Padang Panjang – Dr Rosi Nurasjati pemilik Hak Paten Hipno Champion tularkan ilmu sakti yang dimiliki nya kepada atlet Sumatera Barat, yang tengah dipersiapkan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) menghadapi PON XX tahun 2021 di Provinsi Papua, dalam kegiatan pembekalan Sabtu (19/9) di Mifan Waterpark.
Ilmu sakti yang Ia dapatkan ketika menjadi atlet karate di masa muda era 1990an, serta menjadi pelatih pada masa nya, dengan ikhlas diberikan kepada duta pejuang olahraga Ranah Minang.
Dalam materinya, Dr Rosi mengatakan, dengan hipnosis diri sendiri sebelum bertanding ditambah dengan latihan keras, membuat mental menjadi kuat dan kepercayaan diri menjadi berlipat ganda.
“Dengan kita menghipnotis diri kita sendiri dengan pemikiran positif, maka apa yang kita pikirkan menjadi suatu kenyataan di saat bertanding. Saya sendiri sering menghipnotis diri saya sebelum bertanding di semua kejuaraan yang diikuti. Alhasil semua pertandingan berhasil dimenangkan,” tutur Wanita yang pernah menjadi Dosen Institut Teknologi Bandung Jurusan Teknologi Olahraga ini.
Ia mengakui, ilmu hipnosis ini didapatkan dari temannya yang mengajaknya untuk menghipnotis diri sendiri, saat ia merasa down usai pensiun sebagai atlet. Setelah sekali dua kali ikut berjalan dengan lancar, serta yang ketiga mendapat sertifikat advance, dirinya mulai merasa kecanduan.
Waktu jadi atlet, wanita yang memperoleh predikat Doktor di Universitas Negeri Jakarta (UNJ) juga mengakui, ilmu hipnosis yang dahulunya bernama ilmu visualisasi dengan berpikir positif sudah dilakukan secara otodidak.
“Ada suatu kondisi kehidupan saya down saat pensiun jadi atlet. Karena saya mikir negatif dahulunya, ketika jadi atlet dan memiliki prestasi banyak serta dikenal semua orang,setelah pensiun tak dikenal orang lagi. Guna mengembalikan rasa percaya diri saya dititik minus pada saat itu, bahkan saya sudah hopeless, ada yang mengajak saya untuk ikut mendalami hipnosis ini. Setelah saya ikut beberapa kali, dan sebelumnya ketika jadi atlet sudah saya rasakan sendiri manfaatnya. Kini saya tularkan ilmu saya ke seluruh atlet Indonesia khususnya di Sumbar,” Tuturnya.
Rosi yang mendapat beasiswa S2 Universitas Padjajaran (Unpad) menginginkan atlet Sumbar dalam mempersiapkan diri sebelum PON, selain mengasah kemampuan teknik dan fisik, juga mengasah kemampuan bawah sadar yang lebih menitik beratkan pada motivasi intrinsik.
“Apabila kemampuan bawah sadar kita mengatakan kita kalah, maka kita pasti kalah. Jika ingin menang, pasti menang. Selama ini kita tak sadar dengan pikiran bawah sadar ini. Mukai saat ini, atlet semua gunakan kemampuan bawah sadar ini,” tegasnya
Ia mengajak semua atlet Sumbar untuk selalu berpikir positif, karena dari hasil pemikiran kita itulah nantinya yang akan mempengaruhi diri kita saat bertanding. Jika visualisasi diri kita positif, maka hasilnya sesuai yang diharapkan. Sebaliknya apabila sudah berpikir negatif, maka hasilnya pun sesuai yang kita pikirkan.
“Bahkan apabila ada orang yang meremehkan kemampuan kita, seharusnya ini menjadi motivasi untuk membungkam hal itu. Jangan sampai pula orang meremehkan kita, kita malah down pula. Saya punya pengalaman saat akan bertanding di kejuaraan dunia karate saat pelatih saya sendiri tak mempercayai kemampuan saya saat diwawancarai media. Alhamdulillah saya berhasil balikkan keadaan dan masuk ke final, yang menjadi target pribadi saya saat itu,”urainya.(ridho)