PADANG,Intrust – Sebagai tindak lanjut dari Nota Kesepahaman Bersama antara PT Semen Padang dengan Pemprov Sumbar tentang Pemberdayaan Masyarakat Sekitar Hutan, PT Semen Padang akan menanam ribuan bibit pohon kaliandra di beberapa daerah di Sumbar.
Kepala Departemen Komunikasi & Hukum Perusahaan PT Semen Padang, Iskandar Z. Lubis mengatakan, Kaliandra dipilih sebagai tanaman untuk memberdayakan masyarakat sekitar hutan, karena memiliki nilai ekonomis.
“Kaliandra itu banyak manfaatnya bagi masyarakat sekitar hutan. Bunga kaliandra bisa konsumsi lebah dan bisa dijadikan pakan ternak. Kemudian, dengan menanaman kaliandra, unsur hara tanah meningkat dan tanah pun menjadi subur,” kata Iskandar, Selasa, (16/8/2022).
Di samping itu, kata Iskandar melanjutkan, ribuan pohon kaliandra itu ditanam juga berkaitan dengan tujuan Nota Kesepahaman Bersama antara PT Semen Padang dengan Pemprov Sumbar. Salah satu tujuannya, untuk meningkatkan cadangan karbon di Sumbar.
“Jadi, kaliandra ini dapat dijadikan sebagai alternatif energi terbarukan, sekaligus juga dapat mengatasi efek rumah kaca. Dalam waktu dekat ini, kami akan segera menanam ribuan bibit kaliandra dibeberapa kawasan Hutan Kemasyarakatan (HKm) di Sumbar,” ujar Iskandar.
Kepala Unit CSR Semen Padang, Rinold Thamrin menambahkan, saat ini sudah ada 100 lebih bibit kaliandra ditanam di areal reklamasi tambang batu kapur PT Semen Padang. Ke depan, jumlahnya akan terus bertambah seiring program penghijauan yang dilakukan perusahaan di areal reklamasi tambang.
“Untuk areal tambang akan terus berjalan proses penanamannya. Kemudian di luar itu, ada beberapa kawasan HKm yang direkomendasikan oleh Dinas Kehutanan Sumbar untuk ditanami kaliandra. Kami pun juga sudah berkomunikasi dengan kelompok tani atau masyarakat setempat,” kata Rinold.
Rinold juga menjelaskan beberapa daerah atau kawasan HKm yang akan ditanami kaliandra. Di antaranya, lahan kritis di Desa Kolok Nan Tuo, Sawahlunto. Di sana, ada sekitar 20 ha lahan yang berpotensi ditanami kaliandra. Kemudian, di Nagari Sungai Pinang, Kecamatan Koto XI Tarusan Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel).
“Di Singai Pinang, ada lahan sekitar 6 Ha yang berpotensi ditanami kaliandra. Kami pun sudah berkoordinasi, dan untuk penananamannya akan bekerjasama dengan kelompok tani di Sungai Pinang,” ujarnya.
Selain di Sungai Pinang, daerah lainnya yang berpotensi dapat ditanami kaliandra adalah di Kabupaten Agam. Di sana, ada dua nagari yang masuk dalam perencanaan, yaitu Nagari Simarasok, Kecamatan Baso, dan Nagari Koto Malintang, Kecamatan Tanjung Raya.
“Di Simarasok, potensi lahan yang bisa ditanam kaliandra ada sekitar 80 Ha, dan kami pun akan bekerja sama dengan lembaga pengelola hutan Nagari Simarasok. Sedangkan di Koto Malintang, potensinya sekitar 60-80 Ha, dan kami pun juga akan bekerjasama dengan Blue Lake Initiative Fondation,” bebernya.
Rinold menambahkan, sebagai persiapan untuk penanaman ribuan bibit kaliandra di sejumlah daerah tersebut, PT Semen Padang bekerjasama dengan UPTD Balai Sertifikasi dan Perbenihan Tanaman Hutan, Dinas Kehutanan Provinsi Sumbar, telah melakukan penyemaian bibit kaliandra.
“Ada sekitar 200 ribu bibit kaliandra yang telah disemai, dan ratusan ribu bibit tersebut nantinya akan ditanam untuk lahan seluas 20 Ha. Bibit tersebut berasal dari Klaten, Jawa Tengah,” tuturnya.
Sebelumnya, tim Peneliti Energi Terbarukan Universitas Negeri Makassar, Harianto Albar yang hadir dalam penantanganan Kesepahaman Bersama antara PT Semen Padang dengan Pemprov Sumbar dan itu menyebut potensi budidaya tanaman kaliandra cukup bagus di Sumbar.
“Potensi budidaya tanaman kaliandra ini di Sumbar cukup bagus potensinya. Sebab, tanahnya bagus, dan untuk dataran ketingginya juga bagus. Tanaman kaliandra ini bisa berkembang di daerah yang berada di dataran tinggi, atau 100 meter dari permukaan laut (mdpl),” katanya.(*)
Komen yang ditutup, tetapi jejak balik dan ping balik terbuka.