Dirjen Diksi Dr Kiki Yulianti Beri Harapan, Dr Surfa Yondri Harapkan Dua Gedung Baru Politeknik Negeri Padang Tak Lagi Sekedar Angan-Angan
PADANG, majalahintrust.com – Politeknik Negeri Padang (PNP) terus melakukan pembenahan pembenahan, guna menuju ke arah kemajuan. Berbagai terobosan terus dilakukan, agar menghasilkan lulusan yang memiliki skill mumpuni di dunia kerja, disamping melakukan pembenahan Sumber Daya Internal (SDM) di internal kampus dan pembenahan infrastruktur untuk perkuliahan mahasiswa.
Tiga titik tersebut menjadi fokus utama PNP dibawah kepemimpinan Dr Surfa Yondri SST, MT , agar kampus yang berlokasi di Bukit Limau Manis itu menjadi kampus vokasi terkemuka di Sumatera Barat dan menjadi kampus unggul di Tanah Air.
Bersamaan dengan Dies Natalis PNP ke-35 di Ruang Pertemuan Lantai II Gedung C Kampus PNP pada 17 Oktober, Direktur Jenderal Dirjen Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) Dr.Ir Kiki Yulianti, M.Sc berkesempatan hadir langsung di kampus tercinta tersebut bersama Direktur Utama PT Semen Padang Ir Asri Mukhtar MM beserta jajaran.
Hadirnya Dirjen Diksi itupun dimanfaatkan Civitas Akademika PNP untuk mengajukan usulan pembangunan fasilifas kampus baru, yang sudah lama tak dirasakan. Disamping itu hadirnya petinggi PT Semen Padang membuka kesempatan untuk link and match selebar-lebarnya bagi PNP.
Direktur PNP Surfa Yondri dalam paparannya menyebutkan, kampus PNP sudah sangat kekurangan fasilitas infrastruktur untuk perkuliahan mahasiswa. Jika dihitung-hitung sejak 2005, baru Gedung Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM) dan Gedung Labor Teknik Elektro yang baru dibangun, berkat bantuan Kemendikbudristek dan Kementerian PUPR.
“Alhamdulillah sejak tahun 2005, baru Gedung Labor Elektro yang dibangun Kementerian PUPR tahun 2020 dan renovasi Gedung PKM tahun 2022 ini yang diupayakan Dirjen Vokasi Bapak Wikan Sakarinto. Selebihnya kami masih memanfaatkan fasilitas gedung yang lama. Terus terang kami di PNP iri dalam tanda kutip positifnya dengan politeknik lain yang memiliki gedung perkuliahan yang mumpuni dan baru dibangun,” papar Surfa Yondri.
Surfa Yondri atas nama seluruh Civitas Akademika PNP pada kesempatan itu meminta kepada Dirjen Diksi untuk merealisasikan pembangunan dua gedung baru, yakni Gedung Labor Terpadu dan Gedung Multimedia untuk dimasukkan kedalam pembiayaan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) Tahun 2024 mendatang.
“Harapan kami Ibu Dirjen Diksi mau membuat labor terpadu dan gedung multimedia. Proposalnya sudah kami buat dan diusulkan Di SBSN 2024 untik minta dua gedung. Besar harapan kami Mudah mudahan dua gedung ini diwujudkan hendaknya,” ucap Surfa Yondri.
Dirinya juga meminta kepada Dirjen Diksi untuk untuk menambah kuota dosen ASN untuk kampus dan memohon agar dosen tendik masuk database Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Sebab dalam tahun 2023-2024 mendatang ada sekitar 58 dosen memasuki usia pensiun.
“Kami juga meminta kepada Ibu Kiki untuk menambah jumlah dosen ASN. Karena dari jatah dosen tahun 2022 dari kuota 79 orang, hanya 41 orang yang masuk. Apalagi dalam dua hingga tiga tahun kedepan, 58 orang dosen ASN kami masuk pensiun. Kami sangat kekurangan tenaga dosen. Mohon menjadi pertimbangan Ibu Kiki, minta ditambah lagi jatah dosennya,” pinta pria yang akrab disapa Boyon ini.
