkis Sumbar nantinya, setidaknya ada 1 event per 2 bulan.
“Pengcab-pengcab berlomba melahirkan atlet. Menghidupkan PB-PB (Klub/Persatuan Bulutangkis). Inilah yang akan Ia dorong dan bicarakan dalam Mukerprov PBSI Sumbar,” imbuhnya.
Mukerprov PBSI Sumbar ini diikuti 46 peserta dari Pengurus Provinsi, Ketua dan Sekretaris Pengcab. Pada pembukaan kegiatan, turut hadir Ketua KONI Sumbar, Syaiful, SH, M.Hum. Dan Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Sumbar, Drs. Bustavidia, yang membuka resmi kegiatan.(*)