Tak bisa dipungkiri, selama tahun 2023, cukup banyak masalah dan problem yang dialami duet Gubernur Sumbar Mahyeldi dan Wagub Audy Joinaldy. Banyak masalah muncul, yang kadang tidak selamanya karena perintah atau keputusan mereka. Tapi kadang, karena ini menyangkut posisi mereka sebagai gubernur, maka mereka terkena getahnya.
Salah satu contoh, peristiwa demo wartawan kepada Mahyeldi akibat adanya pengusiran wartawan pada saat pelantikan Ekos Albar menjadi Wakil Walikota Padang. Meskipun Mahyeldi sendiri tidak tahu apa masalahnya, namun karena yang terjadi adalah akibat ulah anak buahnya, maka sejumlah wartawan melakukan demo terhadap Mahyeldi.
Namun sebagaimana yang kita ikuti, Mahyeldi tak menanggapi itu dengan serta merta. Ia hanya diam dan tidak mau berdebat kusir dengan para wartawan. Baginya, mungkin menyelesaikan masalah tidak perlu harus berdebat, beradu argumentasi atau bahkan saling caci maki. Sebagai seorang Buya dan Datuak di kampungnya, Mahyeldi lebih banyak mendiamkan hal ini. Terbukti, ketika masalah itu reda, sejumlah wartawan yang tadinya ngotot mengadukan Mahyeldi ke Polda Sumbar, akhir-akhir ini kembali akrab dengannya. Bahkan aksi boikot berita Mahyeldi juga dicabut dengan sendirinya.
Di peristiwa yang lain, demo masyarakat Pasaman Barat yang sampai lima hari melakukan orasi dan tuntutan kepada Mahyeldi akibat adanya ‘kasus Proyek Strategis Nasional (PSN)’, juga ditanggapi Mahyeldi dengan tenang. Di sela kesibukannya yang luar biasa, ia masih menyempatkan diri menemui para pendemo yang menginap di Masjid Raya Sumbar. Tak hanya itu secara diam-diam, kebutuhan makan dan minum para pendemo, justru dibantunya lewat Dinas Sosial. Bahkan terakhir, untuk memulangkan para pendemo ke kampung halamannya, Gubernur bersama Wabup Pasbar Risnawato juga menyiapkan bus yang nyaman
Tak hanya itu, berselang tak berapa lama, justru Mahyeldi datang ke Pasaman Barat untuk sejumlah kegiatan. Padahal dengan aura kisruh dari demo yang belum berapa lama, mungkin banyak yang menduga Mahyeldi takkan berani datang ke Pasaman Barat. Namun yang terjadi, ia tetap datang ke Pasaman Barat untuk sejumlah agenda.
Ternyata diamnya Mahyeldi mungkin hampir senada dengan pepatah, diam itu emas. Terbukti, sangat banyak penghargaan yang diterima duet Mahyeldi Audy. Sekurangnya 16 penghargaan secara resmi diumumkan Mahyeldi pada puncak Hari Jadi Sumatera Barat ke 78 pada Sidang Paripurna Istimewa DPRD Sumbar pada 1 Oktober lalu. Bahkan dua hari setelah acara puncak Hari Jadi, Mahyeldi masih saja menerima penghargaan dari Wakil Presiden Ma’ruf Amin. Penghargaan itu karena kinerja Mahyeldi-Audy yang dinilai luar biasa dalam membangun daerah tertinggal.
Menariknya, Mahyeldi mengatakan dalam setiap penghargaan itu, Pemprov Sumbar tidak berjalan sendiri. Ada kolaborasi dan kerjasama yang terjalin apik dengan DPRD, Kabupaten dan Kota, Instansi Vertikal, BUMN/BUMD, bahkan pengusaha, dan berbagai komponen masyarakat, telah bahu-membahu membangun Sumatera Barat.
Pernyataan ini sekaligus menunjukkan bahwa Mahyeldi menyadari keberhasilan pasti takkan bisa direbut sendiri. Butuh kolaborasi, butuh kerjasama dan butuh dukungan dari banyak pihak. Di bagian lain Mahyeldi sepertinya juga ingin menunjukkan siapa dirinya, bahwa ia tidak ego dan ia tidak sombong dengan mengatakan ini hasil kerjanya sendiri.
Di bagian lain, beberapa prestasi lain juga berhasil diperoleh duet Mahyeldi-Audy. Misalnya berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS). Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Sumbar terus mengalami kemajuan dari tahun ke tahun. IPM Sumbar 2017 ada di angka 71,24 dan pada tahun 2022 sudah naik sampai ke angka 73,26. Angka ini lebih tinggi dari capaian nasional yang tercatat 72,91.
Sektor pendidikan dan kesehatan, adalah dua pokok penting yang mempengaruhi IPM Sumbar saat ini. Untuk saat ini, rata-rata lama bersekolah di Sumbar ada di angka 9,18 tahun, sedangkan harapan lama bersekolah di Sumbar mencapai angka 14,10 tahun, atau hingga tahun kedua di Perguruan Tinggi. Sedang di sektor kesehatan, saat ini usia harapan hidup di Sumbar berada di angka 69,90 tahun. Angka ini tentu cukup melegakan karena Sumbar memang berharap dan bergantung pada sumber daya manusia.
Di sektor perekonomian, diketahui angka kemiskinan di Sumbar juga terus mengalami penurunan dari tahun ke tahun. Tercatat pada 2017, penduduk miskin di Sumbar berjumlah 364.510 orang atau 6,87 persen dari total penduduk. Ada pun pada 2020, angka kemiskinan sudah ditekan hingga ke angka 344.230 jiwa atau 6,28 persen dari total penduduk. Upaya pengentasan kemiskinan yang terus dioptimalkan, ditandai dengan sebanyak Rp1,6 triliun dana APBD Sumbar dialokasikan pada program yang bertujuan untuk menurunkan beban pengeluaran masyarakat, meningkatkan pendapatan masyarakat, dan mengurangi kantong-kantong kemiskinan di Sumatera Barat.
