PADANG – Institut Teknologi Padang (ITP) bertekad menjadi World Class University pada tahun 2040 mendatang. Untuk itu, kampus dengan konsisten menjalankan misi mengembangkan pendidikan yang berkualitas, penelitian yang inovatif, dan diseminasi ilmu pengetahuan dan teknologi.
Tekad tersebut disampaikan Rektor ITP Dr. Ir. Hendri Nofrianto, MT dalam Rapat Senat Terbuka dalam rangka Peringatan Dies Natalis ke-48, Senin (22/2/2021).
Ia mengungkapkan, ITP merupakan perguruan tinggi keteknikan yang bernaung di bawah Yayasan Pendidikan Teknologi Padang (YPTP) dan telah berkiprah sejak tahun 1973. Hingga saat ini ITP memiliki sembilan program studi (Prodi) dan semua Prodi merupakan garda terdepan dalam upaya pencapaian visi dan misi institusi.
“Dalam menjaga mutunya, ITP telah memperoleh peringkat akreditasi Institusi B dan hampir semua Prodi berakreditasi B dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi Peringkat. Hal ini menunjukkan ITP berada pada kategori baik dan telah sesuai dengan visi dan misi yang diemban. Pencapaian ini juga menunjukkan terpenuhinya standar standar pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi,” ujar Rektor ITP 3 Periode ini.
Kata Hendri, ITP terus berbenah untuk meningkatkan kinerja dan produktifitas sumberdaya utama dari sebuah institusi akademik, yaitu staf dosen, mahasiswa, dan tenaga kependidikan. Upaya lain yaitu dengan terus meningkatkan sarana dan prasarana pembelajaran dan penelitian yang up to date, scalable, dan applicable. Selain itu, dengan masuknya dunia pendidikan pada Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0, ITP juga bersiap untuk menghadapi paradigma tersebut.
Persiapan tersebut dilakukan dengan dibuat Roadmap untuk 2 dekade ke depan. Sehingga diharapkan ITP mampu menjawab tantangan global pada tahun 2020-2040 dengan visi menjadi World Class University (WCU). Berbagai tahapan dalam mencapai ambisi tersebut tertuang dalam empat milestones yaitu Efficiency-Driven University (Milestone 1); Research-Based University (Milestone 2); Entrepreneurial University (Milestone 3) dan terakhir, World Class University (Milestone 4).
“Keempat Milestones tersebut tidak hanya menjadi target konsekutif tetapi menjadi target simultan. Tantangan untuk mewujudkan hal tersebut diharapkan dapat diatasi dengan ikut sertanya seluruh civitas akademika sesuai dengan peran dan kontribusinya,” ujar Hendri.
Ia juga memaparkan, pada 2020 lalu Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI Melalui Dirjen Pendidikan Tinggi mengeluarkan Kebijakan Merdeka Belajar – Kampus Merdeka (MBKM), sesuai dengan Permendikbud Nomor 3 Tahun 2020 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi.
Program MBKM merupakan kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, yang bertujuan mendorong mahasiswa untuk menguasai berbagai keilmuan yang berguna untuk memasuki dunia kerja. Kampus Merdeka memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk memilih mata kuliah yang akan mereka ambil
Dalam upaya mendukung hal tersebut ulas Hendri, ITP juga telah menerapkan kurikulum MBKM kepada mahasiswa dan siap untuk menyukseskan dilaksanakannya kurikulum tersebut. Program MBKM dalam bentuk kegiatan, sesuai dengan Permendikbud Nomor 3 Tahun 2020 Pasal 15 Ayat 1 dapat dilakukan di dalam program studi dan di luar program studi yaitu Pertukaran Pelajar, Membangun Desa/KKN, Magang/Praktik Kimia, Stude/Proyek Independen, Asisten Mengajar Di Satuan Pendidikan, Proyek Kemanusiaan, Kegiatan Wirausaha dan Penelitian/Riset.
“Guna terlaksananya kegiatan tersebut, ITP telah melakukan banyak kerja sama dengan berbagai pihak seperti perguruan tinggi lainnya di Indonesia, Perusahaan, Nagari-nagari, sekolah, dan instansi lainnya,” jelasnya.
Guna menunjang kegiatan perkuliahan kampus, ITP juga tengah melakukan Pembangunan Kampus II di By Pass Air Pacah. Dalam perencanaannya, pembangunan Gedung Vokasi 5 Lantai, yang ditargetkan tahun ini dapat diselesaikan 2 lantai sehingga dapat langsung dioperasionalkan untuk kegiatan perkuliahan. Selain itu, dalam rencananya, pada Maret 2021, pembangunan gedung Rusunawa 3 lantai bantuan dari Kementerian PUPR melalui Dirjen Penyedian Perumahan dapat diserahkan ke ITP dengan kapasitas 160 orang mahasiswa.
“Ini adalah tonggak awal bagi ITP mempunyai Rumah Susun Mahasiswa. Yang mana harapan pemerintah dengan adanya RUSUNAWA ini akan bisa membentuk karakter lulusan yang lebih baik, karena Pendidikan tinggi bukan hanya mengajarkan Kognitif (pengetahuan) saja, tetapi yang paling penting adalah Avektif (Karakter, soft Skills) dan Psikomotor (Skills).
Di sisi lain, Ketua Pengurus Yayasan Pendidikan Teknologi Padang, Drs. H.Zulfa Eff Uli Ras, M.Pd. menyampaikan apresiasi yang cukup besar atas berbagai upaya yang telah dilakukan ITP untuk memajukan pendidikan dan menuju World Class Universtiy pada 2040.
