Sawahlunto, majalahintrust.com – Pemko Sawahlunto menggelar kegiatan Bimbingan Teknis Penyusunan Masterplan Kota Cerdas (Smart City) dan Quick Win Program Unggulan Tahap I yang dilaksanakan di Gedung IKM Lantai II Diskoperindag, Kecamatan Barangin tanggal 5-6 Juli.
Kota Sawahlunto terpilih sebagai salah satu kota yang lolos Asessmen Kementerian Komunikasi dan Informatika RI untuk mengikuti Gerakan Nasional Menuju Kota Cerdas (Smart City).
Pada pembukaan bimtek, Kepala Dinas Komunikasi Dan Informatika (Diskominfo) Kota Sawahlunto Nova Erizon menyampaikan pelaksanaan kegiatan ini dalam rangka mewujudkan kota berbasis Smart City sesuai visi dan misi Wali Kota Sawahlunto dalam peningkatan kualitas pelayanan publik dan daya tarik investor.
“Adapun tujuan dari dilakukannya Bimbingan Teknis Tahap I ini yaitu untuk memberikan arahan serta meningkatkan kemampuan dan keterampilan tim pelaksana dalam Penyusunan Masterplan Smart City dan Quick Win Program Unggulan Tahap I dengan pendampingan langsung oleh Kementerian Kominfo,” kata Nova Erizon yang turut bertindak sebagai Ketua Pelaksana, Rabu (5/7).
Sementara itu Tenaga Ahli Smart City Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) RI Agus Tri Cahyono mengatakan bahwa kegiatan pendampingan kepada daerah dalam penyusunan master plan Kota Cerdas ini merupakan upaya menciptakan integrasi, sinkronisasi, dan sinergi antara perencanaan pengembangan Smart City di tingkat pusat dan daerah.
“Kami mendorong proses pengembangan Smart City yang efektif, efisien, inklusif, dan partisipatif di kota Sawahlunto ini” kata Agus.
Sekretaris Daerah Ambun Kadri menyampaikan bahwa konsep Smart City merupakan pembangunan yang berkelanjutan dan memiliki daya saing serta selalu meluncurkan berbagai inovasi. Hal ini turut dibantu dengan branding sebagai Kota Warisan Dunia yang telah diakui oleh UNESCO.
“Pemko berharap melalui kegiatan ini, masterplan nantinya dapat berbasis kearifan lokal sehingga pendekatannya tidak hanya government tapi governance,” tutur Sekda Ambun Kadri.
Bimtek Smart City ini diikuti peserta-peserta dari Kemenkominfo RI, Diskominfotik Provinsi Sumatera Barat, akademisi dari Universitas Andalas, hingga kepala OPD Kota Sawahlunto. tri
Komen yang ditutup, tetapi jejak balik dan ping balik terbuka.