Padang – Sejarah baru bidang kepustakaan tercipta di Universitas Islam Negeri (UIN) Imam Bonjol Padang. Para pustakawan di lembaga ini mendeklarasikan dirinya dengan membentuk kelompok pustakawan. Pembentukan lembaga ini diputuskan berdasarkan Surat Keputusan (SK) Rektor No. 266 tahun 2020 tentang tatakelola perpustakaan dan ditandatangani langsung oleh Prof. Dr. H. Eka Putra Wirman, MA tertanggal 13 Maret 2020.
Kini, program ini dilanjutkan dengan metode terbaru. Para pustakawan di lingkungan mulai dari perpustakaan fakultas hingga perpustakaan pusat dan yang ada di program pascasarjana bersepakat untuk membentuk dengan sebuah wadah yang di beri nama dengan “kelompok pustakawan” UIN Imam Bonjol Padang.
Pasca dicanangkan dan dengan berbagai terobosan baru lembaga ini, akhirnya rektor menetapkannya melalui Surat Keputusan (SK). Dan, hingga saat ini barulah UIN Imam Bonjol Padang satu-satunya memiliki kelompok pustakawan, seperti diakui Rektor Eka Putra Wirman baru-baru ini.
Pustakawan PPS UIN IB, Afizal, MA baru baru ini mengakui, pasca eksisnya wadah ini, perkembangan Pustaka UIN IB semakin memasyarakat di lingkungan kampus. Malah, tingkat kunjungan mahasiswa pun sepertinya makin meluas untuk mengumpulkan, mengolah data untuk penulisan skripsi, tesis dan disertasi bagi calon sarjana (S,1), magister (S,2) hingga kandidat doktor (S,3).
Tingginya minat baca kalangan mahasiswa untuk mencari referensi dan literasi dilatarbelakangi oleh makin baiknya layanan yang diberikan kepada setiap mahasiswa. Keramahan yang ada selama sudah terbangun semakin haru makin menjadi prioritas, termasuk persediaan buku-buku hasil karangan para akademisi dalam dan luar negeri. Malah saat ini buku-buku tersebut juga bisa dengan diakses melalui system online.
Afrizal yang juga Kandidat Doktor Pendidikan Islam (PI) PPS UIN IB Padang juga menjelaskan,sesuai hasil diskusi kelompok pustakawan dan Pengelola Perpustakaan pada hari Rabu tanggal 16 Juni 2021, dalam rangka hari jadi Ikatan Pustakawan Indonesia (IPI) ke 48 tahun 2021,akan menyelenggarakan serangkaian kegiatan.
Bila tidak ada aral melintang, pada tanggal 7 Juli s/d 8 Juli 2021 akan digelar sejumlah agenda penting. Diantaranya, peresmian pusat arsip dan dokumentasi bersejarah, peresmian pameran buku karya pustakawan, webinar tentang Kepustakawanan dan Problematikanya, secara nasional dengan nara sumber Rektor UIN IB Prof. Dr. Eka Putra Wirman, MA, Kepala Badan Arsip dan Perpustakaan Prov.Sumbar serta pembicara utama dari Perpustakaan Nasional Dr. Zulfikar Zain.
Selain itu kelompok pustakawan UIN IB Padang juga mengagendakan program kerja berupa anjang sana ke perpustakaan Buya Hamka di Maninjau, Pusat Dokumentasi Minangkabau di Padang Panjang, kunjungan ke rumah puisi Taufik Ismail juga di Padang Panjang serta lembaga lainnya yang terkait dengan sejarah nasional khususnya Minangkabau di Ranah minang.
Ditambahkan Afrizal, dalam kegiatan sosial ini banyak hal-hal baru yang akan dilahirkan ide-ide untuk mewujudkan kecerdasan anak bangsa. Sehingga ketika kelompok pustakawan ini berkunjung ke tempat-tempat bersejarah di Ranah Minang, tidak hanya kegiatan ini terkesan rekreasi semata.
“Kita dengan jumlah peserta sebanyak 32 orang yang rata-rata adalah para pustakawan, diharapkan punya sumbangsih bagi lembaga pendidikan tinggi seperti UIN Imam Bonjol Padang yang di dalamnya tengah mendidik ribuan orang intelektual muda yang Islami. Dari sumbangsih yang ada maka lembaga ini juga menjadi sarana penentu maju mundurnya pendidikan bagi bangsa ini dimasa datang. Salah satunya mengajak orang untuk senang membaca buku dengan referensi yang modern (digital) dan dengan layanan yang maksimal.Itu semua adalah tekad kita. Sehingga lembaga ini makin jaya dimasa datang,’’katanya.
Harapan ke depan kelompok pustakawan ini didirikan, untuk mendukung kegiatan civitas akademik perguruan tinggi yang belum terjamah oleh para pustakawan yang terikat oleh tugas dan fungsinya. Seperti kegiatan penelitian dosen dalam menemukan referensi lebih cepat dan akurat, membantu sekolah-sekolah yang membutuhkan tentang edukasi peran perpustakaan sebagai penunjang Tri Dharma perguruan tinggi. (*)