PADANG – Pada usia ke-45 tahun, Perusahaan Daerah Air Minum ( PDAM) Kota Padang belum mampu sepenuhnya menjawab tantangan sebagai penyedia air siap minum. Pasalnya perusahaan kebanggaan masyarakat Kota Bingkuang itu butuh anggaran besar.
Diperlukan pembaruan jaringan pipa PDAM Kota Padang yang mencapai panjang 2200 KM dengan kebutuhan estimasi biaya Rp 1 triliun. Memakai Dana APBD Pemko Padang, rasanya tidak mungkin bisa terealisasi.
Dalam tahun 2019 ini saja, beberapa spot air siap minum telah dilaunching oleh Walikota Padang Mahyeldi Ansharullah. Seperti jaringan air siap minum di lingkungan fasilitas perumahan untuk 200 unit rumah di Komplek Jala Utama I Kelurahan Balai Gadang.
Lalu air siap minum di tempat fasilitas umum semisal RSUP M.Djamil Padang, RSUD Dr. Rasydin Padang, serta di Kawasan Perkantoran Balaikota Padang.
“Tidak mungkin menukar jaringan pipa peninggalan Belanda ribuan kilometer dengan dana APBD. Butuh dukungan kuat dari Pemerintah Pusat untuk membantu pendanaannya, demi menghadirkan air siap minum ditengah tengah masyarakat,”Kata Walikota Padang Mahyeldi Ansharullah pada kegiatan Peresmian layanan air siap minum yang bertepatan dengan peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) PDAM Kota Padang ke-45.
Mahyeldi mengungkapkan, secara bertahap tantangan untuk menyediakan air bersih dan air siap minum sudah mampu dijawab PDAM Kota Padang. Ke depan progres jangkauan pelayanan harus diperluas untuk memberikan kepuasan masyarakat. Ini juga guna mewujudkan Kota Padang sebagai kota internasional.
“Perluasan jangkauan pelayanan PDAM untuk air siap minum ke depan harus diperluas. Untuk itu diperlukan jaringan baru yang layak pengganti jaringan lama yang sudah berusia tua dan tidak layak dan banyak terjadi kebocoran,” kata Mahyeldi.
“Diperlukan pembaruan jaringan pipa PDAM Kota Padang yang mencapai panjang 2200 KM dengan kebutuhan estimasi biaya Rp 1 triliun. Untuk anggaran sebesar itu dibutuhkan dana dari Pemerintah Pusat. Bisa juga dalam bentuk dukungan investasi kepada pihak ketiga,”tuturnya.
Selain itu dikatakan Mahyeldi, dengan mengalirnya air siap minum ke perumahan dan perkantoran nantinya akan berdampak terhadap pengurangan sampah botol plastik.“Nantinya bila sudah efektif aliran siap minum ke semua kawasan, praktis akan mengurangi penggunaan botol plastik,” imbuhnya.
Sementara itu Direktur Utama PDAM Padang Hendra Pebrizal menyebutkan, pelayanan air siap minum sudah dilaunching di beberapa tempat. Pertama di RSUP M. Djamil, RSUD Dr. Rasyidin dan Balaikota Padang serta hari ini di Komplek Jala Utama.
“Khusus di Perumahan Jala Utama, Ini pelayanan pertama untuk air siap minum di perumahan. Ke depan akan dipersiapkan jaringan untuk melayani lebih luas lagi,” ujarnya.
Tahun ini, kata Hendra Pebrizal PDAM membangun pengolahan air siap minum dengan kapasitas 100 liter per detik bantuan dari Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR.
“Dengan demikian kita akan bisa melayani 10 ribu pelanggan. Beberapa komplek lagi setelah Komplek Jala Utama ini akan bisa dialiri. Terimakasih atas perhatian Pemerintah Pusat melalui Kementerian PUPR. Semoga kedepan banyak lagi fasilitas yang dibantu Pemerintah Pusat,” sebutnya.(ridho)