Ketua Komisi III DPRD Sumbar Tanggapi Santai Kasus Kejahatan Skimming Bank Nagari, Anggap Bukan Kejadian Luar Biasa
Padang, Intrust – Komisi III DPRD Sumbar meminta Bank Nagari evaluasi total kinerja bank kebanggaan masyarakat Sumatera Barat tersebut, pasca terjadinya kejahatan skimming dari mesin ATM di Kota Padang saat libur lebaran tahun 2022 berlangsung.
“Komisi III meminta Bank Nagari menjadikan peristiwa ini sebuah momentum, sebagai baham evaluasi total kinerja IT mereka. Komisi III sudah merekomendasikan agar Bank Nagari buat tim khusus yang kerjaannya memantau CCTV ATM,” ucap Ketua Komisi III DPRD Sumbar Ali Tanjung didampingi seluruh Anggota, dalam jumpa pers pada Kamis (12/5/2022. Ikut hadir Ismunandi Sofyan, Irwan Afriadi, Albert Hendra Lukman, Rahmat Saleh dan Novrizon.
Sikap Komisi III DPRD Sumbar atas kejadian ini kata Ali Tanjung tenang saja. Karena ini bukanlah kejadian luar biasa. Apalagi Bank Nagari juga sudah berkomitmen akan mengganti seluruh kerugian nasabah dalam waktu 3×24 jam.
Selain itu dalam Hearing bersama Jajaran Bank Nagari sebut Ali Tanjung, manejemen sudah melakukan antisipasi dan langkah kongkrit, dengan memeriksa seluruh ATM Bank Nagari agar kejahatan skimming tak berlanjut. Disamping itu dari paparan manajemen Bank Nagari, katanya sudah buat laporan kepada pihak kepolisian.
Lebih lanjut Ia mengatakan, dari data yang dipaparkan Bank Nagari tadi, aksi skimming dilakukan di tiga Mesin ATM di Padang. Perkiraan kerugian Rp 1,5 miliar. Nominal terbesar Rp 60 juta dan terkecil Rp 300 ribu. Sementara transaksi penarikan uang nasabah yang menjadi korban, diluar Sumbar semua.
“Tidak hanya Bank Nagari yang kena, tapi ada 11 bank lain juga pernah kena. Terbaru yang kena juga Bank Riau Kepri,” ucap Ali Tanjung.
Albert Hendra Lukman : Bank Nagari Lamban Antisipasi
Anggota Komisi III Albert Hendra Lukman mengatakan, tenangnya sikap Komisi III DPRD Sumbar atas kejadian ini, tidak menandakan Anggota Komisi III semua sepakat dengan keterangan yang diberikan Bank Nagari.
Malah Komisi III memberikan catatan, agar Bank Nagari harus menghubungi dan memberitahukan nasabah telah menjadi korban skimming, meskipun nasabah dimaksud tidak melapor.
“Namun yang kami sayangkan, hanya Bank Nagari lamban dalam mengantisipasi skimming ini. Seharusnya Bank Nagari bisa meminimalisir korban, sehingga kerugian yang ditimbulkan juga tidak banyak. Apalagi bisnis bank ini adalah bisnis kepercayaan,” pungkasnya. (Ridho)
Komen yang ditutup, tetapi jejak balik dan ping balik terbuka.