Dari sisi Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) per kapita di Sumbar dalam tiga tahun terakhir (2020-2022) juga menunjukkan tren peningkatan yang stabil. Pada 2020 tercatat senilai Rp43,82 juta, pada 2021 menjadi Rp45,35 juta, dan pada 2022 mencapai Rp50,59 juta. Tercatat, hampir semua lapangan usaha mengalami peningkatan PDRB pada 2023. Di mana sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan menjadi yang tertinggi dengan angka 21,20 persen.
Sesungguhnya, adalah sebuah keniscayaan jika masih bertanya lagi tentang apa dan bagaimana Sumbar selama dipimpin duet Mahyeldi-Audy. Tanpa perlu banyak bicara dan tanpa harus saling beradu argumentasi, keduanya sudah menunjukkan aneka prestasi yang luar biasa. Pertanyaannya, masihkah ada yang meragukan kemampuan Mahyeldi-Audy? Nofrialdi Nofi Sastera
Prestasi Mahyeldi-Audy di antaranya :
1. Piagam Penghargaan Pelayanan Publik Kualitas Tinggi Ombudsman RI. Penghargaan ini diberikan karena Pemprov Sumbar telah mencapai kategori berkualitas tinggi (zona hijau) dalam pelayanan publik tahun 2022.
2. Penghargaan Menteri Sosial RI. Sumatera Barat sukses menghelat perayaan HUT Taruna Siaga Bencana (Tagana) tingkat Nasional ke-19 yang dipusatkan di Kabupaten Dharmasraya.
3. Anugerah Merdeka Belajar 2023. Transformasi persentase anggaran APBD untuk sektor Pendidikan dan iplementasi kurikulum merdeka (IKM), kepedulian pemda kepada masalah perundungan, keseriusan mengusul alokasi P3K dan kepedulian terhadap pendidikan di daerah 3T.
4. Penghargaan Pembina K3 Terbaik 2023. Kepala Daerah Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) terbaik Tahun 2023.
5. Penghargaan Anugerah Adinata Syariah 2023.
a. Juara 1 kategori Kelembagaan Daerah (Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah/ KDEKS)
b. Juara 1 kategori Program Inovasi di sektor Ekonomi Syariah
c. Juara 2 kategori Keuangan Mikro Syariah
d. Juara 3 kategori Keuangan Sosial Syariah
e. Juara 3 kategori Industri Halal
f. Juara 4 kategori Keuangan Syariah
g. Juara 4 kategori Ekonomi Hijau dan Berkelanjutan
h. Juara 5 kategori Inkubasi Usaha Syariah
i. Juara 5 kategori Zona Kuliner Halal Aman dan Sehat (KHAS)
6. Satyalancana Pembangunan karena dinilai telah melakukan inovasi dalam proses, cara, metode dan perbuatan / membangun bidang pertanian, baik berupa fisik yang tampak oleh mata yang masih orisinal, serta pemanfaatannya sudah dirasakan oleh instansi, masyarakat, komunitas atau kelompok dan entitas tertentu.
7. Satyalancana Wira Karya. diberikan karena dinilai telah melakukan inovasi dalam bidang pertanian berupa strategi, regulasi, kebijakan, prosedur, sistem, gagasan, ide, yang dirasakan sebagai sesuatu yang baru dan orisinal dan dapat dirasakan manfaatnya oleh instansi atau masyarakat.
8. Anugerah Pemasaran Pariwisata Indonesia 2023
a. Juara 2 Kategori Video Promosi Destinasi Wisata.
b. Juara 5 Kategori Video Promosi Event Pariwisata
9. Penghargaan Tertinggi Bidang Koperasi Bintang Adidaya Jagadita. Pengharggan ini diberikan karena Sumatera Barat telah menjadikan Koperasi sebagai penopang utama sektor UMKM di Sumatera Barat.
10. Anugerah Penggerak Koperasi Utama Pengharggan kepada tokoh penggerak koperasi Menteri Perindustrian RI.
11. Lencana Satya Utama Inovasi Desa Diberikan atas keberhasilan dalam pembinaan pemberdayaan masyarakat desa dalam menggunakan teknologi tepat guna sehingga bermanfaat untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat desa.
12. Anugerah KPAI 2023 Pemprov Sumbar telah berkontribusi dalam hal pemenuhan hak dan perlindungan anak.
13. Penghargaan Mitra Kerja Kemenkumham RI Berkontribusi dalam mewajibkan Pemerintah Kabupaten/Kota untuk melampirkan surat selesai harmonisasi Kanwil Kemenkumham Sumbar dalam setiap pengajuan permohonan fasilitasi produk hukum daerah kepada Gubernur.
14. Nirwasita Tantra 2022 Diberikan karena Pemprov Sumbar dinilai telah merumuskan dan menerapkan kebijakan dan program kerja sesuai dengan prinsip metodologi pembangunan berkelanjutan guna memperbaiki kualitas lingkungan.
15. Penghargaan BP2MI Upaya Penindakan dan Penegakan Hukum Terhadap Sindikasi Kejahatan Terhadap Pekerja Migran Indonesia.
16. Terbaik 1 Pengelolaan DAK Fisik Pemerintah Daerah Pengelola DAK Fisik Terbaik Semester 1 Tahun 2023.
17. Penghargaan sebagai Gubernur yang memiliki kinerja luar biasa dalam membangun daerah tertinggal. ns-adpsb
Komen yang ditutup, tetapi jejak balik dan ping balik terbuka.