Sawahlunto, majalahintrust.com – Kementerian Kebudayaan RI melalui Direktorat Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan melakukan uji coba modul ajar Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) terkait Warisan Tambang Batubara Ombilin Sawahlunto (WTBOS) dengan tema kearifan lokal di SMAN 1 Sawahlunto. Modul platform pembelajaran sejarah ini diselenggarakan 3 hari yakni 18 – 20 November dengan pemateri ahli sejarah WTBOS.
Ketua Tim Kerja WTBOS Direktorat Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan Yayuk Sri Budi Rahayu mengungkapkan ada 3 sekolah yang menjadi uji coba pembelajaran, yakni SMA N 1 Sumbar, SMA N 1 Solok dan SMA N 1 Sawahlunto. Modul ajar WTBOS ini hadir untuk memperkenalkan WTBOS sebagai warisan budaya dunia di kalangan generasi muda saat ini.
“Pola pewarisan paling efektif adalah melalui sekolah dengan menanamkan memori dan nilai sejarah kepada mereka seperti akulturasi budaya, bahasa, hingga gedung bersejarah di kota. Untuk itu modul ajar WTBOS sebagai bentuk upaya Kementerian Kebudayaan yang dapat dijadikan acuan untuk penguatan nilai-nilai tersebut,” ucap Yayuk.
Ia berharap nantinya sejarah terkait WTBOS bisa dilestarikan dengan baik oleh semua pihak agar anak-anak ini bisa menjadi agen atau pewaris WTBOS. Untuk pengembangan pembelajaran nanti akan dikembalikan ke sekolah masing-masing dengan disetujui oleh Dinas Pendidikan Provinsi yang akan diajarkan ke seluruh SMA di Sumatera Barat.
“Tentunya nanti ada evaluasi pada pembelajaran. Kami juga mengajak media untuk lebih memberikan warna dan pengembangan informasi terkait modul ini dan juga WTBOS itu sendiri,” ucapnya.
Ia juga menambahkan dengan adanya modul ini diharapkan akan hadir pula para-para ahli seperti arkeolog, ahli budaya, ahli bahasa, hingga ahli tambang asal Sawahlunto karena itu semua ada dan tersedia di kota ini.
Sementara itu, Kepala SMAN 1 Sawahlunto Agus Sri Harjanto menyampaikan apresiasi bangga dan senang dengan ditunjuknya SMAN 1 Sawahlunto sebagai salah satu sekolah uji coba P5 WTBOS oleh Kementerian. Dengan adanya modul ajar WTBOS ini, siswa-siswi kami akan lebih mengenal kilas balik historis dalam sejarah panjang Batu Bara Ombilin Sawahlunto sehingga banyak nilai yang dapat dilestarikan.
“Sawahlunto merupakan pusat dari kegiatan TBOS menjadi WTBOS bersama 7 kota dan kabupaten lainnya. Intinya siswa akan lebih memahami dan kenal akan warisan dunia dan bisa mendorong kesadaran siswa terhadap nilai dan kekayaan budaya di kota kelahirannya yaitu Sawahlunto ke kancah internasional dan nasional,” tutur Kepsek Agus.
Uji coba pembelajaran P5 WTBOS ini dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Kebudayaan Sawahlunto Hilmed yang turut dihadiri Riri Febrina mewakili Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah 5 Sumatera Barat, Prof. Erniwati dari Tim Penyusunan Modul Ajar P5 WTBOS, Rahmat Gino SG Ahli WTBOS/TACB Kota Sawahlunto, Mahatma Muhammad dan Donny Eros dari Kurator Galanggang Arang WTBOS. tri
Komen yang ditutup, tetapi jejak balik dan ping balik terbuka.