Depok – Pembangunan infrastruktur nasional menjadi salah satu prioritas Presiden Republik Indonesia pada periode 2015-2019 dan ditambahkan dengan pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) yang juga menjadi prioritas pemerintah pada periode 2019-2024.
Target pembangunan infrastruktur ini membutuhkan jumlah tenaga kerja konstruksi dalam jumlah yang besar, sehingga penyiapan tenaga kerja konstruksi yang terlatih, terampil, professional, dan bersertifikat adalah tugas kita bersama dalam Era Masyarakat Ekonomi ASEAN saat ini.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Jasa Konstruksi Wilayah III Jakarta Ditjen Bina Konstruksi bersama Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi dan Ditjen Pendidikan Vokasional Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menyelenggarakan uji kompetensi dan sertifikasi Ahli Muda Fresh Graduate tahap II kepada 135 Mahasiswa Calon Lulusan Pendidikan Program Sarjana dan Diploma IV Bidang Konstruksi Politeknik Negeri Jakarta (PNJ), Selasa (10/3/2020), di Politeknik Negeri Jakarta, Kampus Universitas Indonesia (UI) Depok.
Uji kompetensi dan sertifikasi juga dilaksanakan di beberapa Perguruan Tinggi lainnya seperti ITENAS Bandung sebanyak 249 peserta, STT Mandala Bandung sebanyak 50 Peserta, Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung sebanyak 75 Peserta, Universitas Ahmad Yani/Unjani Cimahi sebanyak 203 Peserta, Universitas Indonesia/UI sebanyak 120 Peserta, dan Institut Pertanian Bogor/IPB sebanyak 65 Peserta, khusus Pelaksanaan di UI dan IPB akan dimulai pada 13 Maret 2020.
Menteri Basuki mengatakan, selain bertujuan untuk menjamin kompetensi para tenaga kerja konstruksi, sertifikasi juga akan memudahkan tenaga kerja mendapatkan pekerjaan sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan.
“Kementerian PUPR sebagai pembina konstruksi bertanggung jawab terhadap ketrampilan, handalnya para pekerja konstruksi. Tanpa itu sekali lagi, tidak akan terbangun tol, jembatan, dan bangunan-bangunan lain. Sertifikat ketrampilan harus dipunyai tenaga konstruksi untuk bersaing dengan pekerja dari negara-negara lain,” katanya.
Direktur Jenderal Bina Konstruksi Trisasongko Widianto dalam sambutannya mengatakan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Bina Konstruksi ditahun 2020 akan menargetkan Penyiapan Calon SDM Konstruksi lulusan Vokasional di tahun 2020 untuk seluruh wilayah Indonesia adalah sebesar 48.000 Orang.
SDM meliputi calon lulusan SMK, Politeknik, dan Program Sarjana dan Diploma IV dengan jurusan vokasional. Untuk wilayah DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten ditargetkan sebesar 6.985 Orang, adapun di wilayah DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten sejak dimulai pada Minggu II Februari 2020
Sampai dengan hari ini, sudah terlaksana Uji Kompetensi dan Sertifikasi sebanyak 5.170 Orang, dengan rincian Uji Kompetensi dan Sertifikasi Calon lulusan SMK sebanyak 4.400 Orang (di 35 SMK di wilayah DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten), dan Uji Kompetensi dan Sertifikasi Fresh graduate Program Sarjana dan Diploma IV yang saat ini sedang berlangsung sebanyak 770 Orang di 8 Perguruan Tinggi dan Politeknik.
Maksud dan tujuan diselenggarakannya Pembekalan dan Uji Kompetensi/ Sertifikasi khususnya terhadap SDM Freshgraduate Program Sarjana dan DIPLOMA IV Bidang Konstruksi Pada Wilayah Provinsi DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten Tahun 2020 ini, adalah dalam rangka mempersiapkan sejak dini Calon-Calon SDM Konstruksi yang handal, profesional, dan kompeten.
Program ini telah berjalan sejak Tahun 2019 sebagai bentuk pelaksanaan amanat Undang-Undang No.02 Tahun 2017 Tentang Jasa Konstruksi, dalam kaitan Pada Pasal 70 yang mengatur ketentuan bahwa tenaga kerja konstruksi wajib memiliki sertifikat kompetensi kerja.
Dirjen Pendidikan Vokasional Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Patdono Suwignjo mengatakan, lulusan Politeknik memiliki potensi untuk diakui oleh kalangan industry karena lulusannya telah dibekali sertifikasi uji kompetensi yang dikeluarkan oleh suatu lembaga yang kredibel.
“Karena diakui, maka tidak perlu tes lagi oleh kalangan industri karena secara teknis menguasai kompetensi,” ujarnya.
“Dengan adanya uji kompetensi dan sertifikasi ini tentunya dapat memberikan Sumber Daya Manusia (SDM) konstruksi yang handal, professional, dan kompeten yang dibutuhkan industry konstruksi nasional,” tambahnya.
Pada tahap III dan IV akan dilaksanakan pada 16-20 Maret dan 23-27 Maret 2020 Uji Kompetensi/ Sertifikasi Calon Lulusan Pendidikan Program Sarjana dan Diploma IV Bidang Konstruksi sebanyak 1.230 Orang Peserta di 10 Perguruan Tinggi dan Politeknik.
Rinciannya dari Universitas Trisakti, Universitas Podomoro, Universitas Tarumanegara, Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Universitas Gunadharma, Universitas Jayabaya, Institut Teknologi Indonesia (ITI), Universitas Pancasila, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) Banten, dan Institut Teknologi Bandung (ITB), khusus untuk ITB akan dilaksanakan dalam bulan Juni 2020.
Sedangkan pada tahap I pada tanggal 24 – 28 Februari 2020 juga telah dilaksanakan Uji kompetensi/sertifikasi Calon Lulusan Pendidikan Program Sarjana dan Diploma IV Bidang Konstruksi di STT PLN sebanyak 50 peserta.
Pelaksanan Pembekalan tersebut dilaksanakan selama 4 (empat) hari sebanyak 32 Jam Pelajaran (JPL). Materi Pembekalan sebanyak 32 JPL tersebut merupakan usulan dari Industri Konstruksi Nasional (BUMN Karya dan Kontraktor serta Konsultan Swasta Nasional) meliputi pengenalan terkait : Budaya Kerja, Regulasi Jasa Konstruksi, Metode Konstruksi, Pengendalian Biaya Konstruksi, Pengendalian Waktu, Pengendalian Mutu Konstruksi, serta teknologi Terkini seperti Building Information Modelling (BIM) serta pengenalan Alat-Alat Konstruksi terkini dalam pekerjaan konstruksi.
Adapun untuk materi teknis dilaksanakan melalui Pelatihan mandiri dengan Aplikasi Sistem Informasi Belajar Intensif Mandiri Bidang Konstruksi (SIBIMA Konstruksi), yang merupakan syarat untuk mengikuti Uji Kompetensi & Sertifikasi Ahli Muda Fresh Graduate Program Sarjana & Diploma IV Bidang Konstruksi.
Hadir pada kesempatan tersebut Sekretaris Ditjen Bina Konstruksi Dewi Chomistriana, Ketua Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional (LPJKN) Ruslan Rivai, dan Kepala Balai Jasa Konstruksi Wilayah III Jakarta, Ricky Aditya Natsir. (*)