Bali – Dedikasi dan kerja keras luar biasa ditampakkan seluruh unsur Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali Penida, yang terlibat dalam pembangunan Bendungan Sidan di Provinsi Bali. Meski sedang dalam keadaan Pandemi Covid 19, tak mengurangi semangat, dalam membangun infrastruktur dimaksud.
Hasil kerja keras tersebut salah satunya diaplikasikan dalam bentuk pekerjaan kegiatan breakthrough Bendungan Sidan yang terletak di Kabupaten Badung, dimana pekerjaan terowongan pengelaknya telah tembus 453 meter.
“Alhamdulillah di tengah pandemi covid 19 dengan tetap semangat dan tetap jaga kesehatan, pekerjaan kita berhasil menembus terowongan pengelak ini sepanjang 453 meter. Setelah ini kita melaksanakan pembetonan terowongan pengelak tersebut,” ucap Kepala BWS Bali Penida Maryadi Utama ST.MSi.
Atas kerja keras yang telah dilakukan ini juga, Maryadi Utama mengucapkan penghargaan setinggi-tingginya kepada keseluruhan tim dalam melaksanakan pekerjaan Bendungan Sidan, yang tidak kenal lelah dan tidak kenal waktu, hingga terowongan ini tembus 453 meter dalam waktu 11 bulan.
Maryadi membeberkan, terowongan pengelak ini dibangun dengan diameter 5 meter yang berfungsi untuk pengendali banjir dari debit masuk sebesar 405 m/detik menjadi 138 m/detik debit keluar.
“Kegiatan penggalian terowongan ini luar biasa sulitnya. Namun dengan kesolidan tinggi, Alhamdulillah bisa juga kita selesaikan,” ungkap Maryadi.
Seperti diketahui, Bendungan Sidan adalah bendungan tipe Zonal dengan Inti Tegak memiliki Panjang puncak 185 meter serta lebar puncak 8,5 meter yang sumber airnya berasal dari Sungai Ayung.
Bendungan yang ditargetkan selesai tahun 2022 ini memberikan manfaat penyediaan air baku sebesar 1.750 liter/detik dengan kapasitas 3,8 juta meter kubik, untuk Kawasan Kota Denpasar, Kabupaten Badung, Kabupaten Gianyar, dan Kabupaten Tabanan.
Pembangunannya dikerjakan oleh Konsorsium PT. Brantas Abipraya (Persero) – PT. Universal Suryaprima dengan kontrak senilai Rp 809 miliar. Bendungan yang mulai dibangun Oktober 2018 tersebut membutuhkan total lahan sebesar 82,73 hektare yang terdiri dari 168 bidang mencakup tiga kabupaten, yakni Badung, Bangli, dan Gianyar. (ridho)