dr Selfi Farisha : Dokter Muda Energik, Meniti Karir dari Bawah Hingga Jabat Direktur Semen Padang Hospital
Padang – Semen Padang Hospital (SPH) didirikan oleh PT Semen Padang dengan tujuan mulia, sebagai bentuk aksi Social Corporate Responsibility (CSR) untuk masyarakat, agar ekspektasi masyarakat mendapat pelayanan medis yang maksimal dengan tenaga medis mumpuni serta alat medis yang canggih dapat terpenuhi.
Selain itu juga dengan keberadaan rumah sakit yang didirikan pada tahun 2013 ini, supaya masyarakat Sumatera Barat tidak lagi berobat keluar negeri, karena kebutuhan medis dengan memakai teknologi mutakhir sudah ada disini.
Kini, Semen Padang Hospital menampakkan warna baru, dengan memberikan kepercayaan tampuk pimpinan Direktur kepada wanita muda dan energik, dialah sosok inspiratif Majalah Intrust edisi kali ini dr. Selfi Farisha.
Pelantikan figur wanita muda kelahiran 1987 dilakukan Ketua Yayasan Semen Padang, Iskandar Z. Lubis di ruang serba guna SPH dan dihadiri pengurus yayasan, serta jajaran pada awal November lalu.
Wanita berparas manis ini kepada Majalah Intrust menancapkan tekad yang kuat, sudah saatnya yang muda yang berkarya memajukan rumah sakit Semen Padang Hospital menjadi rumah sakit bertaraf internasional dengan mutu pelayanan dan pengobatan yang maksimal untuk pasien.
Menjadi direktur disebuah rumah sakit besar sebut dr. Risha, bukan hanya sebatas jabatan saja, namun ada tanggung jawab dan amanah besar yang mesti diemban.
“Amanah dan tanggung jawab mesti dijalankan sebaik-baiknya, karena jika kita melakukan yang terbaik, saya yakin tidak hanya saya yang mendapatkan dampak baiknya, tapi keluarga besar SPH,” ujar dokter lulusan Fakultas Kedokteran Unand tahun 2012 lalu itu
Pengangkatan dr Selfi Farisha sebagai direktur utama merupakan sosok internal pertama yang di beri amanah oleh manajemen rumah sakit sejak SPH didirkan. Betapa tidak, sebelumnya jabatan strategis ini senantiasa dipegang oleh direktur dari luar yang didatangkan pihak manajemen.
Oleh sebab itu, jadi satu kebanggaan tersendiri pula bagi dirinya yang sejak pertama berkarir sebagai tenaga medis tahun 2013, sudah mengabdirikan diri untuk rumah sakit yang berada di Jalan By Pass Pisang Kota Padang itu.
Ia memulai karir sebagai seorang dokter jaga di UGD, Poliklinik maupun rawat inap. Selanjutnya dipindahkan sebagai verifikator BPJS di bagian casemix di SPH. Selang beberapa waktu disana, ia kembali dipindahkan ke bagian lain yakni Supervisor Mutu Penunjang Medis.
Kemudian, ia mendapatkan promosi sebagai Manager Medis dan tak lama berselang ia kembali mendapat promosi jabatan sebagai Kepala Bagian Pelayanan Medis sebelum akhirnya dilantik jadi Direktur SPH
“Saya benar-benar memulai jenjang karir saya dari nol di SPH . Saya masuk pada 2013 di SPH dan mendapatkan berbagai amanah. Alhamdulillah saya bisa melewati itu semua. Dan kini saya memiliki target untuk menjadikan SPH sebagai rumah sakit terbaik di Sumatera sesuai dengan visi dan misi SPH ,”tekadnya.
Bakal Bawa SPH Rumah Sakit Terdepan Sumatera
Setelah dilantik sebagai Direktur Semen Padang Hospital, dr Selfi Farisha memiliki program jangka pendek maupun jangka panjang, demi kemajuan rumah sakit yang dipimpinnya, dengan target awal memenuhi visi misi SPH sebagai rumah sakit unggulan di Sumatera.
Langkah strategis yang sangat perlu direalisasikan yakni, meningkatkan kompetensi dokter internal rumah sakit, agar bisa di berdayakan dengan maksimal. Caranya ialah dengan menyekolahkan dokter tersebut, sehingga menjadi dokter tetap di SPH. Selain itu juga merekrut tenaga medis dari luar, agar mau menjadi dokter tetap di SPH.
Hal ini menjadi program prioritas bagi dr Risha, karena menurutnya apabila dokter tetap tidak ada dari internal rumah sakit, maka rumah sakit swasta akan sulit bersaing dengan rumah sakit negeri. Selama ini memang dokter yang ada, didatangkan dari rumah sakit lainnya yang berstatus PNS.
“Program ini sudah dibahas di tingkat internal rumah sakit. Saat ini sedang dalam perumusan realisasi program yang akan kita laksanakan. Tenaga dokter tetap sangat penting, agar pelayanan kita kepada pasien tidak terganggu kedepannya,”jelasnya.
Selain itu juga pihaknya bakal berupaya, bagaimana rumah sakit senantiasa meningkatkan fasilitas kesehatan rumah sakit dengan alat alat yang semakin canggih dan memadai untuk pengobatan masyarakat dengan mengutamakan kenyamanan pasien.
Fasilitas kesehatan SPH dengan gedung mewah berlantai enam ini layaknya hotel berbintang atau beraroma mall. Karena halaman muka rumah sakit bukanlah tempat pelayanan pasien dengan pelayanan kesehatan berbaju ciri khas kesehatan. Namun saat pintu rumah sakit dibuka pasien langsung dihadapkan dengan supermarket, perbankan, ATM center, food court, coffe shop, toko buah dan toko roti.
Rumah sakit ini berada ditempat yang strategis di sebelah timur Kota Padang, atau tepatnya di Jl Bypass KM 7, Pisang, Padang. SPH sendiri menempati lahan seluas lebih kurang 2 hekater, dengan luas bangunan 19.600 meter persegi.
Arsitektur gedung berkonsep green hospital, yang didesain mengurangi penggunaan energi. Itu tampak dari atapnya yang tembus sinar matahari dari luar. Meski demikian tidak membuat ruangan didalamnya panas.
Pelayanan di SPH dikelola menggunakan manajemen modern, dengan jam operasional yang lebih panjang yaitu 08.00-21.00. Untuk UGD, radiologi, dan farmasi juga buka 24 jam nonstop.
Sampai saat ini SPH memiliki tidak kurang dari 60 dokter spesialis dan sub spesialis yang berprakte di polikklinik sesuai jadwal. Ini agar waktu tunggu pasien lebih cepat dan konsultasi antar dokter spesialis lebih mudah dilakukan.
Selain itu didukung peralatan yang lengkap dan canggih, semisal: alat beadh minimal invasive, dan laparoscopy. Ada juga MRI 1,5 Tesla, CT-Scan 64 Slcies, USG 4 D, digital mammography, treadmill, EEG 64 channel dan ICU dengan 5 buah ventilator.
Ini agar diagnosa pasien dapat dilakukan dengan tepat. Untuk kenyamanan pasien tersedia sebanyak 161 bed rawat inap, terdiri dari 5 kelas yang berbeda, mulai dari kelas 3 sampai VVIP. (Ridho)