Jakarta – Kabupaten Raja Ampat di Provinsi Papua Barat merupakan destinasi wisata yang terkenal dengan keindahan gugusan pulau karang dan air lautnya yang jernih, salah satunya adalah Pulau Piaynemo. Dari ibukota Kabupaten Raja Ampat, Waisai, perjalanan ke Piaynemo dapat ditempuh dalam 2 jam perjalanan dengan speed boat atau 5 jam dari Pelabuhan Sorong.
Untuk bisa melihat indahnya pemandangan gugusan pulau karst, para pengunjung harus naik keatas bukit dengan ketinggian 30-40 meter. Trek menuju bukit cukup terjal sehingga wisatawan perlu menggunakan sepatu dan berhati-hati.
Pada tahun 2018, Kementerian Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Ditjen Cipta Karya melakukan penataan kawasan wisata Bukit Piaynemo. Infrastruktur yang dibangun adalah anak tangga menuju puncak bukit, kios suvenir, gardu pandang, rest area, serta tambatan perahu apung dan perahu kayu.
“Pembangunan infrastruktur pada setiap Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) direncanakan secara terpadu baik penataan kawasan, jalan, penyediaan air baku dan air bersih, pengelolaan sampah, sanitasi, dan perbaikan hunian penduduk melalui sebuah rencana induk pembangunan infrastruktur yang telah disusun oleh Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah,” jelas Menteri PUPR Basuki Hadimuljono beberapa waktu lalu.
Dengan dibangunnya anak tangga, meningkatkan kenyamanan wisatawan. Sebanyak 320 anak tangga terbuat dari kayu dibangun menuju puncak bukit sehingga untuk mencapai puncak bukit maka waktu tempuhnya 20 menit.
Uniknya, pembangunan anak tangga ini didesain sedemikian rupa tanpa menebang pohon di sekitar sehingga pepohonan tetap bisa tumbuh dengan baik. Selain untuk memperkuat keindahan alam setempat, penataan ini diupayakan tidak membuat elemen artifisial yang mencolok supaya keasrian alam tetap terjaga. Hal ini sejalan dengan konsep wisata berbasis lingkungan yang dikembangkan di Kabupaten Raja Ampat.
Penataan Kawasan Wisata Bukit Piaynemo merupakan bagian dari kelompok kegiatan Kawasan Strategis Nasional (KSN) dengan waktu pelaksanaan 19 Januari – 5 November 2018 yang dilakukan dengan dana APBN sebesar Rp 19,9 miliar. Penataan ini diharapkan bisa meningkatkan kenyamanan para pelancong yang datang serta meningkatkan kunjungan wisatawan ke Bukit Piaynemo.