Nusa Dua – Forum Irigasi Dunia (FID) ke-3 dan Pertemuan Dewan Eksekutif Internasional ke-70 secara resmi dibuka oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, President International Commision on Irigation and Drainage (ICID) Felix B. Reiders, President World Water Council Loic Fauchon dan Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Senin (2/9/2019).
Acara yang berlangsung tanggal 1-7 September tersebut dihadiri sekitar 1400 partisipan dari berbagai negara dengan berbagai latar belakang seperti para menteri, pengambil keputusan/Pemerintah, ahli bidang irigasi, kontraktor, konsultan, komunitas/LSM dan organisasi nirlaba. Forum ini menjadi ajang untuk berbagi pengalaman, teknologi dan ide-ide pengelolaan irigasi dari berbagai negara.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono yang pernah menjabat Vice President ICID (2013-2016) mengatakan tantangan dan peluang dalam bidang irigasi terus mengalami perubahan.
Enam tahun lalu, saat fokus utama pertemuan WIF-1 di Turki adalah tentang ketahanan pangan. Tiga tahun berikutnya, WIF-2 di Thailand mengangkat topik tentang manajemen sumber daya air dan merumuskan peran irigasi mendukung produksi pertanian yang berkelanjutan.
“Tahun ini dalam WIF-3 fokus baru kita adalah pengembangan sumber daya air, ketahanan pangan dan nutrisi dengan kondisi lingkungan yang kompetitif. Produksi pangan diperlukan dua kali lipat pada tahun 2050 untuk memenuhi permintaan populasi dunia yang terus bertambah, sementara ketersediaan daratan dan air terbatas. Kita membutuhkan strategi yang kuat dan inovatif untuk memerangi kelaparan dan mengakhiri kemiskinan di pedesaan,” jelas Basuki.
Ketahanan air dan pangan juga menjadi prioritas Presiden Joko Widodo. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) pada periode 2015-2019, menargetkan pembangunan 1 juta hektare jaringan irigasi baru dan rehabilitasi 3 juta hektare jaringan irigasi.
Capaian dalam empat tahun (2015 – 2018), Pemerintah telah membangun 860.015 Ha jaringan irigasi baru yakni tahun 2015 seluas 273.532 hektare, 2016 seluas 138.661 hektare, tahun 2017 seluas 227.743 hektare dan tahun 2018 seluas 220.079 hektare. Pada tahun 2019 ditargetkan tambahan jaringan irigasi seluas 139.410 hektare.
Pada saat memberikan sambutan, Menteri Basuki mengajak para undangan yang hadir sejenak hening untuk mengenang Menteri Pekerjaan Umum (1983-1988) Suyono Sasrodarsono yang juga Vice President ICID (1972-1975) yang wafat pada 17 Agustus 2019 lalu.
Turut hadir diantaranya Menteri Pekerjaan Umum (2004-2014) Djoko Kirmanto, Ketua Komisi V DPR RI Fary Djemy Francis, Menteri Pertanian dan Industri Asas Tani Malaysia Dato’ Salahudin Ayub, Menteri Sumber Daya Air dan Irigasi Mesir Mohammed Abdelaty Sayed Khalil, Menteri Energi, Sumber Daya Air dan Irigasi Nepal Barshaman Pun.
Turut mendamping Menteri Basuki yakni Inspektur Jenderal Widiarto, Dirjen Sumber Daya Air Hari Suprayogi, Dirjen Cipta Karya Danis H. Sumadilaga, Dirjen Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Eko Djoeli Heripoerwanto, Kepala BPSDM Lolly Martina Martief, Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Ekonomi dan Investasi Mohammad Zainal Fatah, Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Keterpaduan Pembangunan Achmad Gani Gazali, dan President Indonesian National ICID Adang Saf Ahmad. (*)