Padang – Personel Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di Sumatera Barat mengikuti Pembekalan Manajemen Pergudangan, Selasa (23/11).
Pembekalan ini dalam rangka peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) di jajaran BPBD. Baik dalam penanggulangan bencana, pencatatan, penataan, distribusi logistik, dan pengelolaan gudang.
“Jadi ini harus kita siapkan, tidak boleh lalai. Manajemen pengelolaan gudang harus lebih baik,” kata Plt Deputi Bidang Logistik dan Peralatan BNPB, Harmensyah dalam sambutannya.
Harmensyah meminta perencanaan gudang logistik BPBD harus terencana dengan baik. Mulai dari manajemen, pengadaan barang, distribusi, serta penghapusan barang mesti tercatat rapi.
Apalagi, kata Harmensyah, potensi bencana di Sumbar sangat tinggi. Maka sangat diperlukan kebutuhan logistik yang cepat, tepat, dan cukup ketika terjadi situasi darurat bencana.
“Jadi pencatatannya harus jelas. Barang di gudang jangan kadaluarsa, kalau terjadi bencana segera disalurkan, jangan sampai menahan atau menunda-nunda distribusi,” ujarnya.
Menurutnya, personel BPBD yang tangguh bukan hanya dari persiapan fisik. Namun juga tangguh dari logistik, peralatan, dan kebutuhan dasar, seperti pakaian, lauk-pauk, pangan, dan lainnya.
“Stok minimum di daerah harus selalu ada, jadi bila diperlukan bisa cepat disalurkan, dan peralatan harus berfungsi dengan baik,” jelas Harmensyah.
Selain itu, untuk mengetahui “kekuatan” logistik, BPBD di daerah harus mampu bersinergi dengan semua pihak. Mulai dari PMI, Basarnas, Dinsos, Bulog, TNI, Polri, dan institusi lainnya.
“Sebab daerah kita ini tinggi potensi bencana, dan menanggulangi bencana tidak bisa sendiri, mesti kolaborasi dengan banyak pihak,” tambahnya.
Pernyataan serupa disampaikan Direktur Pengelolaan Logistik dan Peralatan BNPB, Nadhira Seha Nur. Pembakalan ini untuk kapasitas dan kualitas SDM di daerah dalam mengelola gudang.
“Melalui pembakalan ini, kita akan teliti, dan menjaga kualitas gudang makin lebih baik,” kata Direktur Pengelolaan Logistik dan Peralatan BNPB, Nadhira Seha Nur dalam sambutannya.
Selain itu, kata Nadhira, pembekalan ini dilakukan agar bisa memilih barang atau logistik di gudang. Terutama agar tidak adanya barang-barang logistik yang kadaluarsa dan mubazir.
“Jadi ketersediaan logistik harus selalu dicek, biar tahu jumlah yang masuk, jumlah distribusi, dan sisa, agar tak ada yang kadaluarsa,” tegasnya.
Sementara Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Sumbar, Rumainur sangat berterima kasih adanya pembekalan ini. Dengan harapan bisa menambah ilmu dalam pengelolaan pergudangan.
“Kita sangat bersyukur atas kehadiran petinggi BNPB ke BPBD Sumbar. Jadi bagi kami ini bentuk perhatian agar bisa lebih baik ke depannya,” sambut Rumainur.
Diketahui, Pembekalan Manajemen Pergudangan ini berlangsung 23-25 November 2021. Pesertanya sekitar 30 orang, baik dari BPBD provinsi, maupun perwakilan BPBD kabupaten dan kota se-Sumbar. (*)
Komen yang ditutup, tetapi jejak balik dan ping balik terbuka.