Bupati Benny Utama: Pendidikan Gratis Bukan Karena Pasaman Kaya, Tapi Wujud Ikhtiar dan Komitmen Pemerintah
Pasaman, Intrust — Bagaikan anak bertemu orangtua, acara temu ramah Bupati Pasaman dengan para guru yang tergabung dalam PGRI (Persatuan Guru Republik Indonesia) Kabupaten Pasaman, berlangsung gembira, penuh akrab dan diselingi gelak tawa.
Acara yang dihadiri seratusan perwakilan guru Pasaman, digelar di Hall Lt.III Kantor Bupati Pasaman, dalam rangka memperingati HUT ke 76 PGRI dan Hari Guru Nasional (HGN) 2021, Selasa (14/12).
Bupati H. Benny Utama dalam sambutannya menyebut PGRI adalah organisasi besar dan kuat. Di Pasaman terdapat sekitar 4500 guru yang bernauang di bawah PGRI, dan tersebar di seluruh wilayah dan pelosok nagari.
“Bagi pelaku politik, PGRI tidak hanya penting di saat kontestasi politik, namun setelah menjabat, guru akan menjadi lebih penting dan berarti. Apalagi bagi Kabupaten Pasaman yang mulai tahun 2022 ini meluncurkan program Pasaman cerdas dengan implementasi program pendidikan gratis 12 tahun,” ujarnya.
Bupati mengakui, pendidikan masih dirasakan mahal oleh masyarakat. Itulah makanya, mulai tahun 2022 Kabupaten Pasaman melaksanakan program pendidikan gratis 12 tahun di seluruh jenjang pendidikan negeri, swasta, maupun di bawah lingkup Kementerian Agama.
“Saya pernah mendapat informasi bahwa ada anak keluarga kurang mampu di Jorong Padang Sarai, Kecamatan Lubuksikaping, lulus dan diterima di Fakultas Kedokteran. Sementara orang tuanya sakit lumpuh dan tidak mungkin untuk membiayai kuliah anaknya. Di sinilah pemerintah harus hadir, dan kita akan berikan program beasiswa berkelanjutan,” tambah Bupati.
Tentang program beasiswa anak berprestasi dan pendidikan gratis, dijelaskan Bupati Benny Utama, bukan karena Pasaman ini kaya. Tapi semata adalah bentuk komitmen dan ikhtiar pemerintah daerah, ingin hadir dalam kesusahan masyarakatnya.
“Kita berkeinginan, tidak ada lagi masyarakat Pasaman yang tidak bisa sekolah karena tidak ada biaya. Dan tidak ada lagi masyarakat Pasaman yang tidak mampu berobat karena tidak ada uang,” tekad Benny Utama.
“Ke depan, siapapun yang menjadi pelanjut Bupati Pasaman, Saya harap program-program untuk masyarakat ini, jangan dihapus atau berhenti di tengah jalan. Ini adalah hak-hak dasar masyarakat yang harus dipenuhi oleh pemerintahnya,” tegas Bupati Benny Utama.
Bupati juga ingin masyarakat Pasaman menjadi orang-orang cerdas, berilmu pengetahuan, orang-orang terdidik yang mudah mentransfer ilmu terapan dalam bidang pekerjaannya. Kalau petani, menjadi petani yang terdidik, paham dan mengerti tekhnologi pertanian. Dan kalau pedagang jadi pedagang yang terdidik, tahu menghitung inflasi dan memenej keuangan usahanya.
Menurutnya, guru adalah tokoh di lingkungannya dan masih jadi panutan di tengah-tengah masyarakat. Guru adalah orang-orang pintar dan tidak akan mudah termakan issu.
“Guru dari dulu selalu tegak lurus dengan negara (pemerintah), menjalankan dan mendukung setiap program, termasuk program vaksinasi di Pasaman. Guru juga menjadi pelopor, garda terdepan pemerintah daerah,” sebut bupati.
Tentang vaksin, menurut Bupati harus dengan ikhtiar bersama. “Mulai saja dengan bismilah. Sepanjang niat kita baik, Insyaallah Tuhan tidak akan memberikan kesusahan pada umatnya,” tambah Bupati.
Ikut diungkap progres pembangunan Kampus UNP di Kecamatan Tigo Nagari, dan rencana pembangunan Kampus Muhamadyah di Kecamatan Mapattunggul, serta kehadiran kampus Yappas serta STAI di Kabupaten Pasaman.
“Teman-teman guru melalui wadah PGRI, Saya ajak bersama-sama mensukseskan program Pasaman cerdas. Tolong berikan motivasi pada orangtua murid, agar anak-anak Pasaman tetap dan mau bersekolah. Karena tanpa dukungan guru, pemerintah tidak akan berdaya, terutama dalam implementasi 10 program strategis Pemkab Pasaman,” sebut kepala daerah, yang juga anak seorang guru itu.
Terhadap keluhan guru yang tersangkut masalah hukum, Pemkab Pasaman akan menganggarkan biaya advokasi bagi ASN, termasuk guru.
“Saya merasakan, guru-guru kita kurang mendapat advokasi perlindungan secara hukum. Untuk itu mulai tahun depan, kita anggarkan biaya advokasi bagi ASN dan guru melalui Bagian Hukum Sekretariat Daerah,” ungkapnya.
Di penghujung acara, Bupati Pasaman di dampingi wakil bupati, Sekda dan wakil pimpinan cabang Bank Nagari, menyerahkan beasiswa pendidikan senilai Rp.120 juta bagi siswa SD, SMP dan SLTA serta mahasiswa berprestasi dari keluarga kurang mampu Kabupaten Pasaman.
“Bea siswa ini merupakan CSR Bank Nagari tahun buku 2020, dan ini rutin diberikan tiap tahun,” ujar Yulnuzril Hakim Tamar, Wapinca BN Lubuk Sikaping.
Acara dari pagi hingga ba’da dzuhur itu, diselingi hiburan. Tampil ‘artis’ bersuara emas dari kalangan guru, anggota PGRI Pasaman. (*)
Komen yang ditutup, tetapi jejak balik dan ping balik terbuka.