PADANG, Intrust – Untuk menggapai prestasi butuh kerja keras dan disiplin. Hal tersebut disampaikan Plt Ketua KONI Sumbar, Hamdanus saat memberikan sambutan pembukaan Pekan Olahraga Pelajar (Popda) Cabor Bulutangkis Sumbar 2022 di Hall Garuda Sakti Telkomsel, Selasa (18/5/2022).
“Karena mustahil bisa digapai prestasi tanpa didukung semangat kerja keras dan disiplin,” ungkap Hamdanus.
Dikatakan Hamdanus, memang tak terbantahkan sebagian besar atlet tersebut lahir dari pelajar. Maka dalam kesempatan ini generasi muda olahraga Sumbar butuh motivasi agar bersemangat. Selain itu sudah terlihat disiplinnya, karena sudah hadir tepat waktu pada kegiatan Popda ini.
“Pada turnamen di sini sudah terlihat semangat adik adik datang tepat waktu. Perlu diketahui disiplin itu awal dari prestasi. Tidak mungkin prestasi dapat diraih begitu saja tanpa diimbangi dengan upaya disiplin,” tuturnya.
Kemudian kata Hamdanus, pembinaan terhadap atlet cabor bulutangkis di kabupaten dan kota perlu dimaksimalkan lagi. Karena, telepati dari kegiatan Popda sekarang hanya sekitar belasan Kabupaten dan kota yang ikut. Sedangkan, lebih kurang sekitar delapan daerah belum ikut serta dalam Popda ini.
“Namun, kita berbaik sangka saja, mungkin karena kesiapan atlet atau mungkin masalah finansial,” ujar Hamdanus.
Ia berharap atlet muda potensial ini serius mengikuti Popda cabang bulutangkis ini. Mudah mudahan melalui kegiatan ini bisa lahir atlet atlet Sumbar yang bisa berbicara di level regional dan nasional.
Selain itu proposal KONI Sumbar untuk anggaran tahun 2023 tetap dikawal untuk menghelat agenda daerah maupun regional dan nasional maupun internasional.
Kadispora Sumbar Dedy Diantolany Dt Mudo mengatakan, kegiatan Popda bulutangkis ini baru diikuti sekitar 11 kabupaten dan kota. Maka, ada sekitar 8 Kabupaten dn Kota yang belum mengikuti Popda ini.
“Diharapkan tahun depan Popda ini bisa diikuti 19 kabupaten dan kota,” ujar Dedy.
Sementara di sisi lain, peserta Popda Bulutangkis ini cukup berbangga karena, cabor bulutangkis ini masuk dalam program strategis Kemenpora RI yang disebut Disain Besar Olahraga Nasional (DBON). Baik ditingkat daerah maupun nasional. Karena tidak semua Cabor masuk DBON Kemenpora RI. (Ridho)
Komen yang ditutup, tetapi jejak balik dan ping balik terbuka.