Dharmasraya, Intrust – Seiring dengan telah digunakannya Mesjid Agung Dharmasraya untuk halal bi halal membuat Bupati Dharmasraya Sutan Riska Tuanku Kerajaan, terkenang proses bisa dibangunnya rumah ibadah yang megah itu.
“Salah satunya yang paling saya ingat adalah bantuan Presiden Jokowi untuk pembangunan mesjid ini yaitu berupa tanah lokasi pembangunan,” ujar Sutan Riska dalam acara halal bi halal Pemkab Dharmasraya, Rabu (18/05), di mesjid kebanggaan masyarakat Dharmasraya itu.
Diceritakan Raja Koto Besar itu semua bermula di bulan Februari Tahun 2018, ketika Presiden Jokowi melakukan kunjungan kerja ke Dharmasraya. Di sinilah awal cerita itu dimulai. Sutan Riska yang berada dalam satu mobil dengan kepala negara menuju pusat kegiatan mengutarakan keinginannya untuk membangun sebuah rumah ibadah megah.
Dharmasraya yang punya keterbatasan dana dan aset kemudian bermohon kepada presiden agar aset Kementerian Pertanian di Jalan Lintas Sumatera Gunung Medan yang kini menjadi lokasi Mesjid Agung dilepaskan kepada Pemkab Dharmasraya.
“Pak Presiden merespon positif, saya diperintahkan untuk mengajukan surat permohonan,” ujar Sutan Riska.
Sutan Riska mengaku, berkaca dari pengalaman daerah lain, proses pengalihan aset pemerintah pusat menjadi aset daerah bisa memakan waktu 2 tahun. Tapi berkat bantuan Presiden, hanya dalam hitungan bulan saja aset itu sudah menjadi milik Pemkab Dharmasraya.
“Kalau ditaksir, aset tanah yang dialihkan ke kita itu sekitar Rp. 53 Miliar. Jika itu kita beli dengan APBD dari mana duitnya?”, ujar Bupati di hadapan Sekda dan seluruh jajaran.
Dalam perjalanannya, Sutan Riska mengakui pembangunan mesjid agung bukan tanpa kendala. Apalagi saat Covid-19 melanda. Pandemi itu serta-merta menggoyangkan neraca keuangan daerah. Sumber pendapatan tidak lagi seimbang dengan rencana pembangunan daerah.
Dirinya bersama tim pemerintah daerah berfikir keras, bagaimana pembangunan tetap dapat dijalankan tanpa mengganggu APBD. Lagi-lagi pemerintah pusat menjadi penolong dengan menggelontorkan Dana Alokasi Khusus (DAK).
“Alhamdulillah, untuk landscap dan taman kita dibantu Kementerian Pekerjaan Umum sebanyak Rp. 20 Miliar”, lanjut Sutan Riska.
Perjuangan panjang mewujudkan impian besarnya membuat Sutan Riska tak sabar untuk segera melihat hasilnya. Oleh karena itu Ia merasa tak lelah berkali-kali berkunjung meninjau progres pembangunannya.
“Kalau bapak ibuk sudah tidak sabar (ingin segera menggunakan Mesjid Agung), saya yang menggagas pembangunannya lebih tidak sabar lagi”, ungkap suami Dewi Lopita Sari ini.
Dirinya mengajak seluruh warga Dharmasraya untuk mensyukuri nikmat yang diberikan Allah SWT atas mulai digunakannya Mesjid Agung Dharmasraya.
“Ini bukan hanya kerja keras saya sendiri. Di dalamnya ada andil warga Dharmasraya, termasuk DPRD, Forkopimda, Sekda dan seluruh jajarannya”, terang Sutan Riska
Dirinya berharap semoga pada akhir tahun 2022 ini Masjid Agung Dharmasraya sepenuhnya sudah dapat dibuka untuk masyarakat umum.
“Kita masih akan membangun dua menara untuk melengkapi bangunan mesjid ini. Namun demikian saya berharap Shalat Idul Adha yang akan datang dan pelepasan Jamaah Haji Dharmasraya kita pusatkan di sini”, ujarnya lagi. mbk
Komen yang ditutup, tetapi jejak balik dan ping balik terbuka.