Tanah Datar, majalahintrust.com – Sebanyak 17 negara mengikuti Seminar International Minangkabau Literacy Festival 2 (IMLF) tahun 2024 di Tanah Datar di Gedung Maharajo Dirajo Batusangkar
Seminar itu dibuka Bupati Tanah Datar Eka Putra dengan Pembicara nasional di antaranya Prof.dr. Fasli Jalal, SP.GK, Ph.D, Rektor Universitas Yarsi dan Praktisi Pendidikan Sri Yulianti, M.Pd, Kepala BGP Sumbar Prof.Dr.Harris Effendi Thahar, M.Pd Guru Besar UNP, Dr. Lily Tjahyandari Universitas Indonesia, Harneli Bahar Bunda Literasi Sumbar dan Lise Vebrina Bunda Literasi Tanah Datar.
Sedangkan Pembicara International Vadim Terekhin (Rusia), Francisco Munoz (Spanyol), Bang Ai Tho (Vietnam), Carlos Aguasaco (USA), Dr.Norzuraina Binti Mohd Noor (Malaysia).
Ketua Panitia Metria Eliza menyampaikan seminar IMLF 2 dengan tema “Implementasi Merdeka Belajar dalam Bahasa dan Sastra” ini dikuti oleh 17 negara dalam dan luar negeri dan dihadiri oleh 1000 orang guru yang memenuhi Gedung Maharajo Dirajo tersebut.
“Selain guru ini juga hadir dari kalangan budayawan, mahasiswa dari dalam dan luar Provinsi Sumatera Barat,”
Seminar dilaksanakan selama 5 (lima) hari dan 2 (dua) di Tanah Datar, hari ini seminar International, bazar UMKM, Bazar Buku, kunjungan ke Istano Basa Pagaruyung. Dihari kedua jelajah literasi budaya, melihat alek nagari pacu jawi, dan banyak lagi kearifan lokal Tanah Datar yang patut untuk dikunjungi.
Bupati Tanah Datar Eka Putra, SE, MM memberikan apresiasi atas terlaksananya Seminar International Minangkabau Literacy Festival 2 (IMLF) tahun 2024 yang dipusatkan di Tanah Datar dan mengucapkan selamat datang kepada delegasi internasional Minangkabau Literacy Festival 2 dari 17 negara ini seperti dari Negara Rusia, Vietnam, Kamboja, Thailand, Malaysia, Brunai Darussalam, USA dan Indonesia.
“Saya sangat bangga dan bersyukur bisa berada di sini bersama peserta yang merupakan penulis, sastrawan, pemikir, seniman, budayawan, peneliti, akademisi, guru, mahasiswa dan aktifis yang peduli akan pentingnya literasi dan budaya dalam menciptakan kesejahteraan bagi masyarakat,” ujar Bupati Eka Putra.
Literasi bukan semata tentang kemampuan membaca dan menulis, akan tetapi tentang pemahaman mendalam akan budaya nusantara dan bagaimana hal tersebut mempengaruhi kesejahteraan bersama, komunitas dan juga dunia di era globalisasi.
“Dengan seminar ini, diharapkan setiap peserta dapat lebih memahami budaya Minangkabau sebagai suku di Sumatera Barat,” tambahnya.
Bupati Eka Putra menyebutkan, Tanah Datar salah satu kabupaten di Provinsi Sumatera Barat yang dikenal dengan Luhak Nan Tuo, karena ini daerah yang tertua menurut adat dan budaya Minangkabau.
“Di sini terletak Nagari Tuo Pariangan yang merupakan daerah asal etnis Minangkabau, dan Batusangkar sebagai ibu kota kabupaten Tanah Datar juga telah ditetapkan sebagai kota budaya,” jelasnya.
Dengan adanya seminar IMLF 2 ini, Bupati Eka Putra berharap sebagai upaya pengenalan dan pelestarian adat dan budaya Minangkabau khususnya Tanah Datar.
Bupati Eka Putra meminta pada seluruh peserta untuk menjadikan seminar ini sebagai langkah awal kolaborasi yang berkelanjutan dan terus menerus, dalam memajukan literasi dan budaya terutama pada dunia pendidikan. M.Dt
Komen yang ditutup, tetapi jejak balik dan ping balik terbuka.