Demi Zero Hole : BPJN Sumbar Fokus Pekerjaan Rigid Pavement dan Pembenahan Drainase
Pembenahan Ruas Muaro Kalaban - Batas Jambi
Padang – Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), berupaya keras memperbaiki ruas jalan Muaro Kalaban menuju Dharmasraya hingga Batas Jambi dan Batas Riau.
Jalan nasional pada ruas jalan tersebut sempat mengalami rusak parah medio tahun 2020 lalu, dengan kondisi eksisting jalan berlobang hampir di sepanjang badan jalan. Sehingga tak sedikit kendaraan bermuatan berat ‘rabah kudo’ di sana.
Kementerian yang dipimpin oleh Basuki Hadimuljono ini pun merancang program, agar ruas jalan sepanjang 202 km itu menggunakan rigid pavement (aspal beton). Selain itu juga melakukan pembenahan drainase, agar air hujan tak menggenangi badan jalan.
Realisasi dari program ini sudah mulai berjalan beberapa tahun belakangan, kecuali pada tahun 2020 kemarin. Untuk tahun ini, sebanyak 7 segmen dikerjakan dengan panjang jalan 6,2 km dan lebar 9 meter, yang dilaksanakan oleh 3 rekanan pelaksana.
Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Sumbar Syachputra Gani melalui PPK 2.2 Satuan kerja (Satker) Pelaksanaan Jalan Nasional (PJN) II Sumatera Barat Nova Herianto ST.MT kepada Majalah Intrust memaparkan, ruas jalan Muaro Kalaban sampai ke Kiliran Jao dikerjakan 4 segmen, dengan Rincian PT Zhafira Tetap Jaya mengerjakan 3 km, dan PT Ratu Agung sepanjang 1 km. Lalu 3 segmen lagi di rigid oleh PT Tri Jaya Putra.
Dari 4 segmen yang dilaksanakan dengan sistem rigid pavement, sebanyak 2 segmen lagi sudah dikerjakan pada Maret lalu. Sementara itu 2 segmen lainnya direncanakan dilaksanakan setelah 2 segmen ini selesai. Untuk tiga segmen lagi pada ruas Kiliran Jao ke Dharmasrya hingga Batas Jambi bakal dilaksanakan Juli.
“Kiliran Jao Batas Jambi 3 segmen rigid dengan panjang 1,2 km. Saat ini sedang menyiapkan bahan, belum mulai lagi pekerjaan rigidnya. PT Trijaya dari tanda tangan kontrak hingga sebelum lebaran fokus menyapu lobang dijalan. Karena lokasinya tidak bisa menunggu jadwal rigid, mengingat jalan disana kondisi parah, namun aspal disana dikerjakan tiga lapis,”jelas Nova.
Selain menjalankan program rigid pavement, Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Sumatera Barat sebut Nova juga memperbaiki saluran drainase sepanjang 43,6 km. Pekerjaan ini dinilai sangat penting, pasalnya penyebab jalan hancur, dikarenakan drainase yang tidak berfungsi.
Rincian pekerjaan drainase sepanjang 36 km dikerjakan oleh rekanan tersendiri. Kemudian drainase sepanjang 3,9 km dikerjakan PT Zhafira Tetap Jaya, sepanjang 2 km drainase dikerjakan PT Ratu Agung dan 1,7 km dikerjakan PT Trijaya Putra.
“Karena kerusakan jalan akibat saluran tidak ada, makanya kita benahi drainase. Bahu jalan yang tinggi kita ratakan, agar air masuk ke saluran. Sementara menjelang rigid ada dananya, kita fungsikan saluran dengan baik,”urainya.
Pada ruas Muaro Kalaban hingga Batas Jambi, dengan target semuanya rigid. Akan tetapi pekerjaan dilaksanakan dengan berangsur angsur, sesuai anggaran yang dikucurkan pusat. Selain itu, anggaran pembangunan berasal dari usulan Anggota DPR RI.
Agar ketahanan jalan memiliki umur pakai yang lama, pihaknya pun senantiasa memperhatikan mutu pekerjaan, dengan melakukan pengujian mutu beton, demi menjaga kualitas beton dengan ketahanan 25 tahun.
Ia mengungkapkan, Kementerian PUPR fokus melaksanakan rigid pavement “Kendaraan yang lewat disana tonase berat semua. Bahkan truk pemgangukut batubara sampai 42 ton tonasenya. Kalau memakai aspal hotmix, beban hanya 12 ton saja. Makanya jalan disana cepat hancur,”terang Nova.
Lebih jauh Nova membeberkan, kondisi eksisting hingga saat ini sudah fungsional. Dari ratusan lobang yang ada pada akhir tahun 2020 lalu, saat Hari Raya Idul Fitri sudah zero hole. Namun setelah lebaran, terdapat 12 lobang baru muncul kembali.
“Badan jalan sudah fungsional, dikarenakan kita berusaha keras agar zero hole sebelum lebaran. Semua lobang dijalan kita tambal. Meski demikian, kenyamanan berkendara sedikit berkurang karena tambalan. Dalam artian lebih mending jalannya ditambal dibandingkan jalan berlobang,”sebutnya.
Dikarenakan pekerjaan rigid pavement sedang berlangsung, membuat lalu lintas mengalami kemacetan. Oleh karena itu, dirinya menghimbau kepada pengguna jalan untuk memaklumi seraya bersabar mengantri.
“Kita.menghimbau agar masyarakat pengguna jalan untuk bersabar, karena pekerjaan rigid pavement ini masih dalam proses dan membutuhkan waktu yang cukup lama. Beda denga aspal hotmix, beberapa jam saja di aspal, sudah nisa dilewati. Menjelang menikmati jalan yang berkualitas, mari sama – sama kita lewati prosesnya,”pintanya. (Ridho)