“Kemajuan yang telah dicapai oleh ITP sampai dengan kondisi seperti sekarang, tidak terlepas dari adanya kesamaan visi dan kesamaan persepsi yang dilandasi taat azas dan patuh aturan dalam penyelenggarakan dan pengelolaan perguruan tinggi. Semoga ITP menjadi lembaga pendidikan tinggi terbaik dan unggul, sesuai dengan motto yang telah ditetapkan berprestasi dan berkualitas,” ujar Zulfa.
Ia juga menjelaskan, Yayasan Pendidikan Teknologi Padang selaku badan hukum penyelenggara dan Rektor ITP selaku badan hukum pengelola, berkomitmen dan bertanggung jawab memajukan lembaga ini menjadi perguruan tinggi bertaraf internasional di masa datang.
Beberapa langkah dan tahapan telah dilakukan untuk itu, antara lain peningkatan kualitas SDM pengajar di ITP , pembangunan gedung vokasi kampus II ITP di By Pass dan pembangunan unit usaha sebagai penunjang pendapatan.
“Untuk mewujudkan impian yang kita susun dan dirumuskan secara bersama seperti yang dikemukakan di atas, saya mengajak seluruh dosen, karyawan dan seluruh keluarga besar ITP yang berada di bawah payung Yayasan Pendidikan Teknologi Padang untuk lebih meningkatkan kerjasama, disiplin kerja, semangat mengabdi,meningkatkan kualitas diri. Kemudian hal yang tidak kalah penting yakni jadikanlah ITP sebagai ladang pengabdian yang akan menghasilkan manusia berkualitas,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala LLDIKTI Wilayah X Prof. Dr. Herri, MBA yang juga mengikuti Dies Natalis ITP ke-48 secara daring, juga menyampaikan ucapan selamat kepada kampus tersebut atas berbagai prestasi dan kerja sama yang telah dilaksanakan.
“Banyak hal yang sudah dicapai oleh ITP , kami sangat tahu itu. Semoga apa yang telah dicapai ITP , dapat dicapai ke tingkat yang lebih tinggi lagi,” ujarnya Herri.
Ia yakin, dengan modal adanya infrastuktur yang memadai, SDM yang dapat tumbuh dan berkembang mengikuti zaman, ITP dapat mencapai roadmap perkembangan yang telah direncanakan bersama. Menurutnya, bukan hal yang tak mungkin ITP menjadi kampus yang dikenal dan menjadi perguruan tinggi pilihan. Selain itu, ia juga mengapresiasi ITP sebagai perguruan tinggi yang tidak hanya fokus pada pendidikan, karena ITP selalu berusaha peduli pada lingkungan sekitarnya.
“Nilai plus yang dimiliki ITP yakni, kampus ini tidak menjadi menara gading yang hanya sibuk pada dirinya sendiri. ITP menjalin kerjasama dengan banyak pihak seperti masyarakat sekitar, sekolah-sekolah, perguruan tinggi lainnya hingga perusahaan-perusahaan besar lainnya. Artinya, ITP dapat bekerja sama dengan berbagai lapisan masyarakat dan memanfaatkan hal itu untuk menjadi lebih maju ke depannya,” katanya.
Herri juga mengungkapkan, ITP sebagai perguruan tinggi, berusaha untuk mengikuti perkembangan zaman yakni revolusi industri 4.0. Hal itu dapat terlihat melalui tema peringatan Dies Natalis ITP ke-48 yakni “Sinergi Teknologi untuk Masa Depan”.
“Saya yakin ITP dapat mencapai tujuannya untuk menjadi World Class University pada 2040. Jadi bukan hal yang tidak mungkin ITP akan menjadi kampus favorit dan kampus teknologi terkemuka asal Sumatera Barat. Jika di Jawa Barat ada ITB, maka di Sumatera Barat ada ITP ,” katanya.
Penyampaian Orasi Ilmiah dan Pemberian Penghargaan
Pada peringatan Dies Natalis ITP ke-48, lulusan ITP yang telah meraih gelar Doktor dari perguruan tinggi di Jepang menyampaikan Orasi Ilmiah. Penyampaian itu dilakukan oleh Syafri Wardi, Ph.D dengan orasi ilmiah berjudul Perkuatan Seismik pada Hubungan Balok-Kolom Beton Bertulang yang Tidak Memenuhi Standar Ketahanan Gempa (Seismic Strengthening of Seismically Substandart Reinforced Concrete Beam-Column Joints).
Kemudian, ITP juga menyerahkan berbagai penghargaan, seperti Satyalencana Karya Satya untuk tenaga pengajar yang berprestasi dan Satyalencana Kesetiaan pada Tenaga pengajar ITP yang mengajar di perguruan tinggi tersebut selama 10 tahun-20 tahun.
Kemudian, ITP juga menyerahkan penghargaan kepada berbagai pihak yang telah menjalin kerja sama dengan kampus itu. Penghargaan untuk kategori Perbankan diraih oleh Bank Nagari Cabang Utama Padang, Kategori Perguruan Tinggi yakni Universitas Gadjah Mada, Kategori Pemerintahan Nagari yakni Nagari Tiga Sepakat Inderapura-Pessel, kategori sekolah yakni SMKN 1 Padang dan SMAN 3 Solok Selatan. (*)