Pihaknya juga mengungkapkan, saat ini PNP memiliki 341 dosen dengan perincian 35 persen bergelar doktor dan satu orang bergelar profesor dan sisanya pendidikan magister dengan total mahasiswa sekitar 6500 orang. Dengan jumlah dosen sebanyak itu, harusnya mahasiswa saat ini berjumlah sekitar 7000. Apalagi, PNP menargetkan total mahasiswa pada 2024 atau 2025 sebanyak 10 ribu.
Untuk fasilitas yang dimiliki saat ini PNP memiliki 33 prodi, 7 jurusan, 2 program magister terapan, 11 prodi sarjana terapan, 1 program diploma 2 fast track dan 3 kampus PSDKU di Tanah Datar, Kabupaten Palalawan dan Kabupaten Solok Selatan.
Tingginya minat masyarakat untuk masuk PNP hingga mencapai 28 ribu orang sebut Surfa Yondri merupakan hasil kerja bersama, sehingga dunia industri dan dunia kerja memanfaatkan lulusan PNP yang terserap maksimal. Kalau lulusan PNP tidak laku, sudah pasti tidak akan banyak peminat.
“Makanya ini harus menjadi kesempatan kami untuk mengembangkan program studi. Karena, target mahasiswa kita itu 10 ribu. Dan pada 2022 ini, jumlah yang diterima telah ditingkatkan menjadi 2.153 orang atau mengalami kenaikan sekitar 600 orang,” kata pria yang sudah menjabat dua periode di PNP itu.
Ditempat yang sama, Dirjen Diksi Kiki Yulianti juga menyampaikan bahwa pengembangan pendidikan tinggi vokasi saat ini menjadi perhatian Presiden Jokowi. Alasannya, Karena masa depan mereka dan bangsa, kualitas kerja saat ini dan kemudian hari yang masih memprihatinkan, serta cerita bonus demografi Indonesia.
“Itu pun kalau kita siapkan pendidikannya dengan baik. Kalau tidak, maka bonus demografi akan menjadi bencana bagi bangsa Indonesia,” ujarnya.
Terkait permintaan pembangunan dua gedung baru, secara tersirat Kiki menyampaikan bahwa ada prosedur yang mesti diikuti dari usulan yang telah diajukan. Usulan tersebut nantinya direview terlebih dahulu dan menyesuaikan dengan peraturan dan ketentuan yang berlaku.
“Usulan yang telah disampaikan PNP kita tampung. Tidak hanya PNP, banyak juga kampus vokasi yang mengusulkan rencana pembangunan infrastruktur perkuliahan. Tapi semua punya kesempatan untuk mendapat fasilitas, sesuai peraturan & ketentuan yang berlaku,” ucapnya.
MoU dengan PT Semen Padang
Hadirnya Direktur Utama PT Semen Padang beserta jajaran juga dimanfaatkan PNP untuk melakukan penandatangan Memorandum of Understanding (MoU) atau Nota Kesepahaman tentang Kerja Sama Pendidikan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia, Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat.
Penandatangan MoU itu diteken oleh Direktur Utama PT Semen Padang Ir. Asri Mukhtar, MM. Sedangkan dari PNP, diteken Direktur PNP, Dr. Surfa Yondri, S.T., S.S.T., M.Kom, disaksikan langsung Dirjen Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Kiki Yulianti, M.Sc, dan Dewan penyantun PNP Prof. Dr. Ir. H. Musliar Kasim, M.S, serta dihadiri Direktur Operasi PT Semen Padang, Indrieffouny Indra.
Selain itu, juga hadir Ketua Senat PNP, Ir. Takdir Alamsyah, M.Si, Sekretaris Senat Sarmi Adi, Wakil Direktur I Revalin Herdianto, Wakil Direktur II Anton dan Wakil Direktur III Junaldi dan sejumlah staf pengajar di lingkungan PNP.
