Padang, majalahintrust.com – Bila diibaratkan sebagai seorang Jendral Perang, maka akhir tugas Muhammad Irsyad sebagai Direktur Utama Bank Nagari pada 14 Februari nanti diakhiri dengan kemenangan yang sempurna. Ia tidak saja sukses meletakkan pondasi yang kokoh pada bank yang dipimpinnya sejak tahun 2000 itu, namun ia juga mampu mencapai aneka keberhasilan dan puluhan prestasi dari berbagai sisi.
Menjelaskan hal itu kepada wartawan Jumat (2/2) di Lantai IV kantor Bank Nagari, Jack – demikian panggilan akrab lelaki asal Pariaman itu menyebutkan, sampai berakhirnya tahun buku 2023, Bank Nagari tercatat memiliki asset sebesar Rp32,07 triliun yang berarti tumbuh sebesar Rp1,97 triliun atau 6,55% dibanding tahun 2022. Sedang total Kredit/pembiayaan tahun 2023 mencapai Rp24,03 triliun atau tumbuh sebesar Rp1,56 triliun atau sebesar 6,94% dari tahun 2022. Sementara total Dana Pihak Ketiga di tahun 2023 mencapai Rp25,95 triliun atau tumbuh sebesar Rp1,39 triliun atau 5,64% dari tahun 2022.
“Alhamdulillah total laba bersih di tahun 2023 mencapai Rp523,61 miliar atau tumbuh sebesar Rp52,34 miliar atau 11,11% dari tahun 2022 yang sebesar Rp471,27 miliar. Mungkin sepanjang sejarah Bank Nagari, inilah nilai tertinggi laba Bank Nagari yang berhasil kita raih,” ujar Irsyad.
Pencapaian laba yang meningkat itu juga diiringi dengan deviden ke pemerintah di Sumbar yang juga meningkat dan melebih target, meski di bagian lain penyertaan modal cendrung turun. Tak hanya itu Bank Nagari juga telah menggelontorkan dana CSR sebesar total Rp 15 miliar mencakup bidang pendidikan, kemasyarakatan, kesehatan dan olahraga.
“Selain itu kesejahteraan karyawan juga meningkat. Uang jasa produksi yang biasanya hanya 3 bulan gaji, semasa Kami sebagai Direksi bisa 5 kali atau 5 bulan plus satu bulan dalam satu tahun,” ujar Irsyad dan diaminkan 4 orang Direksi (Gusti Candra, Sania Putra, Syafrizal, Restu Wirawan) serta sejumlah kepala divisi dan karyawan yang hadir tadi siang.
Bila membaca data capaian prestasi yang dibuat Bank Nagari, sungguh hampir pada semua lini terdapat peningkatan dan keberhasilan. Itu bisa dilihat pada Kinerja Keuangan Tahun 2023 berdasarkan segmen bisnis baik segmen konvensional maupun Syariah. Di konvensional misalnya total aset konvensional tahun 2023 mencapai Rp27,65 triliun. Sedang total kredit konvensional tahun 2023 mencapai Rp20,63 triliun dimana ini juga ditopang oleh pertumbuhan kredit produktif sebesar Rp496,66 miliar dan pertumbuhan kredit konsumtif sebesar Rp151,94 miliar.
Total dana pihak ketiga konvensional tahun 2023 mencapai Rp22,24 triliun yang juga ditopang oleh pertumbuhan deposito sebesar Rp1,43 triliun. Sedang total laba bersih konvensional tahun 2023 mencapai Rp372,96 miliar atau tumbuh Rp11,02 miliar dari tahun 2022.
Sedang kinerja segmen syariah pada tahun 2023, mampu bertumbuh double digit baik dari sisi aset, pembiayaan dan dana pihak ketiga. Total aset syariah tahun 2023 mencapai Rp4,42 triliun sehingga share aset unit usaha syariah (UUS) tahun 2023 terhadap induk mencapai 13,77%. Jumlah ini meningkat dari tahun 2022 sebesar 10,90%. Total pembiayaan syariah tahun 2023 mencapai Rp3,41 triliun ditopang oleh pertumbuhan pembiayaan konsumtif sebesar Rp663,18 miliar dan pertumbuhan pembiayaan produktif sebesar Rp274,64 miliar. Total dana pihak ketiga syariah tahun 2023 mencapai Rp3,71 triliun yang ditopang oleh pertumbuhan giro sebesar Rp212,47 miliar dan pertumbuhan tabungan sebesar Rp487,98 miliar.
“Total laba syariah tahun 2023 mencapai Rp164,65 miliar atau tumbuh Rp55,32 miliar atau 50,60% dari tahun 2022 yang sebesar Rp109,33 miliar. Ini juga membuktikan bahwa Bank Nagari meski belum berstatus bank syariah, tapi unit usaha syariahnya, justru sudah berkembang begitu pesat dan menjanjikan,” tegas Irsyad.
Jika dilihat dari rasio keuangan Bank Nagari di tahun 2023, hampir semua sisi mengalami peningkatan. Seperti CAR mencapai 21,68%, meningkat dari tahun 2022 sejalan dengan pertumbuhan setoran modal disetor dan laba bersih bank. ROA sebesar 2,21% dan ROE sebesar 15,47% yang meningkat dari tahun 2022 ditopang oleh laba bersih yang mencapai Rp523,16 miliar pada tahun 2023.
