Padang – Beban berat tengah disandang pesilat Sumatera Barat pada Kejuaraan nasional (Kejurnas) Pra PON pada 12 November mendatang di Padepokan Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta.
Betapa tidak, meski waktu pelaksanaan ajang tersebut tinggal sebentar lagi, namun perhatian Pengurus IPSI Sumbar masih belum maksimal. Padahal atlet dan pelatih dituntut mempertahankan prestasi gemilang yang diukir di PON 2016 lalu, dengan merengkuh 2 emas.
“Mempersiapkan atlet tidak hanya latihan, tapi manajemennya juga. Kalau manajemen cukup maksimal memberikan perhatian, target pasti tercapai. Saat ini kami rasakan belum sempurna perhatian itu,”ucap Usmai Hendri Koordinator Pelatih Silat Pra PON Sumbar, Sabtu (12/10)
Meski dalam keterbatasan, tim pelatih disebutkan Usmai Hendri tak patah arang dan tetap mempersiapkan 20 atlet yang akan turun pada 23 kelas yang bakal dipertandingkan di ajang Pra PON mendatang.
Tuah Sakato sendiri pada edisi perebutan tiket menju Papua 2020 mendatang, masih mengandalkan materi pandeka lawas PON 2016. Diantaranya Suci Wulandari, Anton Yuspermana, Ridhan Aprilanda, Qory Mitha Kurnia dan lainnya.
Ke 23 kelas yang bakal diikutkan pendekar Ranah Minang yakni kelas B hingga kelas J kategori putra, kelas B hingga kelas F bagian putri, Seni TGR tunggal putra, Seni TGR tunggal putri, ganda outra, ganda putri, serta beregu putra.
“Target kita mempertahankan dua emas minimal. Idealnya kita ingin melebihi target yang digapai pada PON lalu. Tentunya dukungan penuh KONI Sumbar dan Pengprov IPSI sangat mempengaruhi sekali realisasi target yang kami canangkan,” Tutupnya. (Ridho)