PADANG – Politeknik Negeri Padang (PNP) sepakat menjalin kerjasama dengan Univesitas Teknologi Mara Cawang Kelantan (UiTM) Malaysia, dalam rangka pengembangan dan peningkatan kualitas pendidikan melalui pertukaran akademik, budaya bidang pendidikan, hingga penelitian.
Penandatanganan Memorandum of understanding (MoU) dilakukan oleh Wakil Direktur I PNP Revalin Herdianto mewakili Direktur Surfa Yondri bersama Rektor UiTM Cawang Kelantan, Profesor Madya Dr H Zulkifli Bin Muhammad, dalam acara yang dilaksanakan secara daring di masing-masing kampus, Rabu (21/4/2021).
Penandatanganan naskah MoU ini sendiri sebagai tindaklanjut kunjungan Direktur PNP Surfa Yondri, Wakil Direktur I PNP Revalin Herdianto bersama para Dosen Jurusan Akuntansi PNP ke kampus UiTM Cawang Kelantan pada Februari 2019 silam. Namun pandemi Covid -19 mengakibatkan aktivitas fisik menjadi terbatas sehingga dilakukan secara daring.
Dalam kesempatan itu, Wakil Direktur I PNP mengatakan, didalam MoU disebutkan bahwa Politeknik Negeri Padang akan melaksanakan program (student exchange) pertukaran mahasiswa, pertukaran dosen dan staf (faculty exchange program), kursus maupun pelatihan.
“Kemudian staf development project berupa kolaborasi staf kedua institusi dalam berbagai bentuk aktivitas yang menunjang akademik maupun non akademik nantinya,” kata Revalin saat ditemui awak media.
Tak hanya itu kata Revalin, dalam MoU ini juga akan dilaksanakan join research activity berupa penelitian, komunikasi, publikasi bersama termasuk dalam lingkup research.
“Jadi kita dengan Malaysia ini punya kemiripan budaya. Artinya secara kultur jika kita datang ke sana ataupun mereka datang ke sini tidak ada persoalan, baik makanan, tatacara pakaian adat istiadat, sehingga tidak menimbulkan culture shock bagi mereka,” ujar Revalin.
Selain itu, Revalin menyebutkan, Politeknik Negeri Padang juga ingin mendalami program dengan UiTM yang bisa digali untuk dilakukan kerjasama. Bahwa pihaknya sangat mendorong program doubel degree dan joint degree.
“Contohnya program studi akuntansi kuliah di PNP dua tahun, kemudian melanjutkan dua tahun di UiTM. Dengan program double degree ini mahasiswa akan mendapatkan dua ijazah,” tutur Revalin.
Dengan dua ijazah, Revalin mengharapkan pengakuan dari industri penerima kerja akan semakin baik.
“Kemudian program singkat dari non akademik seperti olahraga, kebudayaan, seni. Kita juga ingin mengenalkan budaya Minang dan keistimewaan daerah Padang maupun semua kabupaten/kota di Sumatera Barat, karena kita punya keindahan alam dan daerah wisata,” ulas Revalin.
Melalui program itu, Revalin meyakini melalui Politeknik Negeri Padang, Sumatera Barat bisa menjadi agen wisata. Apalagi wisatawan dari Malaysia merupakan paling banyak berkunjung ke provinsi ini sebelum ada pandemi Covid-19. (*)