Bupati Padang Pariaman Buka Workshop Sosialisasi Internalisasi Penyusunan Dokumen Kajian Daerah Potensi Bencana
Lubuk Alung (3/10/2019). Bupati Padang Pariaman Drs. Ali Mukhni membuka Workshop Sosialisasi dan Internalisasi Penyusunan Dokumen Kajian Daerah Potensi Bencana Kabupaten Padang Pariaman Tahun Anggaran 2019, Kamis (03/10) di Hotel Minang Jaya Lubuk Alung.
Turut Hadir Ketua DRR Indonesia Provinsi Sumatra Barat, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Sekretaris Dewan, dan Kepala OPD di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman.
Bupati memberikan apresiasi kepada Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD beserta jajaran karena telah melahirkan inovasi-inovasi baru untuk antisipasi, bersiaga dan meminimalisir resiko bencana terjadi di Kabupaten Padang Pariaman.
“Selain pembuatan master plan dan penyususnan dokumen yang dilakukan oleh pemerintah sebagai upaya pencegahan bencana, kami juga menghimbau seluruh lapisan masyarakat selalu berdoa kepada Allah SWT agar Kabupaten Padang Pariaman yang sangat kita cintai ini dapat terhindar dari musibah dan bencana,” katanya menaruh harapan.
Orang nomor satu di Kabupaten Padang Pariaman itu juga mengatakan bahwa hendaknya pemerintah harus peduli terhadap kebencanaan, ketika pemerintah sudah tidak peduli dengan kebencanaan maka dapat dianggap sebagai pembunuh berdarah dingin.
“Berdasarkan saran Kepala BNPB, Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman merencanakan mengadakan simulasi bencana pada malam hari, karena hal ini sebelumnya belum pernah dilakukan di Kabupaten/Kota manapun di seluruh Indonesia. Oleh sebab itu hal ini dilakukan untuk menambah pemahaman masyarakat tentang siaga bencana baik itu siang maupun malam hari,” tambahnya.
Pada akhir sambutannya Bupati peraih penghargaan Satya Lencana Pembangunan itu mengatakan dengan adanya workshop ini dapat mengecilkan resiko jika terjadi bencana di Kabupaten Padang Pariaman karena bisa mengetahui langkah tepat yang dilakukan ketika terjadi bencana.
Peraih penghargaan Pembina Proklim 2019 itu juga berepesan agar para peserta dapat mengikuti acara sampai akhir sehingga mendapat ilmu tentang kebencanaan dan dapat mensosialisasikan ilmu tersebut di tengah masyarakat sehingga masyarakat paham dengan kebencanaan dan tindakan tepat yang harus dilakukan ketika terjadi bencana.(*)