Renovasi Gedung PKM Politeknik Negeri Padang : Sinergitas Solid dan Kolaborasi Dinamis BPPW Sumbar – PT Andica Parsaktian Abadi
Padang, majalahintrust.com – Tantangan berat, perlahan namun pasti dilalui oleh Balai Prasarana Pemukiman Wilayah (BPPW) Sumatera Barat berkolaborasi dengan rekanan PT Andica Parsaktian Abadi, dalam melaksanakan pekerjaan renovasi Gedung PKM dan Aula Politeknik Negeri Padang
Sinergitas yang solid dalam kolaborasi kerja yang sedemikian dinamis, membuat mutu pekerjaan sesuai dengan spesifikasi, sehingga output yang dihasilkan pun juga memperoleh hasil yang memuaskan nantinya. Meski sisa waktu pekerjaan tinggal dua bulan lagi, dengan progres pekerjaan sudah mencapai 65 persen, membuat semua pihak yang terlibat semakin terpacu melahap semua tantangan yang ada.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Penataan Kawasan Strategis BPPW Sumbar Afifah Kemala Hafsari kepada Majalah Intrust mengatakan, merenovasi sebuah gedung lebih berat daripada membuat gedung yang baru. Begitupun dalam renovasi Gedung PKM Politeknik ini, yang sudah jelas punya tantangan tersendiri
Jika dalam membangun gedung yang baru pekerjaannya dimulai dari angka nol, maka jika dibandingkan dengan pekerjaan renovasi gedung dimulai dari angka minus. Pasalnya sebelum direnovasi, tentu komponen lama yang tidak terpakai dibongkar dan dibersihkan terlebih dahulu.
Sebagai contoh disebutkan Afi, kendala terberat yang di hadapi adalah dalam hal mengalami keterlambatan pembongkaran atap rangka baja, karena ada kendala teknis disana. Selain itu juga penyesuaian renovasi dengan struktur kontruksi lama yang dibangun sejak tahun 2005, membuat rekanan sangat berhati hati sekali dalam bekerja.
“Karena kondisi di lapangan, cukup membuat rekanan kewalahan dalam bekerja. Sehingga diperlukan addendum untuk penambahan waktu pekerjaan dan justifikasi teknis (justek) sesuai kebutuhan di lapangan.Alhamdulillah berkat upaya keras semua pihak, progres sudah mencapai 65 persen hingga saat ini,” urainya.
Sisa pekerjaan yang saat ini tengah dilakukan rekanan sebut Afi yakni tinggal pekerjaan sisa arsitektur, MEP serta instalasi listrik. Rinciannya seperti pemasangan fire protection, sound system, AC, lampu, plafon, cat ruangan serta komponen safety gedung lainnya.
“Beberapa item pekerjaan juga menyesuaikan selera dari pihak Politeknik Negeri Padang. Seperti untuk warna ruangan, pihak kampus maunya warna apa kita sesuaikan, begitupun dengan walpaper ruangan serta penataan ruangan, kita mengikuti selera dari pihak politekniknya,” ungkapnya
“Yang jelas pekerjaan struktur bangunan dan atap sudah selesai kita kerjakan. Untuk kendala cuaca tidak ada lagi, pekerja kita minta juga didatangkan lebih banyak, sehingga sejak awal September kita sudah bekerja siang malam,” tuturnya.
Kepala BPPW Sumbar Kusworo Darpito juga bersyukur, karena rekanan pelaksana sangat berkomitmen untuk menuntaskan pekerjaan tersebut. Hal ini dibuktikan dengan material yang dibutuhkan keseluruhan sudah onside di lapangan, pekerja lebih banyak didatangkan, teknis metode instalasi terkait juga sudah ready.
Bahkan kenaikan harga BBM serta material bangunan yang terjadi belakangan ini, tidak menjadi kendala berarti bagi rekanan. Karena sebagian material sudah di PO terlebih dahulu, sehingga tak ada kenaikan harga bahan bangunannya.
Koordinasi dilapangan pun juga sangat mudah dan tahapan pekerjaan saat ini sudah sesuai dengan action plan. Apalagi setiap harinya tahapan pekerjaan dipantau dengan ketat, jika ada masalah langsung dibahas dan diantisipasi serta segera menemukan penyelesaiannya.
“Insya Allah dengan ritme pekerjaan yang cepat, ditambah dengan komitmen rekanan yang bagus serta didampingi oleh Datun Kejati Sumbar, pekerjaan selesai pada pertengahan November mendatang,” ucap Kabalai rendah hati ini meyakini.
Pihaknya tidak ingin pekerjaan renovasi Gedung PKM Politeknik Negeri Padang dilakukan alakadarnya, sehingga ditakutkan hasil nya menjadi kurang maksimal. Apalagi pihak Politeknik menginginkan gedung PKM ini juga difungsikan menjadi gedung auditorium.
“Maka dari itulah, pekerjaan ini harus dilaksanakan semaksimal mungkin. Sehingga hasilnya maksimal dan fungsionalitasnya sesuai dengan kebutuhan kampus,” tutupnya. (Ridho)
Komen yang ditutup, tetapi jejak balik dan ping balik terbuka.