Padang – Pekerjaan Main Stadium Sumatera Barat berupaya keras dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR). Mega proyek fasilitas olahraga di Ranah Minang tersebut dikerjakan secara bertahap dari 2015 hingga saat ini.
Berbagai rintangan dan hambatan dilalui kontraktor pelaksana 2019 PT Brantas Abipraya dan Kontraktor 2020 PT Nindya Karya demi selesainya pembangunan stadion terbesar di Ranah Minang itu.
Apalagi Main Stadium tersebut juga diproyeksikan untuk kegiatan helatan terbesar Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) tingkat nasional yang dilaksanakan pada medio Oktober 2020 mendatang, tentunya diharapkan selesai tepat waktu.
“Main Stadion itu nantinya akan digunakan lokasi pembukaan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional 2020,”kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Sumbar Ir.Fathol Bari MSc.Eng.
Fathol pun mengakui banyak kendala yang dihadapi selama masa pembangunan. Contohnya saja pada 2019 lalu, kendalanya adalah karena produksi space frame stadion yang terlambat, sehingga pada akhir tahun 2019 lalu tak kelar.
Hambatan terbesar lainnya dalam pekerjaan pembangunan Main Stadium tahun 2020 adalah karena Pandemi Corona Virus Disease (Covid) 19. Selain itu juga karena masalah sosial kemasyarakatan di wilayah Main Stadium, juga berperan memperlambat kinerja pembangunan.
“Masalah sosial masyarakat dilapangan menjadi kendala. Pembebasan lahan hingga sekarang belum tuntas sehingga pemilik tanah menghambat akses jalan masuk ke stadion mengakibatkan material tidak bisa masuk. Selain itu juga kita bekerja dalam keadaan kahar, karena Pandemi Covid 19 hingga saat ini masih belum berakhir. Namun kita bekerja tetap menjalankan protokol kesehatan Covid 19,” Paparnya.
Saat ini, pekerjaan Main Stadium sedang dalam tahapan pembangunan lanjutan V dan tahapan VI. Dikerjakan oleh dua kontraktor dalam satu kegiatan kata Fathol adalah karena pekerjaan tahun 2019 terlambat, sementara pekerjaan di tahun 2020 juga sudah terkontrak
Pekerjaan di tahun 2019 tinggal lagi pekerjaan pengatapan memakai rangka space frame. Sebelumnya PT Abipraya mengerjakan pekerjaan pemasangan kursi single seat, pekerjaan tribun stadion wilayah barat, dan pekerjaan lainnya.
Sementara pekerjaan di tahun 2020 adalah menyiapkan supervisa jalan keliling stadion. Menyempurnakan arsitektur didalam stadion, menyaipkan mekanikal elektrikal, serta penyiapan lampu stadion.
“Jalan disekitar stadion mungkin tidak bisa kita buat keliling, karena di bagian utara masih berbukit dan tanah itupun belum bebas. Sementara pemasangan rumput akan dilaksanakan setelah MTQ selesai. Kalau dipasang sebelum MTQ bisa hancur rumputnya. Khusus untuk lanjutan pembangunan tribun secara keseluruhan, hal itu tergantung anggaran di 2021,” Jelas
Pekerjaan di tahun ini pun ungkap Fathol baru terlaksana pada Juni kemarin, sehingga ditargetkan pada Oktober 2020 sudah bisa dipakai untuk pembukaan MTQ Nasional.
Pihaknya pun merasa cukup beruntung pelaksanaan MTQ semula dijadwalkan Bulan Agustus tertunda hingga ke Oktober karena Pandemi Covid 19.Sehingga waktu pelaksanaan pekerjaan pun lebih panjang,.
Secara keseluruhan kata Fathol, pembangunan Main Stadium sudah menghabiskan anggaran Rp 368,3 miliar, sejak pembangunan dimulai tahun 2015 lalu, dari estimasi awal kebutuhan pembangunan Rp 1,1 triliun.
“Saya berharap rekanan tahap VI ini bekerja profesional baik pekerjaanya, materi, kemampuan, tenaga kerjanya, tenaga ahlinya dan peralatan,” tutupnya (ridho)