PADANG – Paket pekerjaan Long Segment pada ruas jalan Bukittinggi menuju Batas Sumatera Utara yang dikerjakan oleh rekanan PT Anugerah Tripa Raya (ATR) fokus menangani longsoran, karena cukup membahayakan pengguna jalan apabila tidak segera dibenahi.
Disamping itu juga dapat mencegah eksisting badan jalan tidak putus, akibat dari arus air sungai dibawahnya kian hari menggerus bahu jalan.
“Pekerjaan ini harus dilakukan, agar badan jalan tidak putus. Riskan sekali jika badan jalan ini putus. Kalau badan jalan putus akan menimbulkan dampak negatif untuk semua pihak,”ujar Kasatker PJN I Sumbar melalui PPK 1.3 Yan Purwandi ST kepada Majalah Intrust diruang kerjanya.
Dana sebesar Rp 18,3 miliar lebih dikucurkan untuk menangani ruas jalan tersebut, bersumber dari dana APBN Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR, Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) III Padang.
“Pekerjaan longsoran menghabiskan setengah dari anggaran kontrak. Selain pekerjaan longsoran kita juga melakukan pekerjaan sapu lobang dijalan dan rehab minor sepanjang 2 km, serta melakukan pembersihan ruang milik jalan (rumija),”tuturnya.
Untuk penanganan sapu bersih lobang dijalan kata Yan Purwandi, pihaknya bakal menutup semua lobang dijalan yang jumlahnya cukup banyak. Dimana spot lobang berada di ruas Bukittinggi menuju Kumpulan, serta ruas jalan Panti menuju Rao.
“Secara keseluruhan kondisi jalan Bukittinggi hingga Batas Sumut melalui Kabupaten Pasaman dalam kondisi cukup mantap. Lobang dijalan kita sapu semua, serta aspal yang sudah retak kita lakukan penanganan rehab minor,” jelasnya.
Terkait dengan upaya penanganan longsoran, pria berkaca mata ini merinci ada empat titik yang dikerjakan tahun 2020 ini. Dua titik longsoran terparah berada di KM 156 di Bonjol serta KM 184 di daerah sekitar Panti. Dua titik longsoran lagi dalam kondisi rusak sedang berada di KM 99 di Kumpulan serta KM 154 di Bonjol.
“Longsoran di KM 156 dan Km 184 ini cukup memanjang, karena bahu jalan diterjang oleh sungai dibawahnya. Selain itu pekerjaannya juga sulit, diperkirakan memakan waktu dua bulan untuk menyelesaikannya. Pekerjaan memakai sistem Retaining Wall Concrete (RWC) serta memasang bore pile yang menyerap dana cukup banyak,”rincinya.
Dirinya mengakui sangat beruntung mendapat rekanan yang tanggap dalam menjalankan pekerjaan, sehingga kendala yang ditemui di lapangan dapat segera teratasi.
Saat ini pekerjaan infrastruktur pada ruas yang ditangani berjalan dengan cepat, kendati Pandemi Covid-19 atau Virus Corona sedang mewabah di Sumatera Barat.
Sepinya arus lalu lintas pada ruas jalan tersebut akibat dari penerapan Physical Distancing oleh pemerintah daerag, membuat pekerja sangat leluasa melaksanakan pekerjaan rehbilitasi jalan. Faktor cuaca yang panas pun juga membuat pekerjaan berjalan tanpa kendala berarti.
“Alhamdulillah berkat sepinya arus lalu lintas membuat pekerjaan pengaspalan maupun pekerjaan patching bisa kita laksanakan dengan cepat. Biasanya arus lalu lintas di ruas ini cukup ramai dilewati kendaraan bermotor,”ucapnya
Di satu sisi disebutkan Yan Purwandi, dengan mewabahnya virus Corona memudahkan rekanan bekerja cepat penuh determinasi melaksanakan setiap pekerjaan yang sudah dimanahkan. Namun disisi lain juga harus waspada, agar tenaga SDM tidak terjangkit virus tersebut.
“Oleh sebab itu kita pekerja kita pantau kesehatannya setiap waktu, supaya tidak terjangkit virus mematikan ini. Pekerja kita semuanya berasal dari Pasaman, karena daerah itu masih minim dijangkiti virus Corona,” Pungkasnya (ridho).