Pasaman, majalahintrust.com – Pasaman baralek gadang. Selama tiga hari mulai 24-26 November digelar Festival Sapuluah Induak, Nagari Tanjung Baringin, Kecamatan Lubuksikaping, Kabupaten Pasaman.
Festival yang memadukan unsur agama dan kebudayaan itu, diikuti unsur adat dan agama di Nagari Tanjung Baringin dan diprakasai melalui Pokok Pikiran (Pokir) Anggota Komisi V DPRD Sumbar Donizar.
Sabtu (26/11/20231) ribuan masyarakat Lubuksikaping memadati jalan utama Kota Lubuksikaping mengikuti arak-arakan budaya. Arak-arakan itu berakhir di Gelora Tuanku Imam Bonjol. Usai arak-arakan langsung dilakukan pembukaan kegiatan secara resmi.
Pada kesempatan itu, Anggota DPRD Sumbar Donizar mengatakan, Festival Sapuluah Induak merupakan kegiatan positif yang harus terus berkelanjutan.
Dengan kegiatan ini secara tidak langsung masyarakat atau nagari sudah meletakkan ninik mamak pada tempatnya.
“Pada zaman moderen ini banyak yang sudah tergerus, termasuk adat dan budaya. Inilah yang harus menjadi perhatian bersama guna menjadikan generasi muda kembali mengenal adat, budaya dan semakin dekat dengan agama,” ujar Donizar.
Putra dan tokoh terbaik Pasaman ini berharap, dengan kegiatan Festival Sapuluah Induak ini generasi muda terutama mereka yang di usia sekolah semakin tahu dengan adat, mengerti dengan tatanan berninik mamak, dan tentunya semakin dekat dengan alim ulama untuk menjadi benteng dari pengaruh buruk zaman.
“Jadi mereka juga megatahui kalau Ninik Mamak itu harus dianjuangan lebih tinggi,” ujar Donizar.
Ia menambahkan, pada festival ini juga digelar tabliq akbar mengikut sertakan ribuan pelajar di Pasaman.
“Dengan ini juga diharapkan Akan lahur generasi muda yang mengatahui adat dan syarak,” tambahnya.
Meski ini merupakan kegiatan pertama kali di Pasaman, Donizar berkomitmen akan terus melanjutkan kegiatan ini ke depannya melalui pokok pikirannya.
“Tentunya ke depan kegiatan seperti ini akan dilanjutkan termasuk di nagari-nagari lainnya,” pungkas Donizar.
Kepala Bidang kesenian dan Diplomasi Budaya Dinas Kebudayaan Sumbar Nurdayanti,S.Sos, MM berharap festival ini bukan hanya dijadikan pertunjukan semata namun ikut dimaknai dengan melestarikan kegiatan kebudayaan yang ada. Termasuk menyemarakkan kegiatan keagaman, sehinga adat dan syara’ sejalan dalam membentengi generasi muda.
Ia turut mengapresiasi karena Dikie pano menjadi salah satu warisan budaya di Pasaman yang diakui di tingkat nasional.
“Ini berkat kolaborasi masyarakat Pasaman yang terus melestarikan tradisi ini,” ungkapnya.
Ia berharap kegiatan ini bisa terus dilanjutkan. Selain itu ia turut mengpresiasi anggota DPRD Sumbar Donizar karena telah menjadikan budaya sebagai bagian yang sangat penting di masyarakat.
“Ini ditunjukkan dengan pokir yang dikhususkan pada kegiatan kebudayaan,” pungkasnya.
Adapun rangkaian kegiatan Festival Sapuluah Induak itu yakni Arak-arak Budaya, FGD Babaliak Ba Nagari, Pertunjukan Silek Tradisi, Tari Tradisonal, Dikie Pano, Pasambahan, Rebana, Pemusaran Jenazah, Rebana dan Tablig Akbar.(*)
Komen yang ditutup, tetapi jejak balik dan ping balik terbuka.