Padang – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) semakin menancapkan komitmen dalam membangun Indonesia dari daerah pinggiran, sesuai dengan arahan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo.
Salah satu komitmen yang sudah terlaksana dengan lancar dan sukses adalah dengan menata kawasan pulau terluar di Sumatera Barat, yakni Pulau Pagai Kabupaten Mentawai pada tahun 2019.
Kendati lokasi pembangunan dilaksanakan di daerah yang cukup jauh dari Kota Padang Ibukota Sumbar, cukup sulit untuk didatangi, atau bahkan harus terlebih dahulu menyeberangi lautan, tak menyurutkan niat mulia tersebut tentunya. Karena sudah pasti agar seluruh masyarakat menikmati kue pembanguan yang telah dibagikan pemerintah.
Kepala Satuan kerja (Kasatker) Prasarana Pemukiman, Balai Prasarana Pemukiman Wilayah (BPPW) Sumbar Zuherman ST kepada majalah intrust mengatakan, pembangunan dan pengembangan pemukiman kawasan pulau kecil terluar batas negara sudah berhasil dilaksanakan.
Meskipun akses jalan dari Padang ke Pulau Pagai Utara sejauh 203 km, hanya dapat ditempuh melalui perjalanan laut menggunakan kapal ferry selama 12 jam atau menggunakan kapal cepat selama 4 jam, tak menyurutkan niat mulia itu.
“Banyak kendala yang ditemui dilapangan untuk pelaksanaan pekerjaan pembangunannya. Diantaranya sulitnya mendatangkan material ke Pulau Pagai, serta tingginya biaya operasional. Namun tidak menyurutkan niat kita demi suksesnya pelaksanaan pembangunan ini,”terang Zuherman
Pada tahun 2019, BPPW Sumbar melaksanakan program pembangunan strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya di Pulau Pagai Utara Kecamatan Sikakap Kabupaten Mentawai, dengan luasan kawasan yang ditata seluas 64.538 ha.
Tujuan dari pelaksanaan kegiatan ini disebutkan Zuherman adalah, untuk menyediakan kawasan pemukiman khusus dan ruang publik bagi masyarakat sekitar. Apalagi masyarakat Sikakap sangat membutuhkan penataan kawasan itu, karena fasilitasnya belum ada.
Ruang lingkup pekerjaan adalah pekerjaan ruas jalan ruas Havea sepanjang 1971 meter, pekerjaan jembatan Havea dengan 1 bentang jembatan sepanjang 5 meter, pekerjaan jalan ruas Havea – Sibabai sepanjang 2200 meter serta pekerjaan jembatan aramco pada 5 titik.
“Pekerjaan alhamdulillah telah selesai kota laksanakan pada tahun 2019, dimana waktu pekerjaan dimulai pada 15 Juli hingga 31 Desember. Nilai kontrak dari seluruh pekerjaan ini adalah Rp 9,6 miliar lebih,”papar Zuherman.
Ia berharap dengan dibangunnya fasilitas baru ini dapat meningkatkan kualitas kehidupan warga di kawasan pemukiman khusus menjadi ruang publik bagi masyarakat sekitar, serta menjadi destinasi rekreasi baru.
“Semoga masyarakat bisa memanfaatkan serta menjaga dengan baik infrastruktur yang telah dibangun,”tutup pria energik yang sebelumnya menjabat PPK Pembangunan Kawasan Pemukiman (PKP) ini.(ridho)