Padang – Politeknik Negeri Padang laksanakan Memorandum of Understanding (MoU) dengan Dinas Pariwisata Sumbar serta Asosiasi Pelaku Wisata se Sumatera Barat. Penandatanganan MoU dilaksanakan pada Rabu (21/7) di Kampus setempat.
Asosiasi pelaku wisata yang terlibat dalam MoU kali ini adalah GIPI (Gabungan Industri Pariwisata Indonesia) ASITA, PHRI Sumbar, Astindo (Asosiasi Penjualan Tiket Indonesia), ASPPI (Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia), ASATI (Asociation of Sales travel Indonesia) , PPHI (Perkumpulan Pariwisata Halal Indonesia), IHGMA ( Indonesia Hotel General Manager Asociation), HPI (Himpunan Pramuwisata Indonesia), ASERAPI dan Asosiasi Eksperiental Learning Indonesia.
Direktur Politeknik Negeri Padang Surfa Yondri dalam sambutannya mengatakan, MoU ini dilaksanakan untuk lebih mengembangkan Program studi (Prodi) Usaha Perjalanan Wisata (UPW) yang didirikan sejak tahun 2008 lampau.
Surfa Yondri sebutkan, Prodi UPW diinginkan PNP agar lebih besar dan berkembang, oleh sebab itu diperlukan sekali adanya MoU ini. Apalagi dengan pencanangan kampus merdeka dan merdeka belajar, membuka peluang bagi PNP untuk menghasilkan lulusan berkualitas.
“Untuk menjalankan kampus merdeka dan merdeka belajar, mahasiswa tentu harus bisa menjalankan empat kompetensi di abad 21 ini. PNP pun tak bisa berjalan sendiri, karena butuh bantuan semua pihak,”ucap pria yang akrab disapa Pak Boyon ini.
Keempat kompetensi dimaksud adalah pengembangan kurikulum, pembelajaran, pemagangan, serta penempatan kerja kepada lulusan. Maka dari itu, PNP mengajak asosiasi pariwisata dan dinas pariwisata secara kaffah untuk membantu kampus menghasilkan SDM sesuai keinginan dan kebutuhan pelaku wisata.
Karena ucap Surfa Yondri, lulusan PNP memiliki daya serap tinggi dalam dunia kerja. Disamping itu juga bagi pelaku wisata sebagai mapping (peta) sumber daya yang dibutuhkan
“Pelaku pariwisata pasti membutuhkan SDM Handal, tapi tidak mudah karena butuh waktu dan effort luar biasa. Pas sekali MoU dilaksanakan bersama PNP, selain sebagai mapping sumber daya disini, PNP juga punya lulusan berkualitas dan daya serap tinggi dalam dunia kerja,”ucap nya
Surfa Yondri juga meminta agar mahasiswa dilibatkan dalam kegiatan iven pariwisata Sumbar, penempatan mahasiswa magang di asosiasi pariwisata, serta hal lainnya. Mengingat proses pembelajaran mahasiswa PNP 70 persen merupakan praktek, apalagi Prodi UPW praktek lebih dominan,”jelasnya.
Sementara, Kepala Dinas Pariwisata Sumbar, Novrial menuturkan langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam penunjang pariwisata adalah dengan menyiapkan tiga Ranpergub tentang standarisasi pembangunan pengembangan objek wisata. Pergub tentang mekanisme perhitungan data kepariwisataan. Pergub tentang pembangunan ekonomi kreatif berbasis kepariwisataan.
“Kemudian Pergub Promosi Bersama Lintas OPD. Jadi kita mulai dari Pergub tersebut,” ujar mantan Kepala Disdukcapil Sumbar itu.
Menurut Novrial, salah satu hal penting dalam pengembangan pariwisata adalah sumber daya manusia. Perilaku masyarakat dalam berwisata perlu ditingkatkan. Artinya ada berbagai masukan dari wisatawan tentang bagaimana reaksi masyarakat di Sumbar dalam menerima kunjungan wisata.
“Itu paling penting perannya adalah PNP, akademisi, UNP, Muhamaddiyah untuk membentuk frontliner pariwisata kedepan yang memang bertindak sebagai pelaku dan tuan rumah yang baik di sektor mana saja. Jadi nanti lulusannya bisa masuk ke hotel, industri, guide, pelaku wisata,” Pungkas Novrial.(ridho)