Sijunjung, Intrust – Wakil Bupati Sijunjung membuka Focus Group Discussion (FGD) terkait penyusunan Publikasi Kabupaten Sijunjung dalam Angka serta Pembinaan Statistik Sektoral Tahun 2022 di Balairung Lansek Manih Kantor Bupati Sijunjung Kamis (3/2/22).
Dalam arahannya Wagub berpesan agar peserta FGD dapat mengikuti acara dengan serius dan sungguh-sungguh. Karena ini menyangkut data, dimana berbeda data maka akan memberikan penilaian berbeda.
“Publikasi daerah dalam angka ini merupakan publikasi wajib yang harus dilakukan baik di Kabupaten maupun Provinsi. Karena kita tahu rilis publikasi data pada tanggal 25 Februari 2022 maka dalam tenggang waktu itu kita bisa perbarui terus datanya. Dan masing-masing kepala perangkat daerah diharapkan bisa memberi data secara cepat sehingga yang muncul dalam publikasi itu data terbaru,” terang Wabup Iraddatillah
Di bagian lain Wabup berharap kepada Kominfo yang merupakan wali data agar dapat bersinergi dengan BPS. Dimana bila ada kekurangan atau keterlambatan cepat bisa dilakukan.
“FGD hari ini merupakan jembatan bagi seluruh kepala perangkat Daerah untuk masuk pada BPS dalam rangka mensikronisasikan data yang ada. Sehingga data yang muncul nantinya akan valid dan berkesinambungan,” tambah Wabup.
Kepala Badan Pusat Statistik Kabupaten Sijunjung Riqadli dalam sambutannya menyampaikan terimakasih kepada Wakil Bupati Iraddatillah yang telah berkenan hadir pada acara FGD. Ucapan terimakasih juga kepada Dinas Kominfo yang telah memfasilitasi terselenggaranya acara ini.
“Menyampaikan data yang berkualitas sangat diperlukan untuk menyusun perencanaan, melakukan evaluasi dan membuat keputusan. Agar sasaran kegiatan yang telah ditetapkan dapat dicapai dengan efektif dan efisien,” ujar Riqadli.
Disamping itu, sesuai amanat UU No. 17 tahun 1997 dan PP No. 51 tahun 1999, BPS sebagai penyelenggara statistik mengajak semua OPD/Intstansi/BUMN/ BUMD duduk bersama untuk menghasilkan data yang lebih berkualitas. Publikasi Sijunjung dalam angka saat ini sekitar 80% datanya. Dan itu adalah data sektoral yang berasal dari OPD/instansi/lembaga/BUMN/BUMD. Hanya 20% data statistik dasar dari BPS.
“Dengan adanya percepatan rilis pada OPD/dinas/instansi vertikal/BUMN/BUMD, kita harapkan semua data sudah masuk semua,” harap Riqadli. Darwen
Komen yang ditutup, tetapi jejak balik dan ping balik terbuka.