Padang, majalahintrust.com – Ternyata sangat banyak keberhasilan yang didapat Sumatera Barat pada tahun 2023 lalu. Selain mendapatkan 39 penghargaan tingkat nasional dari berbagai bidang, Sumbar juga memiliki banyak peningkatan dari berbagai sektor. Bahkan secara nasional posisi Sumbar berada di nomor 7 dari 38 provinsi di Indonesia, yang berarti naik dua tingkat dari posisi 9 di tahun 2022 lalu.
Menjelaskan hal itu kepada wartawan pada acara temu pers di Istana Gubenur tentang Capaian Sumbar di 2023 dan Outlook APBD Sumbar 2024, Gubernur Mahyeldi tidak lupa menyampaikan rasa syukurnya atas kenaikan pencapaian ini. Ia juga optimis menatap 2024 dan bahkan tidak malu untuk mengatakan bahwa pencapaian Sumbar masih berada di NTB dan Bali yang konsen bermain dengan pariwisatanya.
“Saya pikir kenapa kita harus malu untuk mengakui kelebihan orang. Sebaliknya menurut saya kita justru termotivasi untuk bagaimana mengejar kedua provinsi itu. Apalagi andalan mereka hanya satu yakni sektor pariwisata,” tegas Mahyeldi.
Menurut Buya yang saat itu didampingi Kepala Bappeda Sumbar Medi Iswandi, Kepala Dinas Kominfo Siti Aisyah dan Kepala Biro Adpim Mursalim, potensi pariwasata Sumbar sebenarnya jauh lebih lengkap dibanding NTB dan Bali. Keadaan ini harusnya justru membuat Sumatera Barat lebih berpotensi dan bisa mentargetkan posisi di bawah 7 pada tahun 2024 nanti.
Dalam penjelasan yang dilengkapi data lengkap dari berbagai sektor itu, Buya Mahyeldi menjelaskan banyak keberhasilan lain yang didapat Sumbar. Misalnya pada realisiasi penerimaan daerah yang mencapai 96,10 persen dimana target awalnya sebesar Rp 6.765.614.683.086 dan tercapai sebesar 6.501.737.002.947. Begitu pula pada realiasi belanja daerah yang mencapai 93,18 persen, dimana targetnya sebesar 6.765.614.683.086 dan terealisir sebesar 6.304.117.162.187.
Ia kemudian menyebut beberapa capaian makro pembangunan Sumatera Barat selama tahun 2023 yang umumnya menunjukkan angka-angka yang cukup menggembirakan sesuai indikator yang ada. Misalnya di capaian Indek Pembangunan Manusia (IPM) yang mencapai angka 75,64 dan menduduki posisi ke 7 untuk tingkat nasional. Untuk Indek Gini (Ratio) dari target 0,296 tercapai 0,280. Angka yang sangat baik ini sekaligus merupakan angka terendah nomor 3 se Indonesia .
Begitu pula di tingkat kemisikinan, dari target 6,16 persen tercapai 5,90. Meskipun secara peringkat tingkat nasional posisi Sumbar sama-sama nomor 6 dari 38 provinsi sebagaimana tahun lalu, namun terjadi penurunan yang signifikan pada kemiskinan ini. Hal yang sama juga terjadi pada indikator mengenai kemiskinan ekstrim. Di sini Sumbar juga berhasil berada di posisi 6. Dimana targetnya sebesar 0,50 persen tercapai penurunannya menjadi sebesar 0,41 persen.
“Sehingga di Sumbar saat ini jumlah penduduk yang sangat tertinggal tidak ada lagi. Alhamdulillah. Begitu pula pada indikator pengangguran terbuka, angka Sumbar juga mencapai penururan. Dimana dari target 6,45 persen, tercapai sebesar 5,49 persen. Berbagai peningkatan yang signifikan ini pula yang membuat kita di tahun 2024 kemungkinan besar akan merivisi target yang semula sudah ditentukan,” ujar Buya Mahyeldi.
Selain menyampaikan banyak keberhasilan di tahun 2023 serta menerima berbagai masukan sebagai evaluasi, Buya Mahyeldi juga menyampaikan rencana 7 prioritas pembangunan untuk tahun 2024 lengkap dengan anggaran tiap OPD yang menjadi motornya serta target indikator kinerjanya . Pada prioritas pertama Sumbar tetap menjadikan sumber daya manusia sebagai pilihan utama. Untuk itu dua OPD yakni Dinas Pendidikan dan Dinas Kesehatan menjadi pionir dalam prioritas mengenai sumber daya manusia ini, termasuk masalah stunting.
Perioritas berikutnya adalah Kehidupan Sosial Berfalsafah ABS-SBK dimana 3 OPD yakni Dinas Kebudayaan, Dinas Arsip dan Perpustakaan serta Dinas P3AP2KB menjadi motornya. Lalu prioritas ketiga yaitu Peningkatan Nilai Tambah dan Produktifitas Pertanian dengan leading sektornya Dinas Perkebunan Tanaman Pangan, Dinas Kelautan dan Perikanan, Dinas Perikanan, Dinas Pangan dan Dinas Kehutanan.
Pada prioriras keempat Peningkatan Usaha Perdagangan Dan Industri Kecil/Menengah Serta Ekonomi Berbasis Digital tiga OPD yang menjadi targetnya yaitu Dinas Perindustrian & Perdagangan, Dinas Koperasi dan UMKM dan Dinas PTSP. Pada perioritas ke lima tentang Ekonomi Kreatif dan Kepariwisataan tumpuannya adalah Dinas Pariwisata serta Dinas Koperasi dan UMKM.
Sedangkan prioritas ke 6 Pembangunan Infrastruktur yang Berkeadilan dengan motornya Dinas BMCKTR, Dinas Perkimtan, Dinas Perhubungan, Dinas PSDA, BPBD dan Dinas Lingkungan Hidup. Terakhir prioritas ke 7 adalah Tata Kelola Pemerintahan dan Pelayanan Publik Berkualitas dimana OPD di dalamnya ada Bappeda, Inspektorat, BPKAD, Biro Pemerintahan, PBSDM, BKD, Badan Pendapatan Daerah, Dinas Kominfo seta Biro Organisasi.
“Semoga dengan prioritas yang telah ditetapkan serta dilengkapi dengan anggaran dan indikator kinerjanya, kita berharap tahun 2024 akan menjadi lebih baik dibanding tahun 2023 lalu,” ujar Mahyeldi mengakhiri. ns-adpsb-dskmf
Komen yang ditutup, tetapi jejak balik dan ping balik terbuka.