Asri Mukhtar mengatakan, MoU dengan PNP ini dilakukan melalui kolaborasi beberapa program. Di antaranya, kerjasama pengembangan kompetensi teknikal yang meliputi teknik listrik dan instrumentasi, teknik mesin, teknik sipil, alat berat berupa magang, studi kasus dan penelitian dosen dan mahasiswa.
Pemanfaatan sarana dan prasarana Semen Padang untuk proses pembelajaran antara lain dengan melakukan kolaborasi pekerjaan di area Workshop Semen Padang, pemenuhan kompetensi mahasiswa/dosen/tenaga pendidik dibidang Total Productive Maintenance (TPM), Kesehatan dan keselamatan kerja dan leadership.
Kemudian, penjajakan peluang pembukaan program studi teknologi semen di PNP, kerjasama dalam pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat sebagai bentuk pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang berkolaborasi dengan pelaksanaan program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) Semen Padang.
“Saat ini di Indonesia, ada 10 perusahaan besar persemenan, dan belum ada jurusan khusus teknologi persemenan. Nah, kalau PNP mampu membuka program studi teknologi semen, maka PNP satu-satunya Politeknik yang memiliki program studi teknologi semen di Indonesia,” kata Asri Mukhtar.
Pada kesempatan itu, Asri Mukhtar juga menyampaikan bahwa Semen Padang dan PNP memiliki kedekatan emosional sejak dahulu, dan itu terlihat dari banyaknya lulusan PNP yang berkarir di Semen Padang. Jumlahnya, 203 orang atau 14 persen dari total karyawan Semen Padang.
“Dari jumlah tersebut, juga ada lulusan PNP yang mencapai karir Band 3 dan Band 2. Rinciannya, di Band 3 sebanyak 32 orang atau 18 persen dari jumlah band 3, dan di Band 2 sebanyak 3 orang atau 3 persen. Makanya melalui MoU ini, kedekatan emosional PNP dan Semen Padang harus dipertahankan dan ditingkatkan ke depannya,” tutur Asri Mukhtar.
Kiki Yulianti dalam orasi Dies Natalis PNP yang ke-35 dengan judul “Transformasi Pendidikan Tinggi Vokasi: Peningkatan Kualitas, Daya Saing dan Kemandirian Bangsa”, mengapresiasi PT Semen Padang dan PNP yang telah melakukan MoU. Karena, pendidikan vokasi tidak bisa hanya dilakukan intansi pendidikan, tapi harus bersamaan dengan industrinya.
“Semen Padang sudah berdiri sejak 1910. Dan menurut saya, tagline SIG “Go Beyond Next” adalah tiga kata yang menyemangati karyawan Semen Padang yang merupakan bagian dari SIG. Apalagi, Semen Padang sebagai industri semen sudah berkontrubusi dan bermakna sejak tahun 1910. Oleh sebab itu, PNP harus terus mengajak industri untuk mendidik mahasiswanya, dan itu tidak hanya praktisinya saja, tapi dimulai dari kurikulumnya,” kata Kiki.
Surfa Yondri menyebut bahwa dengan adanya MoU antara PNP dengan PT Semen Padang, tentu akan ada banyak hal yang bisa dikerjasamakan, termasuk peluang pembukaan program studi teknologi semen yang tentunya menjadi tantangan bagi PNP.
“Apalagi, kami juga ditantang oleh Semen Padang untuk bisa membuka program studi teknologi semen. Mudah-mudahan ini dapat terwujud. Sebab, peluang atau kesmepatan kerjanya besar. Di Semen Padang saja, jumlah alumni PNP di Semen Padang juga cukup banyak jumlahnya, 14 persen. Ini baru 1 industri semen, apalagi di Indonesia ada 10 industri semen,” pungkasnya.(adv)
Komen yang ditutup, tetapi jejak balik dan ping balik terbuka.