Sebanyak 50 Alumni Sekolah Menengah Tuanku Jakfar Kuala Pilah Negeri Sembilan Berkunjung ke Istana Basa Pagaruyung
Tanah Datar, majalahintrust.com – Sebanyak 50 orang alumni sekolah Menengah Tuanku Jakfar Kuala Pilah Nagari Sembilan berkunjung ke Istano Basa Pagaruyung
Rombongan tersebut dipimpin Dato Dr Hizamri. Disamping berwisata juga menelusuri sejarah leluhurnya.
Kedatangan rombongan tersebut difasilitasi oleh Noor Kimin dan juga diterima oleh wartawan Senior Tanah Mustafa Akmal di Istano Basa Pagaruyung
Menurut Dato Hizamri kedatangannya bersama rombongan disamping kunjungan wisata ke Sumatera Barat juga mereka ingin mengetahui dimana lokasi suku mereka. Karena dari 12 suku di Nagari Sembilan dan 9 sukunya berasal dari minangkabau. Masing masing 12 Suku dan dari negeri sembilan, batu hampar, tanah datar, sari lamak, mungka, simalanggang, tigo batua, tigo nenek, batu balang, payakumbuh
Alhamdulilah dari kunjungan itu mereka sudah banyak memperoleh masukan tentang keberadaan daerah asal suku mereka. Tinggal lagi nanti mereka nanti akan datang lagi bersama anak dan keluarganya sehingga kedatangan mereka bersilaturahmi dengan keluarganya di daerah yang akan dikunjungi. Karena nama suku mereka dari daerah nenek moyang mereka yang sudah ratusan tahun datang ke Negeri sembilan
Mereka juga merasa kagum dengan istana Basa Pagaruyung yang bisa bantu sebagai penyatu perhubungan antara suku suku di Pagaruyung dengan suku suku Di Negeri Sembilan.
Sementara itu Noor KiminĀ berharap kunjungan ini bisa menghasilkan sebuah kerjasama di bidang pariwisata. Dan bisa melakukan kerjasama nanti Pemerintah Kabupaten Tanah Datar
“Saya berharap kunjungan ini bisa menghasilkan sebuah kerjasama di bidang pariwisata. Karena kita sudah merancangĀ program wisata bertajuk Wisata Asal Usul. Saya punya sebuah program yang bernama wisata asal usul,” ujarnya.
Dijelaskan, wisata asal usul ini bertujuan membawa wisatawan Malaysia ke Tanah Datar untuk mengenal daerah dimana mereka berasal.
Begitu banyak warga Malaysia yang berasal dari Tanah Datar maupun Sumatera Barat, namun mereka tidak mengenal kampung halamannya. M.Dt
Komen yang ditutup, tetapi jejak balik dan ping balik terbuka.