Limapuluh Kota, majalahintrust.com– Terdampak cuaca ekstrim ditandai tingginya intensitas curah hujan sejak tanggal 12 Mei 2024 lalu menyebabkan layanan Perusahaan Umum Daerah Air Minum Tirta Luak Nan Bungsu (PAM TLNB) Kabupaten Limapuluh Kota menjadit terganggu.
“Akibat curah hujan tinggi, beberapa bangunan intake (penangkap mata air) tertimbun material banjir serta lonsor, titik jaringan pipa transmisi dan distribusi putus terbawa air sungai dan lonsor (di wilayah Pauh Sanggik & Batu Hampar Akabiluru dan wil. Mungka ), serta kualitas air PAM TLNB yang sampai ke pelanggan baik sektor usaha atau pun rumah-rumah warga, menurun kualitasnya alias keruh yakni di wilayah Suliki, Pangkalan, dan Muaro Paiti,” terang Direktur PAM Tirta Luak Nan Bungsu Nofrizen, ST dalam keterangannya kepada pers, Sabtu (18/05/2024).
Dia tak menampik banyak menerima keluhan dari sejumlah pelanggan terlebih dari wilayah-wilayah langganan yg pada penduduknya seperti Kecamatan Akabiluru, Suliki dan Muaro Paiti sekitarnya.
“Tim Teknis PAM Tirta Luak Nan Bungsu sejak tanggal 13 Mei 2024, sudah bekerja keras/berjibaku di lapangan. Namun pasokan air baku dari sejumlah sungai ( wilayah Suliki, Akabikuru, Pangkalan dan Muaro Paiti) selama cuaca ekstrim tingkat kekeruhan di atas ambang batas penjernihan pada instalasi pengolahan air milik PAM Tirta Luak Nan Bungsu, sehingga air masih keruh sampai di pelanggan,” ujar Direktur PAM TLNB Nofrizen, ST.
Diterangkan oleh Direktur PAM TLNB pasokan sumber air baku PAM Nan Bungsu sebagian besar mengandalkan air permukaan terutama dari sejumlah sungai. Antara lain, Bt. Gosan untuk wilayah layanan Kecamatan Suliki kemudian Bt. Burai wilayah layanan Kec. Mungka, Kemudian Bt. Agam wilayah Piladang Batu Hampar Kec. Akabiluru. Kondisi ini mengakibatkan jika curah hujan tinggi & dipastikan aliran sungai tercampur sejumlah material dari hulu sehingga air menjadi keruh.
Secara teknis tambah Direktur PAM TLNB Nofrizen ST, mengatakan air mesti tetap disalurkan ke pelanggan. Jika dihentikan justru menyebabkan riak di pelanggan air serta kendala distribusi di perpipaan di kemudian hari. Atas situasi yg dilematis ini pihak PAM Tirta Luak Nan Bungsu, kata Direktur Nofrizen selain meminta kesabaran pelanggan, juga berharap cuaca kembali bersahabat, sehingga kualitas air PAM Tirta Luak Nan Bungsu kembali normal.
”Kami meminta maaf kepada pelanggan atas ketidaknyamanan ini. Jika dalam waktu seminggu cuaca kembali normal, Inshaa Allah secara bertahap kualitas air bisa kami tingkatkan serta pulih/normal kembali,” ungkap Direktur PAM Tirta Luak Nan Bungsu Nofrizen, ST.
Direktur PAM Nan Bungsu yang baru menjabat sejak Agustua 2023 lalu mengungkapkan, PAM Tirta Luak Nan Bungsu (TLNB) perlu dukungan dana/modal dalam usaha ;
1. Pembangunan Baru dan Optimalisasi Instalasi Pengolahan Air (IPA) baku khususnya untuk daerah IKK Tanjung Pati, Kec. Suliki,Kec. Pangkalan, dan Muaro Paiti Kec. Kapur IX.
2. Optimalisasi/Pergantian material jaringan pipa Transmisi dan Distribusi dan aksesoriesnya yang sudah melebihi umur produktif/sudah tua (yang rata2x sudah terpasang sejak tahun 1990 an lalu/lebih dari 25 tahun), dimana pipa tersebut sering terjadi kebocoran. Hal ini terjadi hampir disemua jaringan pipa di semua wilayah pelayanan teknis PAM TLNB (di 11 kecamatan dari 13 (kecuali Kec. Luak & Lareh Sago Halaban) kecamatan yg ada di Kab. Lima Puluh Kota) .
3. Serta perlunya Sumber air baku non sungai/mata air, karenanya sekarang pihaknya terus melakukan eksplorasi sumber air baku khususnya mata air dengan sistem pengaliran airnya secara gravitasi/Non Pompa.
Jika ditemukan atau terdapat usulan dari masyarakat adanya sumber air baku mata air secara gravitasi tersebut, tentunya yang bisa dieksploitasi dan dimamfaatkan untuk kebutuhan air bersih dan air minum masyarakat Kabupaten Lima Puluh Kota. Menginggat PAM Tirta Luak Nan Bungsu skala usahanya masih tergolong kecil, yang mana pembiayaan usahanya masih mengandalkan sumber anggaran dari penjualan air/Tagihan Rekening Air Pelanggan air yang ada , serta adanya beberapa kali bantuan penyertaan modal dari pusat atau daerah (penyertaan modal untuk kegiatan fisik).
“Jadi dukungan dari semua pihak & stakeholder serta partisipasi masyarakat Kab. Lima Puluh Kota sangat dibutuhkan untuk kemaslahatan dan kemajuan PAM TLNB secara bersama,” ujar Direktur PAM Tirta Luak Nan Bungsu, Nofrizen, ST. rio
Komen yang ditutup, tetapi jejak balik dan ping balik terbuka.