Mungkin hanya NIM sebesar 6,46% atau di atas 6% yang masih tergolong tinggi dibandingkan dengan rata-rata NIM BPD seluruh Indonesia yang berada di kisaran 5%. Sedang LDR sebesar 92,62% masih berada di dalam rentang tresshold perbankan. BOPO mencapai 78,88%, membaik dari tahun 2022 sebesar 81,45%, dan CASA mencapai 43,39%. Yang luar biasa adalah NPL yang berhasil ditekan hingga 1,98%, membaik dari tahun 2022 yang sebesar 2,21%.
Untuk market share tahun 2023 secara umum, Bank Nagari masih menguasai pasar di Sumatera Barat baik secara konsolidasi maupun dari usaha syariah. Market share Bank Nagari di wilayah Sumatera Barat terhadap perbankan Sumbar menujukkan share aset mencapai 38,98%. share kredit/pembiayaan mencapai 33,43%. share dana pihak ketiga mencapai 32,00%. market share Unit Usaha Syariah Bank Nagari terhadap Perbankan Syariah di Sumbar juga menujukkan share aset mencapai 38,07%. share pembiayaan mencapai 40,79%, dan share dana pihak ketiga mencapai 41,88%.
Sementara untuk Penyaluran Kredit/Pembiayaan UMKM totalnya mencapai Rp6,25 triliun, tumbuh Rp824,78 miliar atau 15,19% dari tahun 2022. Dengan demikian, komposisi Kredit / Pembiayaan UMKM terhadap total Kredit/pembiayaan produktif tahun 2023 mencapai 83,25%, yang berarti naik dari tahun sebelumnya sebesar 80,22%. Hal ini sejalan dengan strategi bank untuk meningkatkan penyaluran Kredit/Pembiayaan UMKM dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi di Sumatera Barat.
Total penyaluran Kredit/Pembiayaan kepada usaha mikro mencapai Rp1,05 triliun, tumbuh Rp333,34 miliar atau 46,24% dari tahun 2022. Total penyaluran Kredit/Pembiayaan kepada usaha Kecil mencapai Rp4,12 triliun, tumbuh Rp591,41 miliar atau 16,76% dari tahun 2022. Total penyaluran Kredit / Pembiayaan kepada usaha Menengah tahun 2023 mencapai Rp1,08 triliun.
Masih banyak lagi sisi lain yang akan ditinggalkan Muhammad Irsyad dan tentunya ini akan menjadi tantangan bagi siapa pun Direksi yang akan terpilih nanti. Di antaranya sisi digitalisasi bank, dimana Bank Nagari senantiasa mengembangkan produk/layanan berbasis digital dalam rangka memenuhi kebutuhan nasabah dan mendorong pertumbuhah bisnis bank ke depan. Layanan digital Bank Nagari terus diminati oleh nasabah terbukti jumlah user yang meningkat dari tahun sebelumnya.
Untuk data tahun 2023 ini, user Nagari Mobile Banking mencapai 287.483 orang, user Nagari Cash Management mencapai 203.061, user Nagari Portal Payment 1.419, user Nagari SMS Banking mencapai 334.62, user Nagari SMS Notifikasi mencapai1.057.589 dan user Nagari Auto Debet mencapai 65.104. Keseluruhan user di program-program digital itu pada umumnya meningkat pada setiap tahunnya.
Untuk perkembangan Laku Pandai dan QRIS, Bank Nagari juga senantiasa mendukung kebijakan regulator dalam pengembangan layanan perbankan yang dicanangkan oleh OJK dan QRIS oleh Bank Indonesia. Laku Pandai Bank Nagari yang dikenal dengan Lapau Nagari telah memiliki sebanyak 3.640 agent. Merchant QRIS Bank Nagari mencapai 36.840. Outlet QRIS Bank Nagari mencapai 38.000. Sama dengan program digital di atas, untuk laku pandai juga terjadi peningkatan pada setiap tahunnya.
Untuk SuperApps dan Terminal Perbankan Elektronik pada tahun 2023 Bank Nagari telah mengembangkan mobile banking dengan konsep superapss yang dikenal dengan nama Ollin. Super Apps ini telah dilakukan publikasi di media cetak dan media sosial resmi Bank Nagari sejak tanggal 27 Juni 2023. Bank Nagari juga telah meluncurkan Layanan Terminal Perbankan Elektronik berupa Mesin self service PT. Bank Nagari yang dapat digunakan sebagai pengganti customer service. Sehingga nasabah hanya perlu membawa KTP dan dokumen pendukung lainnya untuk pembuatan rekening dan pergantian kartu ATM tanpa perlu mengantri di customer service di kantor cabang.
Bank Nagari juga ikut serta dalam mendukung program pemerintah, di antaranya dalam penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan Kredit Perumahan Rakyat (KPR) FLPP. Penyaluran KUR Bank Nagari tahun 2023 mencapai Rp2,02 triliun yang diberikan kepada 11.948 debitur yang terdiri dari penyaluran KUR Konvensional sebesar Rp1,61 triliun kepada 8.613 debitur, dan penyaluran KUR Syariah sebesar Rp408,01 miliar kepada 3.335 debitur. Penyaluran KPR FLPP Bank Nagari tahun 2023 mencapai Rp131,98 miliar dengan jumlah unit sebanyak 909 unit.
“Di akhir masa jabatan ini tentu saja saya berharap siapa pun nanti yang akan menggantikan saya hendaknya bisa berbuat lebih dari apa yang telah dibuat selama periodesasi masa jabatan saya ini,” ujar Jack M. Irsyad mengakhiri. ns
Komen yang ditutup, tetapi jejak balik dan ping balik terbuka.