Jakarta – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya telah merampungkan penataan Kawasan Pesisir Labuang di Kabupaten Majene sebagai destinasi wisata baru di Provinsi Sulawesi Barat.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, upaya penanganan permukiman kumuh perlu dilakukan secara kolaboratif dan terpadu dengan melibatkan para pemangku kepentingan (stakeholders) hingga tuntas.
“Penataan kawasan kumuh jangan hanya mengerjakan fisik yang sifatnya terbatas, tapi perlu perencanaan serta penataan yang komprehensif. Sehingga, permukiman kumuh dapat ditangani dengan tuntas, melibatkan pemerintah daerah dan masyarakat,” kata Menteri Basuki.
Peningkatan kualitas permukiman pada kawasan seluas 16,7 hektare tersebut di bawah koordinasi Direktorat Pengembangan Kawasan Permukiman dan Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Sulawesi Barat, Direktorat Jenderal Cipta Karya.
Pekerjaan konstruksi dilaksanakan pada tahun 2023 dan telah selesai pada bulan Januari 2024 sehingga saat ini telah dimanfaatkan oleh masyarakat.
Direktur Pengembangan Kawasan Permukiman, Wahyu Kusumosusanto berharap, Kawasan Pesisir Labuang yang telah ditata dapat terus dijaga sehingga senantiasa menjadi kawasan yang tidak kumuh.
“Kami juga berharap kepada Pemerintah Kabupaten Majene dan masyarakat agar infrastruktur yang telah dibangun dapat dimanfaatkan dengan baik dan dipelihara agar dapat dimanfaatkan dalam jangka waktu yang lama,”.
Lingkup pekerjaan kawasan meliputi Pekerjaan Drainase, Pekerjaan Workshop Perahu, Pekerjaan Dermaga, Pekerjaan Area Parkir, Pekerjaan Kios dan Gazebo, Pekerjaan Ruang Terbuka Publik, Pengaspalan Jalan, Penataan Jalan dan Tangga Dermaga Waterfront City, Jalan Setapak, Ruang Terbuka Hijau (RTH), Tambatan Perahu Masyarakat hingga MCK, dengan nilai pekerjaan Rp12,42 milliar.
Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Sulawesi Barat Evry Biaktama Meliala menambahkan, penataan kawasan pesisir Labuang ini diharapkan dapat mendukung kegiatan acara tahunan sandeq race yang diselenggarakan di Kabupaten Majene. “Selain itu kawasan pesisir labuang Majene ini telah dimanfaatkan sebagai ruang terbuka publik dan tempat untuk berolahraga,” katanya. (*)
Komen yang ditutup, tetapi jejak balik dan ping balik terbuka.