Padang – Pegawai angkutan Trans Padang serta pemilik pool Koridor IV lakukan aksi demo kepada manajemen perusahaan pengelola angkutan massa Kamis (23/7), karena kewajiban perusahaan belum dibayarkan kepada mereka.
Mereka menuntut agar pembayaran segera dilakukan, mengingat perusahaan PT Bingkuang Sakti Transport (BST) selaku pengelola sudah mendapat pemasukan dari Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Padang.
Akibatnya sejumlah warga Kota Padang mengeluh, karena angkutan massa itu tak beroperasi. Sehingga masyarakat pun kelimpungan mencari moda transportasi lain, untuk sampai ke tujuan.
Fakhrul Hidayat (27) mengaku tak tahu menahu sopir Trans Padang melakukan aksi demo, yang membuat bus massal jurusan Teluk Bayur – Air Pacah – Duku berhenti beroperasi.
“Pantaslah tak ada angkutan Trans Padang yang lewat sedari tadi. Padahal saya sudah lama menunggu. Saya menggunakan Trans Padang ini karena murah dibandingkan yang lain. sehingga hemat pengeluaran. Mudah mudahan besok sudah beroperasi, ” Tuturnya.
Pemilik Pool yang disewa PT BST Afrizal mengatakan, banyak tunggakan yang harus dipenuhi oleh PT BST. Seperti tunggakan gaji driver sebanyak tujuh orang yang belum dituntaskan.
Lanjut sewa Pool dan kantor dari pertama beroperasi sampai saat ini selama 4 bulan belum dibayarkan.
Lalu Afrizal merinci, tunggakan uang makan pegawai yang terdiri dari driver, pramugara, koorlap, admin, mekanik sebanyak 63 orang selama 1 bulan 19 hari juga belum dibayarkan.
Akibatnya Rumah Makan yang ia kelola selama beberapa tahun dengan jumlah 9 orang pegawai terpaksa tutup selama empat hari, karena kehabisan modal untuk menalangi konsumsi karyawan Trans Padang.
“Semuanya 63 orang. Satuan makanannya Rp 20.000 per orang perhari dikalikan 49 hari dengan total tunggakan Rp 73 juta, ” Ucap Afrizal yang juga mengelola Rumah Makan Doa Bersama ini .
Tak hanya itu, Ia pun juga berkorban kepada PT BST untuk menalangi BBM operasional bus selama 45 hari. Satu harinya konsumsi BBM semua bus yang dikelola PT BST adalah Rp 3 juta dengan total Rp 145 juta.
“Saya heran kejelasan belum ada dari perusahaan. Padahal tagihan dari Dishub ke PT sudah cair. Sementara ke saya belum ada dibayarkan. Semuanya saya hutang untuk menjalankan usaha saya ini, sekarang uang saya benar benar habis,” gerutunya.
Direktur PT BST Iswan Ismail saat ditemui media mengakui bakal membayarkan gaji sopir serta tunggakan kepada pihak ketiga. Sehingga mobil Trans Padang beroperasi kembali seperti sediakala.
“Hanya moskomunikasi saja sebenarnya. Nanti akan saya bayarkan semua tunggakan kepada sopir dan Afrizal,”yakin pria yang memiliki ciri khas rambut putih ini
Ketua Organda Kota Padang Mastilizal Aye ditempat terpisah mengatakan, hal seperti ini sudah ia diprediksi sebelumnya.Karena pengelolaan manajemen BST kurang profesional.
“PT BST dalam mengelola Bus Trans Padang menurut saya kurang profesional dan tidak sesuai Kerangka Acuan Kerja (KAK) dalam menjalankan pengelolaannya. Maka wajarlah akan timbul masalah internal mereka, ” Tutup Aye. (Ridho)