Sawahlunto, majalahintrust.com – Bawaslu Kota Sawahlunto menggelar diskusi publik pengawasan pencalonan Presiden dan Wakil Presiden serta anggota DPR RI, DPD, dan DPRD pada Pemilu 2024 14 Februari mendatang dengan mengundang peserta dari perwakilan KPU kota, Diskominfo, Panwaslu dan Panwascam hingga insan pers. Diskusi ini digelar di Ruang Rapat Hotel Parai, Senin (13/11).
Ketua Bawaslu Junaidi Hartoni mengatakan melalui diskusi ini diharapkan dapat membantu humas publikasi dari Bawaslu sampai ke seluruh elemen masyarakat. Ia menambahkan implementasi berbasis partisipatif masyarakat yang baik akan terjadi dengan dukungan dari berbagai pihak.
“Diskusi ini diharapkan merupakan awal dari kolaborasi perubahan positif ke depannya hingga pelaksanaan Pemilu Presiden dan Legislatif hingga Pilkada 2024,” tutur Ketua Bawaslu Junaidi saat membuka kegiatan.
Narasumber yang merupakan Praktisi Hukum dan Dosen Hukum Tata Negara Khairul Anwar menerangkan di Sumbar sendiri masih rendah partisipasi masyarakat untuk tingkat nasional. Karena masih apatis dengan pemilu dan ketidakpercayaan terhadap pemilu. Untuk tingkat di provinsi Kepulauan Mentawai memiliki indeks partisipatif tertinggi.
“Indikator pokok dalam pelaksanaan Pemilu yang demokratis adalah adanya keterlibatan masyarakat secara aktif dalam proses pemilu, khususnya dalam pengawasan atau pemantauan langsung ,” ucap Khairul Anwar.
Terkait pemilu di provinsi, ia mengatakan bahwa indeks kerawanan pemilu di Sumbar masih tinggi karena keterbukaan politik di masyarakat yang secara terang-terangan menyuarakan pilihannya.
Sebagai mantan aktivis ’98, ia menyampaikan parpol saat ini hanya lahir dari permodalan dan finansial yang kuat dibandingkan ideologi politik itu sendiri.
“Selain itu, penyebab masyarakat memutuskan untuk golput adalah malas berpolitik, sadar akan politik tetapi apatis dan cenderung tidak menggunakan hak suara,” tuturnya. tri
Komen yang ditutup, tetapi jejak balik dan ping balik terbuka.