Silokek, Intrust – Deputi Usaha Mikro Kementrian Koperasi dan UKM RI, Ir.Eddy Satriya, M.A. menghadiri acara launching Kampung Madu Galo-galo yang merupakan penunjang pariwisata di Kabupaten Sijunjung.
Launching kampung madu galo-galo yang digelar di Rest Area Geopark Silokek dan dihadiri Bupati Sijunjung Benny Dwifa, Sekda Dr.Zefnihan, AP. MSi beserta jajaran OPD di lingkungan Pemkab Sijunjung. Tema launching Kampung Madu Galo-galo adalah berkolaborasi untuk lebih produktif.
Kegiatan tersebut sekaligus bertepatan dengan reuni alumni SMAN 1 Bukittinggi di Kawasan Geopark Silokek yang juga dihadiri mantan Bupati Agam, Indra Catri beserta rombongan alumni lainnya. pada Minggu (5/6/2022).
Deputi Usaha Mikro Kementrian Ir.Eddy Satriya meninjau langsung berbagai jenis UMKM yang ada di Kabupaten Sijunjung, termasuk kolaborasi produk UKM dengan pariwisata di beberapa titik seperti di Lorong Waktu Minangkabau atau yang dikenal dengan Perkampungan Adat serta di kawasan Geopark Silokek.
“Saya melihat sejumlah produk UMKM di Sijunjung memiliki potensi yang bagus, termasuk pemberdayaan madu galo-galo yang memiliki prospek ke depannya. Ini bisa menjadi ikon UMKM untuk Sumbar, khususnya Sijunjung jika dikelola dan dibina dengan baik,” tutur Eddy Satriya.
Pihaknya mengapresiasi inisiatif pemuda di Sijunjung yang banyak bergerak dalam pengembangan UMKM. “Ide dan inovasi tetap harus dikembangkan. Bahkan saya juga melihat kolaborasi antara UMKM dengan pariwisata sudah berjalan di Sijunjung. Ini progres yang positif,” terang alumni SMAN 1 Bukittinggi itu.
“Konsep Pemkab Sijunjung dalam mengembangkan Geopark Silokek patut diacungi jempol. Konsep geopark ini sangat luar biasa. Ini menjadi ikon bagi Sijunjung. Ternyata kita di Sumbar memiliki keindahan alam yang mempesona,” ujarnya.
Pihaknya berjanji akan membawa program dari kementrian untuk Sijunjung. “Saya minta tolong untuk disiapkan proposalnya. Yang jelas paket pelatihan dan pembinaan UMKM untuk Sijunjung akan kita salurkan dari kementrian, sembari menyusul program lainnya yang memungkinkan,” tambahnya.
Bupati Benny Dwifa memaparkan bahwa, dengan sejumlah potensi yang dimiliki Sijunjung, selaku pemerintah daerah pihaknya menjamin Kabupaten Sijunjung sangat terbuka dan ramah untuk investasi.
“Sijunjung sangat terbuka untuk investasi. Selain potensi gas, kita memiliki sumber daya alam seperti batu mangan, batu kapur, dolomit dan lainnya. Sijunjung paling siap dan paling ramah untuk investasi,” papar Bupati Sijunjung.
Dikatakannya, UMKM diharapkan sebagai sektor membangkitkan ekonomi pasca pandemi. “Kita punya banyak jenis pengembangan UMKM di antaranya Madu Galo-galo dan Kopi Carano Ameh yang kini masuk nominasi di tingkat nasional. Saat ini banyak menjadi Inisiatif dari pemuda Sijunjung yang dominan bergerak di bidang UMKM. Bahkan tiga tahun pemuda pelopor berhasil diraih pemuda Sijunjung,” ucap Benny Dwifa bangga.
Sedangkan untuk potensi pariwisata, destinasi Lorong Waktu Minangkabau atau yang dikenal dengan Perkampungan Adat yang terletak di Nagari Sijunjung merupakan satu-satunya kampung yang hingga kini masih hidup budaya asli Minangkabau.
“Bahkan sejak abad 16 hingga kini, baik arsitek dan budayanya tetap terjaga. Tak tergerus perkembangan zaman. Berada di pusat kabupaten, dan berbentuk dalam satu kawasan. Adat dan budaya Minangkabau masa lampau sangat kental di sana,” terang Bupati Sijunjung.
Benny Dwifa berharap dukungan dari berbagai pihak termasuk pemerintah pusat agar bisa mewujudkan pembangunan Sijunjung lebih baik lagi ke depannya. “Kami butuh dukungan dan kerjasama semua pihak untuk membangun Sijunjung. Karena tanpa kerjasama dan kolaborasi tentunya kemajuan daerah ini tidak akan bisa terwujud,” pungkasnya. Darwen
Komen yang ditutup, tetapi jejak balik dan ping balik terbuka.