KASAD Jenderal TNI Abdurrachman Bangkitkan Rasa Kebangsaan Mahasiswa Unand
Padang, Intrust – Bangsa yang besar bisa terpecah belah karena adanya konflik antar ras, suku dan golongan, seperti konflik yang terjadi di Negara Timur Tengah dan Uni Soviet. Indonesia yang terdiri dari 17 ribu pulau pun juga rentan terpecah belah akibat konflik tersebut, karena berita bohong yang banyak berseliweran.
Hal tersebut disampaikan Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachaman saat mengisi kuliah umum di Universitas Andalas, Selasa (9/3/2022) dengan tema Ketahanan Nasional dimoderatori Wakil Rektor III Insanul Kamil. Ikut mendampingi Pangdam I/Bukit Barisan Mayjen TNI Achmad Daniel Chardin dan Danrem 032/Wirabraja Brigjen TNI Purmanto.
Jenderal Dudung Abdurrachman dalam kuliahnya memaparkan, Pandemi Covid 19 mengubah masyarakat berinteraksi satu sama lain kepada semua golongan, dengan menggunakan sarana teknologi komunikasi. Dampaknya tentu pada hal positif dan negatif.
“Pengguna internet Indonesia saat ini 196,7 juta. 145,6 juta diantara generasi Z yang merupakan generasi muda. Dampak negatifnya tentu banyaknya berita bohong yang dimanfaatkan oleh oknum tertentu untuk kepentingan kelompok tertentu,” ucap Dudung
Era post truth saat ini kata Dudung sedang terjadi. Artinya kebohongan yang dilakukan secara terus menerus oleh kelompok ini menjadi kebenaran, yang membuat memecah belah persatuan dan kesatuan yang mengakibatkan konflik ras maupun sara.
“Konflik antar suku, agama dan golongan sangat rentan terjadi saat ini di Indonesia. Indonesia peringkat 79 dari 199 negara rentan konflik. Negara timur konflik karena hal ini. Uni Soviet pun pecah juga karena hal ini. Apalagi Indonesia dengan 17.000 pulau dengan berbagai suku, agama, golongan juga rentan pecah,” ungkapnya.
Beruntung Indonesia kata Dudung punya Pancasila. Karena Pancasila digali dari berbagai macam suku yang berbeda, agama yang berbeda. Pancasila dibangun karena kerelaan dari pendahulu untuk kepentingan bangsa dan negara.
“Ancaman yang dihadapi saat ini lebih komplek karena menyangkut persatuan dan kesatuan. Seperti diikutip dari kata Presiden Soekarno, perjuangan penerus lebih sulit karena menghadapi bangsa sendiri,” jelasnya.
Peran generasi kedepan sebut Dudung sangat perlu. Generasi muda harus waspada agar konflik komunalistik tidak terjadi. Mahasiswa harus menjadi agen perubahan, penerus bangsa, pengontrol sosial dan penjaga nilai Pancasila.
“Jangan sampai budaya luar mempengaruhi generasi muda Indonesia. Generasi muda harus menjadi garda terdepan menjaga nilai Pancasila. Keutuhan bangsa tergantung saat ini dari generasi muda saat ini dalam menjaga Pancasila,” tegasnya
Rektor Unand Prof Yuliandri mengucapkan selamat datang kepada KASAD Dudung Abdulrahman atas kesediaan waktu bersedia mengisi kuliah umum di Universitas Andalas. Pihaknya sengaja mengundang KASAD untuk kuliah umum dengan tema ketahanan nasional, dalam upaya memberikan pencerahan dan nilai kebangsaan kepada mahasiswa.
“Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) pada hakekatnya mahasiswa memperoleh pengalaman belajar diluar kampus. Kuliah Umum merupakan rangkaian MBKM. Sesuai tema kuliah umum dengan Pak KASAD, merupakan pembekalan kepada mahasiswa agar mempunyai wawasan kebangsaan yang kokoh, apalagi menghadapi era digitalisasi saat ini,” katanya (ridho)
Komen yang ditutup, tetapi jejak balik dan ping balik terbuka.